PT Kontak Perkasa Futures - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan saat ini kapasitas tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 sudah mencapai dua ribu per hari.
"Testing kapasitas kita sudah dua ribuan per hari, jadi dalam satu minggu terakhir hampir 14.000 tes PCR," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, dalam jumpa pers, Senin (29/6). Berdasarkan data, Emil memaparkan, sudah sebanyak 78.108 tes swab PCR yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar. "Jadi rata-rata dua ribuan per hari. Minggu depan kita ketemu lagi tambahkan saja 14.000 terus sampai kita naikkan jumlah tesnya," ucapnya. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pasien Covid-19 yang sembuh dari Jabar sudah melebihi kasus aktif. "Kasus di Jawa Barat sekarang yang sembuh sudah melebihi yang sakit sehingga kesembuhan rata-rata 17 orang per hari," ucapnya. Selain itu, Emil menyampaikan angka reproduksi (Rt) Covid-19 mingguan saat ini masih di bawah satu atau tepatnya di angka 0,82. "Jadi rata-rata masih di bawah satu dalam tujuh hari di angka 0,79," katanya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Sedangkan, kasus aktif Jabar ia mengklaim saat ini berada di posisi keenam dari 34 provinsi. "Jadi sudah tidak lagi dalam posisi tiga besar atau lima besar kasus aktif, kita mengecil sekarang di posisi keenam," tuturnya. Adapun dari sisi ekonomi, Emil menyebutkan bahwa Jabar masih dalam tren positif di angka 2,6 persen. "Walau kita duga kita akan mengalami tekanan lebih sampai akhir bulan ini dan kita doakan di tiga bulan ke depan dengan pembukaan ekonomi minimal kita tidak di bawah nol," ucapnya. Berdasarkan laporan gugus tugas penanganan covid-19 pemerintah pusat, jumlah papsien positif corona di Jawa Barat hingga 29 Juni 2020 mencapai 3.134 orang. Sedangkan pasien sembuh 1.522, dan meninggal 175. PT Kontak Perkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Senin (29/6). Hal ini dikarenakan jumlah kasus infeksi covid-19 masih mengkhawatirkan.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut jumlah kasus harian virus corona yang masih tinggi menekan optimisme investor akan pemulihan perekonomian global dan dalam negeri. "IHSG diprediksi melemah. Jumlah kasus harian covid-19 secara global yang semakin tinggi masih cukup mengkhawatirkan, sehingga perekonomian tidak akan bisa pulih dengan cepat," katanya. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Senada, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan IHSG dibayangi sentimen negatif pasar global. Namun demikian, koreksi diprediksi terbatas. Ia memproyeksi indeks saham bergerak di rentang support 4.850-4.877 dan resistance 4.936-4.968. "Sentimen negatif dari pergerakan pasar dunia yang berada dalam tekanan masih membayangi pergerakan IHSG hingga saat ini," jelasnya. Ia memperkirakan IHSG melaju di rentang 4.789-4.971. Dari bursa luar negeri, saham-saham utama Wall Street kompak ditutup melemah. Indeks Dow Jones terkoreksi 2,84 persen ke level 25.015, S&P 500 terjun 2,42 persen ke level 3.009, dan Nasdaq Composite turun 2,59 persen menjadi 9.757. Kontak Perkasa Futures - Warga yang hendak memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres Metro Jakarta Selatan sudah ramai sejak sebelum pukul 04.00 WIB, Kamis (25/6). Mereka datang lebih awal agar mendapat nomor antrean.
Pantauan CNNIndonesia. com, sejak pukul 04.15 WIB, puluhan warga sudah mengantre di depan Polres. Antrean semakin panjang dan mencapai ratusan orang hingga pukul 06.00 WIB. Mereka datang sejak pagi buta demi mendapat kuota harian perpanjangan SIM yang dibatasi 300 pemohon per hari. Petugas terlihat mulai membagikan nomor antrean sekitar pukul 05.45 WIB. Dalam pelaksanaannya, kuota 300 per hari itu dibagi dalam tiga waktu layanan. Pertama, layanan untuk 100 kuota pertama dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00. Selanjutnya, layanan kembali dibuka untuk nomor antrean 101 sampai 200, mulai pukul 11.00 sampai dengan 13.00. Kemudian untuk nomor antrean 201 sampai 300 dibuka sejak pukul 13.00 hingga selesai. Warga yang antre terlihat menggunakan masker. Saat menunggu nomor antrean dipanggil, petugas juga meminta mereka untuk mengatur jarak. Salah seorang warga, Murni (55) yang berasal dari Bintaro mengaku sudah datang sejak pukul 04.15 WIB. Saat tiba, kata dia, antrean warga sudah panjang. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Kemarin pernah (datang) sekali, tapi kesiangan jam 12 lewat. Ternyata sudah banyak banget, sudah enggak dapat nomor antrean," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/6). Karena hal itu, ia pun memutuskan berangkat lebih awal hari ini untuk mengurus perpanjangan SIM. Warga lainnya, Safardal (50) mengaku datang sejak pukul 04.00 WIB. Ia mendengar informasi dari tetangganya bahwa antrean untuk mengurus SIM sudah mulai ramai sejak pagi. Demi mendapat antrean awal, Safardal memutuskan berangkat lebih awal pada hari ini. "Ini datang pertama kali. Mau perpanjangan SIM A dan SIM C," kata dia. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menambah masa dispensasi perpanjangan SIM. Kebijakan perpanjangan masa dispensasi itu dilakukan lantaran terjadi penumpukan pemohon setelah layanan SIM kembali dibuka beberapa waktu lalu. Dispensasi diberikan kepada pemilik SIM yang masa berlakunya habis pada 17 Maret hingga 29 Mei untuk memperpanjang hingga 29 Juni. Polisi kembali memperpanjang dispens Kontak Perkasa Futures - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku sudah tidak menaruh bayak harapan terhadap persidangan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Menurut dia, pengusutan dalam sidang yang menjerat terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis sudah jauh dari fakta. "Sudah terlalu jauh dari nalar saya, susah untuk menaruh harapan dalam proses yang sedemikian jauh dari fakta-fakta dan kebenaran materiil," kata Novel saat dihubungi wartawan, Selasa (23/6). Dalam hal ini, Novel menyoroti tanggapan (replik) Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota pembelaan (pledoi) yang diajukan kedua terdakwa dalam persidangan. Belum lagi, kata dia, selama persidangan Jaksa terlihat seolah membela para terdakwa sehingga tidak melakukan pemeriksaan secara rinci, serta mengabaikan temuan-temuan dalam penyelidikan terdahulu. "Saya kira orang awam pun tahu yang terjadi demikian," lanjut dia. Sebelumnya, JPU membantah keseluruhan dalil dari nota pembelaan atau pledoi dua terdakwa pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Hal itu diungkapkan oleh tim JPU di persidangan dengan agenda tanggapan Jaksa (replik) terhadap pledoi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (22/6). "Berdasarkan seluruh uraian di atas, Kami selaku penuntut umum tetap berpegang teguh pada surat tuntutan seperti yang sudah kami bacakan," kata jaksa Satria Iriawan saat membacakan replik di persidangan. Dalam persidangan, setidaknya ada lebih dari lima dalil dalam pledoi yang ditolak oleh JPU. Misalnya, dalil bahwa Rahmat Kadir merupakan pelaku secara tunggal. Usai pembacaan replik itu, kuasa hukum dari para terdakwa mengatakan akan kembali memberikan tanggapan atas pernyataan Jaksa Penuntut Umum tersebut pada pekan depan. Oleh sebab itu, Majelis Hakim memutuskan untuk membuka kembali persidangan dengan agenda pembacaan tanggapan terdakwa (duplik), Senin (29/6) pekan depan pukul 10.00 WIB di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sebagai informasi, dalam perkara ini para terdakwa satu tahun penjara menggunakan dakwaan subsider, yakni Pasal 353 ayat (2) KUHP (tentang penganiayaan berencana) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman pidana paling lama tujuh tahun penjara. PT KP Press - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.05/2020 tentang Besaran Komponen dan Pertanggungjawaban Biaya Pelaksanaan Perjalanan Dinas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia baru-baru ini.
Beleid itu sejatinya memang bukan soal penghematan perjalanan dinas bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, aturan tersebut tetap menerapkan prinsip penyusunan anggaran tetap ditekankan pada penggunaan uang negara yang selektif, efisien, dan efektif. Selain itu, juga harus menyesuaikan ketersediaan anggaran dan memberikan akuntabilitas. Kebetulan, aturan itu keluar di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Bila ditarik, itu bisa sejalan dengan kebijakan penghematan anggaran dinas yang sebelumnya dilakukan pemerintah untuk menangani virus corona. Dengan begitu, mau tidak mau ada banyak pos pengeluaran yang harus dihemat agar dananya bisa dialihkan ke pos corona. Hal ini pun diwujudkan Sri Mulyani dengan memangkas anggaran perjalanan dinas semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) di semua golongan. Hasilnya, pagu belanja pegawai yang semula bernilai Rp416,2 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, kini terpangkas sekitar 37,51 persen menjadi Rp260,08 triliun. Begitu pula dengan pos-pos anggaran lain. Misalnya, belanja barang yang turun 15,58 persen dari Rp337,02 triliun menjadi Rp284,48 triliun. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Lalu, belanja modal susut 20,34 persen dari Rp209,54 triliun menjadi Rp166,91 triliun. Pos lain yang juga terpangkas anggarannya, yakni subsidi turun 16,16 persen dari Rp187,61 triliun menjadi Rp157,29 triliun. Anggaran itu kemudian disalurkan ke pos lain, yaitu bantuan sosial (bansos) naik 16,07 persen dari Rp107,74 triliun menjadi Rp125,06 triliun dan pembayaran bunga utang meningkat 13,56 persen dari Rp295,21 triliun menjadi Rp335,16 triliun. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty menilai pandemi corona yang terjadi saat ini memang seolah memberikan penyadaran bagi pemerintah bahwa banyak nominal perjalanan dinas yang seharusnya sudah diefisienkan dari sebelum wabah berlangsung. Artinya, ada atau tidak ada corona, efisiensi perjalanan dinas memang harus dilakukan. "Corona jadi momentum percepatan efisiensi, tanpa corona biasanya dinas yang seharusnya memang dihemat sekitar 10 persen, kini justru meningkat besar jadi 30 persen. Corona juga jadi pelajaran bahwa rapat di daerah sebenarnya bisa dilakukan virtual dengan bantuan teknologi," ujar Telisa kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/6). Apalagi, sambungnya, anggaran dinas dengan rapat ke daerah memang tidak bisa dilakukan di era pandemi corona. Pasalnya, corona tidak memungkinkan kerumunan orang di suatu titik. Selain itu, perjalanan dinas justru bakal jadi pengeluaran yang mahal di tengah pandemi. Sebab, ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan dan merogoh kocek, misalnya hasil pemeriksaan kesehatan dengan PCR atau rapid test. Masalahnya, menurut Telisa, penghematan besar-besaran anggaran perjalanan dinas pemerintah sejatinya hanya bisa dilakukan di era corona. Sebab, ketika corona sudah benar-benar hilang, anggaran pos ini justru perlu tetap diberi ruang. Pertimbangannya tak lepas dari faktor daya ungkit. Saat ini, penghematan anggaran perjalanan dinas memang menjadi daya ungkit perekonomian karena anggaran pemerintah tetap cukup deras tersedot untuk pos penanganan dampak pandemi corona. Namun, nantinya, APBN tetap perlu menjadi daya ungkit bagi perekonomian daerah. Sebab pengeluaran perjalanan dinas suka tidak suka memberi dampak ke sektor penerbangan dan perekonomian daerah, mulai dari hotel, restoran, destinasi, hingga pengusaha oleh-oleh. Maka tak heran, dampak pengurangan perjalanan dinas sudah tercermin pada perekonomian kuartal I 2020. Pada kurun waktu itu, belanja pemerintah secara total hanya tumbuh 3,74 persen dari sebelumnya bisa mencapai 5,22 persen pada kuartal I 2019. Alhasil, laju perekonomian secara keseluruhan hanya 2,97 persen pada periode itu. "Jadi ke depan tetap perlu selektif menggunakan anggaran perjalanan dinas karena di sisi lain ada trade off antara kebutuhan efisiensi dan multiplayer effect dari anggaran itu ke perekonomian daerah," jelasnya. Hal ini, sambung Telisa, juga suka tidak suka harus dilakukan karena pemerintah sampai saat ini belum bisa memungut pajak digital dari para perusahaan teknologi yang konsumsi layanannya berkembang pesat di era corona karena pemainnya didominasi oleh asing, misalnya Zoom, Netflix, dan lainnya. "Hal ini membuat dampak ke perekonomian sebenarnya jauh lebih dinikmati bila ada perjalanan dinas karena langsung sampai ke ekonomi daerah dan mereka bayar pajak ke pemerintah lagi. Sementara shifting ekonomi ke sektor jasa telekomunikasi dan digital saat ini belum maksimal pungutan pajaknya," terangnya. Lebih lanjut, menurut Telisa, bila pemerintah ingin memaksimalkan efisiensi anggaran perjalanan dinas, maka perlu dipastikan pula anggaran di pos lain efektif. Salah satu yang ia soroti, anggaran subsidi. Menurutnya, anggaran subsidi banyak yang sudah tidak tepat sasaran dan karena itu perlu diturunkan. Selain itu ada juga belanja modal. Menurutnya, masih ada belanja modal yang digelembungkan atau mark up dan bisa diefisienkan. "Kalau belanja barang mungkin potensi mark up-nya kecil, tapi belanja modal besar karena skala nilainya juga lebih tinggi. Jadi harus diawasi lebih ketat," katanya. Di sisi lain, sebaik-baiknya sebuah penghematan, tentu harus pula dibarengi dengan optimalisasi dari sisi penerimaan. Maka dari itu, Telisa mengingatkan agar pemerintah juga berusaha keras untuk meningkatkan basis pembayar pajak di Indonesia dan sumber-sumber penerimaan lain yang potensial seperti pajak digital tadi. "Tax ratio Indonesia stagnan terus di kisaran 10-11 persen dalam beberapa tahun terakhir, padahal trennya memang belanja akan semakin meningkat ke depan, tapi penerimaan harus bisa terus optimal," tuturnya. Senada, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad melihat anggaran perjalanan dinas memang mau tidak mau harus dilakukan di era pandemi dan dialihkan ke pos lain yang daya ungkitnya lebih besar. Saat ini, daya ungkit yang cukup besar ada di anggaran bansos karena langsung menyasar ke 'perut' masyarakat. "Anggaran perjalanan dinas memang langsung menyasar konsumsi pegawai, tapi jumlah pegawai negara hanya sekitar 4,1-4,2 juta, tentu tidak sebanding dengan konsumsi puluhan juta masyarakat dekat dengan kemiskinan dan perlu dibantu bansos dampak perbaikan ekonominya," pungkas Tauhid. PT Kontak Perkasa - Kasus terinfeksi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 45.891 per 21 Juni 2020. Dari jumlah tersebut, 18.404 orang dinyatakan sembuh dan 2.465 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus positif ini masih terus bertambah sejak kasus pertama corona ditemukan di Indonesia awal Maret lalu. Bahkan beberapa waktu belakangan, jumlah penambahan kasus positif per hari mencapai lebih dari 1.000 kasus. Meski Juni belum berakhir, penambahan kasus positif di bulan ini terbilang tinggi. Tercatat hingga 21 Juni terdapat penambahan mencapai 19.418 kasus. Jumlah ini jauh lebih tinggi ketimbang pertambahan kasus sepanjang Mei yakni sebanyak 16.355. Sementara sepanjang April 2020 terjadi tambahan 8.590 kasus dan 1.528 kasus pada Maret 2020. Badan Intelijen Negara (BIN) sebelumnya memprediksi puncak kasus positif corona di Indonesia akan terjadi pada Juni 2020. BIN menyatakan estimasi jumlah kasus di akhir Juni sebesar 105.765. Jumlah tersebut diprediksi akan bertambah sampai akhir Juli mencapai 106.287 kasus. Prediksi serupa juga disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Mei lalu. Kurva puncak penyebaran corona diperkirakan terjadi Juni 2020. Namun kenaikan jumlah kasus ini diklaim berasal dari bertambahnya jumlah orang yang menjalani pemeriksaan. Nantinya jika sudah melampaui puncak, maka kurva disebutkan akan melandai ke bawah. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif tertinggi. Hingga 21 Juni, kasus positif di Jakarta mencapai 9.971 kasus. Sementara jumlah tertinggi berikutnya adalah provinsi Jawa Timur dengan 9.542 kasus, Sulawesi Selatan 3.797 kasus, dan Jawa Barat 2.848 kasus. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan lonjakan kasus positif sampai pekan ketiga Juni 2020 ini belum bisa disebut puncak pandemi virus corona di Indonesia. "Masih membentuk puncak kurva pandemi," kata Pandu kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/6). Namun, Pandu dan timnya tak bisa memprediksi kapan puncak pandemi corona terjadi. Menurutnya, data pemerintah yang disampaikan setiap hari itu tidak valid. "Sulit diprediksi, data nasional tidak valid," ujarnya. Pandu menyebut kasus positif virus corona di Indonesia sebenarnya jauh lebih besar dari yang saat ini disampaikan pemerintah. Kondisi ini juga tak terlepas dari jumlah tes yang masih minim. Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kurva kasus positif corona turun pada Mei 2020 dengan cara apapun. Alih-alih turun, kasus positif Covid-19 sepanjang Mei justru bertambah dari bulan sebelumnya. Meskipun demikian, Jokowi tengah menyiapkan tatanan kehidupan baru (new normal) saat pandemi virus corona belum mereda. Atas keputusan Jokowi tersebut, sejumlah kepala daerah juga mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar. PT Kontak Perkasa Futures - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan fenomena Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung pada Minggu (21/6). Namun, BMKG mengatakan Indonesia hanya bisa mengamati Gerhana Matahari Sebagian karena tidak terlewati jalur GMC.
"Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian," kutip BMKG dalam keterangan resmi, Kamis (18/6). BMKG menjelaskan Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa itu, kata BMKG hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. BMKG menyampaikan Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. Lantaran luas piringan Bulan yang lebih kecil dari Matahari, maka pada saat puncak gerhana akan tampak seperti cincin. Bagian gelap Bulan di bagian tengah, sementara bagian matahari yang tak tertutup akan jadi cincin cahaya di sekeliling bayangan Bulan. BMKG menyebut terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMC, yakni antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, BMKG berkata gerhana yang teramati akan berupa GMC. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian," kata BMKG. Lebih lanjut, BMKG menyebut besaran piringan Matahari yang tertutupi piringan Bulan pada puncak gerhana bergantung pada magnitudo gerhana, yakni perbandingan antara diameter Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana terjadi dan diameter Matahari keseluruhan. "Mengingat wilayah Indonesia berada di sebelah Selatan jalur Cincin, Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana adalah bagian sebelah kanannya," kata BMKG. Berdasarkan pengamatan, BMKG mengumumkan GMC 21 Juni 2020 ini akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara. Namun, BMKG menyampaikan 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, semua kota di Jawa Barat (kecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Sedangkan tujuh kota di Papua, tidak dapat mengamati puncak dan kontak akhir gerhana mengingat Matahari di sana sudah tenggelam saat dua fase tersebut berlangsung. "Sementara itu pengamat yang berada di antara garis oranye dan ungu, yaitu di 50 kota yang tersebar di Papua, Papua Barat, dan sebagian besar Maluku tidak akan mengamati kontak akhir," kata BMKG. Lebih dari itu, BMKG mengabarkan peristiwa GMC tidak berulang di lokasi yang sama karena memiliki siklus tertentu. GMC yang pernah diamani di Indonesia terjadi pada 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara. Kemudian, GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan. Terakhir, GMC 26 Desember 2019 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara. "Adapun GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Tmur," kata BMKG. PT Kontak Perkasa Futures - Sejumlah sahabat hebat di puasa Senin-Kamis sepanjang tahun sementara yang lain belum. Para sahabat yang lain senang bangun malam memelihara shalat tahajjud, sementara sebagian lain harus berusaha mengelola rizki di malam hari. Ada banyak yang hobi infaq di siang dan malam hari, sedang sebagian lagi memerlukan infaq untuk diri dan keluarga dalam kehidupan sehari-harinya.
Sekelompok sahabat semangat mengikuti shalat jemaah lima waktu di masjid, sebagian yang lain perlu waktu untuk mengelola usaha atau pekerjaannya. Banyak di antara sahabat yang di wajahnya selalu terlihat senyuman yang tulus serta sapaan salam yang menyejukkan. Sementara yang lain fokus memikirkan pekerjaan dan tanggungjawabnya. Di bagian lain banyak sahabat yang bergegas dalam menyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin, sebagian yang lain sibuk membahagiakan orangtuanya yang sudah lanjut usia. Terserah yang mana yang dipilih, jika didasarkan iman kepada Allah swt., ditujukan untuk meneladani Rasulullah saw., semua itu termasuk cabang-cabang (multi-channel) iman. Nabi saw bersabda bahwa iman itu terdiri dari enam puluh cabang lebih, salah satunya adalah menyingkirkan hal sekecil apa pun yang berpotensi membuat bahaya atau berpotensi menjadi hal negatif bagi kehidupan. "Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan 'Laailaahaillallah', sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan". (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kisah Hikmah Suatu ketika pada saat Nabi Musa bermunajat di bukit Thursina Allah berfirman, "Jika nanti engkau datang untuk bermunajat kepada-Ku, bawalah bersamamu suatu makhluk yang engkau merasa lebih mulia darinya." Setelah itu Nabi Musa mencari makhluk yang dimaksud, ke segala penjuru. Di kalangan sesama manusia Nabi Musa mencarinya di sepanjang jalan, di pasar, juga di tempat-tempat ibadah. Di seluruh tempat yang Musa as. datangi selalu saja ditemukan suatu hal yang didapatinya pada orang lain lebih baik daripada yang ada pada beliau. Mungkin Musa as. memiliki sejumlah kelebihan, namun di sisi lain selalu saja ada hal yang istimewa pada selain beliau. Lalu Nabi Musa mendatangi pasar budak, mungkin saja ia temukan manusia yang ia cari. Sementara melihat kehidupan para budak itu, Nabi Musa berkata dalam hati, "Walau para beliau budak, masih ada sekian kebaikan yang aku dapat mengetahuinya. Boleh jadi kebaikan itu mengungkit kemuliaannya di sisi Allah". Sambil terus berjalan sehingga sampai arah pandangannya pada binatang. "Jika aku tidak berani memandang bahwa aku lebih mulia dari manusia lain, mungkin aku bisa lebih mulia dari binatang", gumam beliau dalam hati. Setiap dipandang dan diteliti binatang yang beliau temukan, selalu saja ditemukan keistimewaan yang ada. Kupu-kupu begitu indah warnanya. Burung banyak yang memiliki keistimewaan; buruk merak begitu indah warnanya, sayap burung bisa bergerak dengan cepat, ada yang memiliki paruh menawan, suara yang merdu, kekuatan pandangan mata seperti burung elang. Pendek kata seluruh kelebihan senantiasa melintas di benak Musa as. Sampai pada perjalanan kembali menuju bukit Thursina, bertemulah Musa as. dengan anjing kudisan di tempat sampah. Warna hitam, kotor, rambut gimbal awut-awutan, sepintas tak satu pun yang mengesankan istimewa sebagai suatu kelebihan. Seketika Nabi Musa hendak membawanya "menghadap" Tuhan, seketika itu si anjing tertawa menampakkan putih gigi geliginya. Sampai di situ Musa as. mengurungkan niatnya, serentak beliau bergumam "Indahnya gigi-gigi anjing itu". Musa as. kembali 'lunglai' tampa membawa satu pun makhluk yang beliau merasa lebih mulia darinya, kecuali selalu ada hal yang istimewa dari setiap makhluk itu. Setibanya Musa as. ke tempat beliau biasa bermunajat, Allah swt berfirman, "Wahai Musa, apakah engkau telah membawa apa yang telah diperintahkan?". Nabi Musa menjawab, "Tuhanku, aku tidak menemukan sesuatu yang Engkau perintahkan". Kemudian Allah berfirman,"Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, andai engkau membawa satu saja (yang engkau menganggap dirimu lebih mulia darinya) maka akan Aku hapus namamu dari daftar nama para Nabi." Kisah hikmah Nabi Musa mengantar manusia meneladani beliau, yaitu tidak pernah merasa diri lebih mulia dari siapa dan dari apa pun. Rasa lebih mulia, sedikit apalagi banyak, akan mematahkan sumpah sebagai hamba. Sumpah dalam syahadat "Asyhadu an laa ilaaha illaa Allah", tiada Tuhan selain Allah. Sumpah persaksian bahwa Allah sebagai satu-satunya Tuhan otomatis menjadikan diri yang bersaksi sebagai hamba. Bukankah konsep hamba ialah bahwa ia tidak memiliki apa pun, ilmu, fisik apalagi harta. Semuanya milik Tuhan, termasuk kemuliaan jika ada. Era new normal adalah era baru yang ditandai kehidupan yang lebih bersih dari kehidupan normal sebelumnya. Bersih fisik dan bersih nonfisik. Bersih nonfisik antara lain bersih dari sombong, merasa diri lebih mulia dari yang lain. Kalau begitu, era new normal merupakan kehidupan baru yang memberi kesempatan masing-masing kita untuk melejitkan diri melalui berbagai cabang iman. Sibuk memperbaiki diri tampa repot mengevaluasi orang lain dalam kebaikan yang sama-sama diridloi Allah swt. PT Kontak Perkasa Futures - Beijing menaikkan respons tanggap darurat virus corona menjadi level II setelah muncul klaster baru penyebaran Covid-19.
Keputusan itu diumumkan pada Selasa malam 16/6). Level dua merupakan tertinggi kedua dari empat tingkat tanggap darurat Covid-19. Dengan berlakunya status itu, maka sejumlah fasilitas publik di Ibu Kota China itu akan ditutup. Proses belajar mengajar di sekolah dihentikan mulai Rabu. Sementara restoran diperintahkan memberlakukan aturan jarak sosial. Pemeriksaan suhu tubuh wajib dilakukan di tempat-tempat umum. Pendatang yang masuk Beijing juga harus menjalani tes Covid-19. Penduduk yang tinggal di wilayah berisiko sedang dilarang meninggalkan kota. Sedangkan permukiman yang dianggap berisiko tinggi akan dikunci total atau lockdown. Warga tidak boleh keluar rumah sama sekali. Penguncian itu merupakan kali pertama kali diterapkan di wilayah Beijing. Bahkan pada puncak pandemi pada awal tahun, Beijing tak pernah dilockdown layaknya Wuhan dan beberapa kota lain di Provinsi Hubei. Langkah ini diambil setelah kasus infeksi virus corona di Pasar Xinfadi terus bertambah. Pasar yang juga menjual daging dan makanan laut itu telah ditutup sejak Sabtu (13/6) lalu. Pasar tersebut memasok sebagian besar buah dan sayuran segar di Beijing. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Penambahan kasus baru itu memicu kekhawatiran gelombang dua infeksi Covid-19. Otoritas kesehatan melaporkan 27 kasus baru Covid-19 pada Selasa, sehingga total infeksi di kota dengan populasi 20 juta penduduk itu menjadi 106 dalam lima hari terakhir. Sebelumnya pemerintah kota telah memperluas lockdown dengan mengunci total 29 permukiman serta menghentikan sementara transportasi seperti taksi dan bus antar provinsi. Juru Bicara Pemerintah Xu Hejian meyakini pihak berwenang tidak mengabaikan masalah ekonomi dalam mengendalikan wabah paling serius di Beijing sejak virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan akhir tahun lalu. "Kita harus berpacu dengan waktu, proaktif, cepat mengambil langkah tepat, tegas dan ketat," katanya seperti dikutip dari Straits Times. Hingga Rabu (17/6), virus corona telah menginfeksi 83.265 orang di China. Dari jumlah itu, 4.634 dan 78.379 sembuh. |
About Us
Archives
February 2022
|