Kantong Negara Tekor Rp63,6 T hingga Akhir Februari 2021 PT Kontak Perkasa Futures - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 defisit Rp63,6 triliun sampai akhir Februari lalu. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, secara nominal, defisit melebar dari Rp61,8 triliun.
"Sampai akhir Februari kita defisit Rp63,6 T. Ini 0,36 persen dari PDB. Ini lebih rendah dari tahun lalu 0,4 persen dari PDB," kata Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3). Defisit terjadi karena pendapatan negara yang terkumpul baru Rp219,2 triliun hingga akhir bulan lalu. Padahal, belanja negara sudah mencapai Rp282,7 triliun. Sebenarnya, pendapatan negara tumbuh positif secara tahunan. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai. "Pendapatan negara kita sudah positif 0,7 persen. Tahun lalu sebelum pandemi, pendapatan negara kita justru kontraksi 0,1 persen," ujarnya. Sementara, penerimaan pajak masih minus 4,8 persen ke Rp146,1 triliun. Pun penerimaan APBN yang tercatat Rp37,3 triliun atau turun 3,7 persen. Di sisi belanja, pertumbuhan positif terjadi berkat belanja barang dan modal. Belanja pemerintah pusat juga tumbuh 11,1 persen ke Rp179,7 triliun atau lebih baik lajunya dari periode yang sama tahun lalu, 11 persen. Khusus untuk belanja kementerian/lembaga, lajunya mencapai 15,8 persen dengan realisasi Rp97 triliun. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Di lain pihak, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) turun 12,4 persen ke Rp103 triliun. Penurunan terutama disebabkan oleh transfer ke daerah yang merosot 14,5 persen ke Rp99,2 triliun. "Meski demikian, transfer langsung ke masyarakat, dana desa naik 130,3 persen menjadi Rp3,8 triliun," ujarnya. Lebih lanjut, untuk menutup defisit anggaran, realisasi pembiayaan anggaran melonjak 140,5 persen menjadi Rp273,1 triliun. Hal ini menunjukkan kecukupan bantalan (buffer) likuiditas pemerintah. Kronologi Nasabah BRI Kehilangan Uang Rp400 Juta di MakassarPT Kontak Perkasa Futures - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI memaparkan kronologi nasabah yang mengaku kehilangan uang sebesar Rp400 juta. Perusahaan menegaskan terjadi pembatalan transaksi penyetoran uang oleh nasabah yang bersangkutan.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada 29 Agustus 2018 lalu. Nasabah bernama Sigit Prasetya mendatangi Kantor BRI Unit Toddopuli, Makassar. Selanjutnya, pukul 14:04:40 nasabah menyetorkan uang senilai Rp400 juta. Tak selang lama, pukul 14:05:29 nasabah melakukan penarikan uang dengan jumlah yang sama. "Penarikan dilakukan karena yang bersangkutan melakukan pembatalan transaksi penyetoran tersebut di BRI," ujarnya dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (18/3). Ia memastikan BRI memiliki bukti transaksi penarikan tersebut secara lengkap dan ditandatangani oleh nasabah yang bersangkutan. Atas bukti itu, maka transaksi penarikan tersebut dinyatakan sah dan valid. "Apabila setelahnya yang bersangkutan secara pribadi menitipkan uang tersebut kepada Saudara Ilman karena faktor kedekatan dan dengan harapan akan mendapatkan keuntungan, maka hal tersebut di luar kewenangan dan tanggung jawab BRI," ujarnya. Selanjutnya, BRI menghimbau kepada masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan dananya di lembaga atau institusi resmi yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengutip dari detik.com, Sigit, mengaku kehilangan uang Rp400 juta di rekeningnya. Dia mengaku uang itu berpindah ke rekening lain hanya 49 detik setelah uang itu disetorkannya ke teller bank. Namun pihak bank menegaskan nasabah tersebut menarik uang dengan bukti transaksi penarikan yang sah dan valid. Korban mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sulsel dengan nomor laporan polisi: LPB/57/II/2020/SPKT Polda Sulsel, tanggal 12 Februari 2020. Dalam laporan itu, tertulis terlapor inisial ZIA, eks karyawan BRI. Korban pun menceritakan bagaimana kasus ini menimpa dirinya. Dia menyebut kasus tersebut bermula pada 2018 di mana dia ditawari mengikuti sebuah program di Bank BRI Unit Toddopuli, Panakkukang. "2018 itu saya menabung di salah satu bank, yaitu Bank BRI, oleh ajakan oknum. Karyawan bank itu mengajak saya mengikuti program Simpedes hadiah langsung," kata Sigit. Karena tertarik, Sigit mengikuti segala persyaratan yang diperlukan untuk program bank tersebut. Selanjutnya Sigit menyetor uang tunai Rp 400 juta melalui teller bank pada 29 Agustus 2018. "Saya mengikuti prosedural yang ditetapkan pihak bank. Saya menyerahkan uang ke teller, teller melakukan perhitungan, slip keluar, dan saya tanda tangan," jelas Sigit. Setelah berjalan program Simpedes tersebut, kata Sigit, dia mengaku menerima hadiah langsung berupa televisi dari bank. Hadiah tersebut diantar langsung ke rumah Sigit. "Saya mendapatkan hadiah, diantar langsung ke rumah saya. Saya masih ada dokumentasi kok pada saat televisi itu diserahkan ke saya," sebut Sigit. Setelah satu tahun berjalan, Sigit mengaku akan menarik dana yang telah disetorkannya dengan alasan memiliki kebutuhan. Namun, oleh pihak bank menyebut dana itu telah tidak ada. "Ternyata uang saya sudah tidak ada katanya. Dan lebih heran lagi, kata pihak perbankan, uang itu saya sendiri yang ambil," jelas Sigit. Akibat pengakuan pihak bank, lanjut Sigit, dia mencoba mencetak rekening koran. Dia ingin mencari bukti atas hilangnya dana yang telah disetorkan. "Keluarlah hasil rekening koran itu. Ternyata saya sungguh heran dan sangat kaget, uang pada saat tanggal yang sama, nggak sampai 1 menit (tepatnya 49 detik) uang saya ternyata berpindah, itu membuat saya heran dan kaget, loh kok bisa," jelas Sigit. Sigit mengaku telah meminta penjelasan kepada pihak bank. Sigit juga telah diminta melapor ke kantor cabang bank namun dia mengaku tak menerima respons yang memuaskan. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Saya menunggu itikad baik dari pihak bank. Saya bertanya sistemnya seperti apa kok yang saya tidak ada," katanya. Menurut Sigit, itikad baik yang ditunggu dari pihak bank tak kunjung datang. Dia kemudian memilih melaporkan kasus ini ke polisi. "2019 itu tidak ada, makanya saya mengambil upaya hukum karena kita negara hukum kan. Saya saat itu 2020 karena saya menunggu dari 2019 bulan Agustus, saya menunggu iktikad baik, tidak baik iktikad baik, 2020 saya melakukan pelaporan ke Polda Sulawesi Selatan terkait dengan kasus yang menimpa saya," jelasnya. Hingga saat ini, kata Sigit, dia masih menunggu proses hukum berjalan di Polda Sulsel. Dia mengaku belum menerima titik terang secara hukum atas kasus yang menimpanya. Serapan Anggaran Bencana Alam Kemensos Capai Rp19,35 MPT Kontak Perkasa Futures - Menteri Sosial Tri Rismaharini menuturkan serapan anggaran penanggulangan bencana Kementerian Sosial mencapai Rp19,35 miliar per hari ini, Selasa (16/3). Realisasi itu setara 8,32 persen dari pagu anggaran Rp232,31 miliar tahun ini.
"Anggaran penanganan bencana alam dari Rp232,31 miliar itu realisasinya Rp19,35 miliar dan sisa Rp212,95 miliar," ujarnya dalam rapat bersama Komisi VII. Ia merincikan sisa dana penanganan bencana alam tersebut akan digunakan untuk bantuan makanan sebesar Rp2,1 miliar, peralatan evakuasi Rp32 miliar, bantuan kedaruratan atau on call sebesar Rp15,1 miliar, penambahan tali kasih Taruna Siaga Bencana (Tagana) Rp5,9 miliar, dan sebagainya. "Tagan ini kerjanya 24 jam dan tadi saya sampaikan kami tidak bisa. Misalnya, Mamuju yang bencana kemudian yang kerja Tagana Mamuju saja, bukan. Karena waktunya lama kami ganti dari kabupaten lain dan itu butuh banyak sehingga tidak saya usulkan tambahan Rp5,9 miliar," terangnya. Dalam kesempatan itu, ia menuturkan Kementerian Sosial berencana melakukan realokasi dana pembangunan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) dengan pagu anggaran sebesar Rp319,01 miliar. Ia menuturkan mayoritas dana atau sekitar Rp277 miliar akan digunakan untuk tambahan Bantuan Sosial Tunai (BST). Sedangkan, sebesar Rp37 miliar akan dialokasikan untuk tambahan dana penanganan bencana alam. Lalu, sisanya senilai Rp5 miliar digunakan untuk pembangunan infrastruktur Poltekesos. "Untuk penyaluran BST, jadi kurang dua bulan karena diberikan Januari-April itu hanya tersedia (dana) dua bulan, sehingga dua bulan kami ambilkan dari pembangunan ini Rp277 miliar," ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengatakan pihaknya tengah mengatur skema pendanaan bencana ke depannya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Bencana ini kejadian yang tidak bisa diprediksi, kami juga tidak tahu kapan akan terjadi dan seberapa besar intensitasnya, karena itu menganggarkan untuk bencana itu adalah sesuatu yang sangat tricky dan sangat menantang," ujarnya. Ia menuturkan Kemenkeu akan mempersiapkan skema pendanaan yang lebih efisien dan efektif seperti pulling fund maupun asuransi reasuransi. Model pendanaan itu lebih sesuai dengan perkembangan model pendanaan sekarang ini serta memberikan fleksibilitas. "Negara kita juga bukan negara yang mempunyai kelonggaran luar biasa dalam menyusun anggaran, sehingga kemudian kami tidak bisa anggarkan terlalu besar," tandasnya. IHSG Diproyeksi Berotot Jelang Rilis Neraca PerdaganganPT Kontakperkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (15/3) jelang rilis neraca perdagangan Februari 2021 RI.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai indeks masih 'bertenaga' naik selama level resisten dapat dipertahankan. Selain itu, ia menyebut neraca perdagangan yang diperkirakan masih menunjukkan stabilisasi perekonomian Indonesia akan ikut menopang IHSG hari ini. Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.260 dan resistance 6.389. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu SMRA, BBNI, ASII, ASRI, ICBP, INDF, UNVR, dan ITMG. Di sisi lain, secara teknikal Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat indikasi penguatan. Ini ditunjukkan oleh candlestick yang membentuk higher high dan higher low serta indicator stochastic yang melebar setelah membentuk golden cross. "Ini mengindikasikan tren bullish yang cukup kuat," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Senin (15/3). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.274-6.316 dan resistance 6.382-6.406. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Senin (12/3), IHSG menguat ke 6.358 atau naik 93,53 poin atau 1,49 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp456,59 miliar. Platform Penekan Biaya Transaksi SBN Bakal Dirilis Bulan Ini PT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan merilis platform elektronik untuk menunjang transaksi jual beli Surat Berharga Negara (SBN) pada bulan ini. Platform itu bertujuan untuk mengefisienkan transaksi surat utang negara. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan efisiensi ini bertujuan agar transaksi SBN bisa lebih murah dan menarik bagi investor. "Ini sudah dari November (persiapannya), mudah-mudahan bisa grand launching di Maret ini, kami terus dorong untuk membuat transaksi SBN di pasar sekunder lebih efisien," kata Deni di diskusi virtual bertajuk Peran Investor Lokal dalam Pendalaman Finansial Instrumen Saham dan Surat Berharga, Rabu (10/3). Kendati begitu, belum ada rincian lebih lanjut mengenai platform ini. Di sisi lain, ia mengatakan pemerintah dan bank sentral nasional juga tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (RUU PPSK). "Salah satu pilar yang diatur dalam RUU PPSK adalah bagaimana pendalaman pasar kita bisa lebih efisien dan terkait perlindungan konsumen," tuturnya. Ia mengatakan beleid baru ini akan berisi hal-hal yang bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini melengkapi berbagai insentif yang telah diberikan pemerintah ke pasar keuangan. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Sebelumnya, pemerintah telah memangkas pajak penghasilan (PPh) obligasi dari 20 persen menjadi 10 persen. Selain itu, pemerintah juga membebaskan PPh bagi dividen yang dananya diinvestasikan di dalam negeri melalui berbagai instrumen investasi di tanah air. "Ini semua untuk mempercepat pengembangan sektor keuangan," pungkasnya. PT Kontak Perkasa Futures - Harga cabai merah besar dan cabai rawit merah di beberapa wilayah Indonesia mengalami lonjakan pada Rabu (10/3) ini. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) menunjukkan rata-rata harga cabai rawit merah hari ini naik 4,14 menjadi Rp98 ribu per Kg sementara cabai merah besar naik 0,95 persen menjadi Rp47.600 per Kg.
Bahkan, harga rawit merah tembus di atas Rp100 ribu per Kg di beberapa provinsi. Seperti, Lampung Rp102.500, Banten Rp120.250, Jawa Barat Rp115.850, DKI Jakarta Rp130 ribu, Bali Rp101.250, Nusa Tenggara Barat Rp113.150, Kalimantan Barat Rp120.850, Kalimantan Tengah Rp116.250, Papua Rp108.450, serta Papua Barat Rp110 ribuper kilogram. Sedangkan cabai merah besar di beberapa provinsi berada di atas Rp50 ribu per Kg. Beberapa di antaranya Bangka Belitung Rp57 ribu, Lampung Rp52.150, Kalimantan Tengah Rp66.250, dan Papua Rp77 ribu. Sementara itu, cabai merah keriting dan cabai rawit hijau mengalami penurunan masing-masing 1,81 persen dan 3,52 persen. Rata-rata harga cabai merah keriting susut menjadi Rp48.950 per Kg sementara cabai rawit hijau menjadi Rp59 ribu per Kg. Meski demikian, harga cabai merah keriting masih di atas Rp50 ribu per Kg untuk beberapa daerah seperti Jawa Barat Rp52.600, Bali Rp51.750, Kalimantan Tengah Rp67.500, dan Papua Rp77.500. Begitu pula cabai rawit hijau yang terlihat masih tinggi di Bangka Belitung Rp61.250, Lampung Rp68.650, Banten Rp66.650, Jawa Barat Rp62.700, DKI Jakarta Rp73.350, DIY Rp62.500, Kalimantan Barat Rp97 ribu, dan Kalimantan Tengah Rp61.750. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kemudian di Kalimantan Timur Rp78.350, Kalimantan Utara Rp121.250, Sulawesi Tengah Rp73.750, Maluku Utara Rp110 ribu, serta Papua Rp65.200. Data serupa terlibat dalam laman Sistem Pemantauan Pasar dan Harga Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan. Kemarin (9/3) harga cabai rawit merah berada di angka Rp97.010 per Kg sementara cabai merah besar di angka Rp44.708 per Kg. Sedangkan cabai merah keriting di harga Rp47.741 per Kg. IHSG Punya Peluang Menguat Hari Ini PT Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal berbalik menguat pada Selasa (9/3) ini. Penopang utama berasal dari faktor teknikal indeks yang menunjukkan tren pelemahan mulai terbatas.
Selain itu, penguatan juga ditopang keyakinan atau optimisme investor atas kinerja bursa keuangan. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher memperkirakan bursa saham bergerak di level support 6.184-6.216 dan resistance di 6.302-6.356 pada hari ini. "Secara teknikal indikator stochastic mulai menyempit mendekati area oversold mengindikasikan tren pelemahan mulai terbatas," kata Dennies dalam risetnya. Kendati begitu, ia melihat masih ada potensi pelemahan IHSG pada hari ini karena minimnya sentimen dari dalam negeri. Selain itu, pelemahan juga terbuka karena bayang-bayang kesepakatan stimulus dari Amerika Serikat. Sementara Analis sekaligus Presiden Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan kinerja IHSG mungkin membaik, tapi masih sangat rentan di teritori negatif pada hari ini. Proyeksinya, IHSG berada di kisaran 6.202-6.378. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, namun gelombang tekanan terlihat masih cukup besar, sehingga jika IHSG tidak dapat mempertahankan support level terdekatnya maka IHSG masih berpeluang mengalami tekanan hingga beberapa waktu mendatang," jelas William. Namun, masih ada harapan banjir modal asing masuk (capital inflow) di pasar saham nasional. Pertamina Beri Diskon Pertamax Series PT Kontak Perkasa Futures - PT Pertamina (Persero) memberikan potongan harga sebesar Rp300 per liter untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Dexlite sepanjang Maret 2021.
Pertamina memberikan potongan kepada pelanggan yang melakukan transaksi secara non-tunai menggunakan aplikasi MyPertamina selama Maret. Adapun cara mendapatkan promo sebagai berikut: 1. Unduh aplikasi MyPertamina. Daftar SPBU Pertamina yang sudah terkoneksi dengan aplikasi MyPertamina dapat dilihat di situs web www.mypertamina.id/spbu 2. Klik 'bayar' pada tampilan yang ada di aplikasi 3. Scan kode QR yang muncul ke mesin EDC SPBU Pertamina 4. Konfirmasi pembelian seperti tertera di layar lalu klik 'bayar' Selain promo Pertamax dan Dexlite, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) Putut Andriatno menyebut pihaknya juga menawarkan penghematan hingga Rp75 ribu untuk Pertamina Delivery Service (PDS) tukar tabung LPG 3 Kg ke Bright Gas tabung berwarna pink. Untuk penukaran Bright Gas, ada tiga cara untuk mendapatkan penawaran khusus yang berlaku. Pertama, konsumen dapat menghubungi PDS 135, Whatsapp melalui nomor 0811-1350-135, dan websitehttps://pds135.com. Penawaran ini berlaku untuk 200 konsumen pertama setiap harinya dengan total maksimal paket trade in sebanyak 6.200 paket. Namun, sebelum melakukan pemesanan, konsumen wajib mengunduh aplikasi MyPertamina untuk menukarkan poin sebesar nol poin, dan mendapatkan e-voucher untuk penawaran trade in yang berlaku. "Jika sudah mendapatkan e-voucher, konsumen hanya perlu memverifikasi dengan nomor KTP, nomor telepon aktif, alamat domisili, dan kode e-voucher saat melakukan pemesanan. Ketika semua sudah sesuai, Bright Gas akan langsung diantar ke alamat yang diberikan," jelas Putut, dikutip rilis pada Selasa (2/3). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Penawaran 'hijrah' ke tabung gas pink ini dibagi menjadi dua. Pertama tukar 1 tabung LPG 3 Kg ke 1 tabung Bright Gas 5,5 Kg konsumen akan hemat hingga Rp65.500. Kedua, tukar dua tabung LPG 3 Kg ke 1 tabung Bright Gas 12 Kg, maka konsumen akan hemat hingga Rp75 ribu, semua penawaran khusus sudah termasuk ongkos kirim ke alamat yang dituju. |
About Us
Archives
February 2022
|