PT Kontak Perkasa - Genderang perang melawan virus Corona terus digemakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi ini pun menyerukan kepada 3,6 miliar yang belum terkoneksi internet akan pentingnya kesehatan.
WHO kemudian menjalin kerja sama dengan Uni Telekomunikasi Internasional (ITU), sebuah organisasi internasional yang mengurusi regulasi radio dan telekomunikasi. Upaya WHO ini juga didukung UNICEF. Kolaborasi ini untuk mengajak operator telekomunikasi mengirim teks informasi kesehatan terkait pandemi Corona yang saat ini sedang terjadi. Teks berupa SMS itu dikirim ke seluruh penjuru dunia. "Tujuannya adalah untuk menjangkau semua orang terkait pentingnya kesehatan, apa paun tingkat konektivitas mereka," ujar WHO dalam pernyataan tertulisnya dikutip dari Zdnet, Rabu (29/4/2020). Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Diperkirakan 3,6 miliar orang masih offline, dengan sebagian besar orang yang tidak terhubung dan tinggal di negara berpenghasilan rendah, di mana rata-rata hanya dua dari setiap sepuluh orang yang online," tuturnya. Pengiriman informasi kesehatan guna menjaga dari serangan COVID-19 akan dimulai di seluruh wilayah Asia-Pasifik, sebelum diperluas ke seluruh dunia. Menurut organisasi dunia ini COVID-19 adalah pandemi pertama yang mana peran teknologi dan media sosial dapat digunakan dalam skala besar untuk menjaga orang tetap aman. "Jaringan dan layanan telekomunikasi yang tangguh dan dapat dipercaya sangat penting, karena semakin banyak negara, perusahaan, dan individu yang beralih ke teknologi digital untuk merespon dan mengatasi dampak COVID-19," ungkapnya. PT KP Press - Pandemi virus corona yang menyebabkan SARS-CoV-2 (Covid-19) telah banyak orang berada di rumah. Pemerintah melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memerintahkan masyarakat untuk, belajar, beribadah, dan bekerja rumah (work from home/WFH) guna menekan angka penularan Covid-19.
Bahkan, pemerintah melarang warga untuk mudik pada saat Ramadan dan lebaran Idul Fitri. Kebijakan itu direalisasikan dengan melarang moda transportasi umum untuk beroperasi mengangkut penumpang dari satu wilayah ke wilayah lain. Keberadaan masyarakat di rumah selama Ramadan secara otomatis membuat trafik internet meningkat. Selain tetap untuk kepentingan bekerja dan belajar, internet dalam situasi saat ini telah menjadi sarana penting untuk mencari hiburan. Telkomsel misalnya, memprediksi selama bulan puasa Ramadan dan Idul Fitri 1441 Hijriah akan terjadi lonjakan trafik komunikasi berbasis layanan broadband sekitar 20 persen. Sedangkan untuk trafik layanan legacy voice dan pesan singkat atau SMS diprediksi akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari normal. Hal itu juga didorong dengan semakin kuatnya adopsi masyarakat dalam pemanfaatan layanan broadband dan digital untuk mendukung produktivitas saat beraktivitas dari rumah di momen pandemi COVID-19 saat ini. Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan Telkomsel telah memusatkan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan di sekitar 436 point of interest (POI) guna mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, Telkomsel menghadirkan 11.000 BTS baru berteknologi multi-band Long Term Evolution atau 4G, mengoperasikan tambahan 69 unit Compact Mobile BTS (COMBAT), serta menambah kapasitas gateway internet menjadi 6,100 Gbps (6 Tbps). Sedangkan Xl Axiata memprediksi lonjakan trafik pada ramadan sekitar 15-20 persen. Untuk layanan percakapan sekitar 5 persen dan untuk layanan SMS trafiknya relative stabil. "Berdasarkan data trafik lebaran tahun sebelumnya, umumnya kenaikan trafik akan terjadi di kota-kota Bandung, Cirebon, Tegal, Semarang, Surabaya, Madura, Medan, Lampung, Makassar, Banjarmasin, Lombok," ujar Plt Chief Techology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Dian Siswarini berkata secara keseluruhan selama periode waktu diberlakukannya kebijakan WFH dan belajar dari rumah (SFH), untuk trafik layanan seluler terjadi peningkatan trafik sekitar 18 persen dari kondisi normal. Sedangkan untuk layanan XL Home peningkatan trafik sekitar 20 persen dari kondisi normal. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Serupa dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo memprediksi kebutuhan telekomunikasi akan meningkat sebesar 20 persen dibanding hari normal, terutama di situasi yang berkembang belakangan ini. Tingginya kebutuhan telekomunikasi pelanggan tercermin dari peningkatan trafik data sekitar 24 persen dan trafik telpon sekitar 11 persen dibandingkan hari biasa. Aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pelanggan, antara lain YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Adapun daerah yang tercatat mengalami peningkatan tertinggi berada di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk mengatasi peningkatan, Indosat mengaku sudah meningkatkan kapasitas layanan data sekitar 60 persen. Adapun Smartfren membeberkan kenaikan trafik selama Ramadan sekitar 15-20 persen. Division Head Device Planning and Management Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan kenaikan trafik pada Ramadan tahun ini akan lebih banyak didorong dari aktivitas WFH, Study FH, dan nanti pada akhir Ramadhan syawalan from Home. Sedangkan kenaikan trafik selama Ramadan dan lebaran tahun sebelumnya dikarenakan aktivitas masyarakat yang sangat tinggi, misal belanja, buka puasa bersama, mudik, dan kegiatan agama lainnya. "Bagi smartfren, jaringan kita sudah sangat siap untuk meng-handle kenaikan traffic di masa Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Sukaca. Sementara 3 Indonesia memprediksi adanya lonjakan lalu lintas data sebesar 10 persen yang terjadi dari satu minggu sebelum bulan Ramadan dimulai atau terjadi kenaikan sebesar 49 persen jika dibandingkan dengan periode Ramadan tahun lalu. Prediksi kenaikan lalu lintas data yang signifikan itu, diklaim didorong oleh imbauan pembatasan fisik oleh pemerintah yang memicu peningkatan penggunaan internet untuk mendukung kegiatan bekerja, belajar, beribadah, serta bersosialisasi dari rumah. Tahun ini, 3 Indonesia telah memfokuskan optimasi jaringannya di 216 point of interest (POI) yang terfokus pada daerah padat penduduk dan jalur transportasi logistik di seluruh Indonesia. Secara lebih detail, terdapat 45 POI di Sumatera, 95 POI di Jabodetabek dan Jawa Barat, 41 POI di daerah Jawa lainnya, Bali, dan Nusa Tenggara, beserta 31 POI di Kalimantan dan Sulawesi. Penambahan 2.500 BTS juga dilakukan, serta penambahan kapasitas jaringan di 4.000 BTS di area padat penduduk. PT KP Press - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menghentikan sementara layanan penerbangan komersial penumpang pada 15 bandara kelolaannya mulai Jumat 24 April 2020 hingga 1 Juni 2020. Langkah tersebut untuk mendukung kebijakan pemerintah mengenai larangan mudik.
"Untuk mendukung pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 melalui aturan larangan mudik, Angkasa Pura I menghentikan sementara layanan terhadap penerbangan komersial penumpang mulai 24 April hingga 1 Juni 2020," kata Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan dalam keterangannya, Jumat (24/3/2020). "Kami mengimbau masyarakat yang sudah memiliki tiket dengan jadwal penerbangan pada periode tersebut agar menghubungi pihak maskapai untuk melakukan refund atau reschedule," tambahnya. Namun demikian, bandara Angkasa Pura I akan tetap beroperasi untuk melayani kargo atau penerbangan yang menyangkut logistik. Larangan penerbangan itu juga dikecualikan untuk penerbangan yang membawa atau terkait pimpinan lembaga tinggi negara dan tamu/wakil kenegaraan dan perwakilan organisasi internasional, kemudian operasional penerbangan khusus repatriasi pemulangan WNI maupun WNA. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Lalu, operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat. Operasional angkutan largo (kargo penting dan esensial), pesawat konfigurasi penumpang dapat digunakan untuk mengangkut kargo di dalam kabin penumpang (passenger/cabin compartement) khusus untuk pengangkutan kebutuhan medis, kesehatan, dan sanitasi serta pangan. Selanjutnya, operasional lainnya dengan seizin dari menteri dalam rangka mendukung percepatan penanganan COVID-19. Bandara-bandara Angkasa Pura I, lanjut Handy, juga tetap akan beroperasi dan menyediakan konter khusus bagi masyarakat yang ingin melakukan refund atau reschedule jadwal penerbangan dengan mendatangi langsung konter maskapai di bandara. Namun pengaturan waktu refund tiket dilakukan oleh pihak operator penerbangan atau maskapai untuk menghindari terjadinya penumpukan di bandara. Bagi masyarakat yang ingin melakukan refund dengan datang ke bandara, diimbau untuk menghubungi pihak maskapai terlebih dahulu untuk mengatur waktu kedatangan ke bandara agar tidak terjadi penumpukan di bandara. Kontak Perkasa Futures - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan sejumlah imbauan terkait pelaksanaan ibadah Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.
Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada Jumat pekan ini, 24 April 2020. Haedar Nashir pun meminta umat Muslim melakukan cara-cara khusus di tengah situasi darurat wabah. "Semuanya dilakukan karena situasi darurat, semoga kita dapat keluar dari musibah berat ini," kata Haedar kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020). Haedar mengatakan, di tengah situasi pandemi, puasa Ramadhan tetap wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Akan tetapi, bagi yang sakit atau lemah dapat menggantinya lain waktu atau membayar fidyah sesuai yang ditentukan syariat. Bagi tenaga kesehatan yang bertugas dan memerlukan stamina kuat yang apabila berpuasa terjadi masalah, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di waktu lain. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Haedar mengimbau umat Muslim untuk tidak memaksakan melaksanakan shalat tarawih di masjid. Tarawih disarankan di rumah, baik sendiri maupun berjamaah dengan anggota keluarga. "Demikian pula tidak perlu beriktikaf di masjid, bisa di rumah dengan tetap khusyuk," ujar Haedar. Selain itu, berbuka puasa juga disarankan untuk tak dilakukan di masjid, tetapi cukup di rumah masing-masing. Jika memiliki kelebihan rezeki, dapat digunakan untuk bantu sesama yang terdampak Covid-19. Haedar pun meminta supaya tidak ada kegiatan ceramah atau lainnya di masjid, dan dapat diganti dengan ceramah secara daring atau online. Kumandang azan dan iqamah, kata Haedar, dapat diselenggarakan di masjid, hanya untuk penanda waktu shalat wajib lima waktu. Namun, jemaah diimbau untuk tidak untuk shalat berjemaah di masjid. Terakhir, demi mencegah semakin meluasnya wabah, masyarakat diwanti-wanti untuk tak mudik Lebaran. "Demi cegah kedaruratan dan untuk kemaslahatan semua, tidak perlu mudik Lebaran. Mudik dapat diganti dengan komunikasi daring yang hangat dan penuh persaudaraan," kata Haedar. Haedar mengatakan, upaya-upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama. "Ikhtiar dan doa terus sama-sama kita lakukan. Semuanya memerlukan kesadaran bersama," kata dia. PT Kontak Perkasa Futures - Pengamat kebijakan dan komunikasi strategis dari Universitas Daegu, Korea Selatan, Profesor Gil H. Park menyarankan agar pemerintah Indonesia mengimplementasikan sistem teknologi informasi (IT) berbasis big data dan georeference seperti pemerintah Korea Selatan dalam mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19.
"Pemerintah Indonesia perlu membuat sistem pengelolaan yang baik di tataran pemerintah pusat terkait pendekatan georeference dan big data untuk menanggulangi pandemi COVID-19 dalam jangka panjang," ujar Gil H. Park dalam seminar daring yang digelar CSIS Jakarta, mengutip Antara, Rabu (15/4). Dia mengatakan bahwa jika pemerintah Indonesia dan sejumlah ahli berupaya membangun sistem informasi semacam itu akan sangat membantu bukan hanya saat mengatasi COVID-19, namun juga dalam hal menanggulangi pandemi penyakit lainnya, risiko ekonomi dan sosial, serta bencana. "Saya menilai teknologi informasi serta komunikasi dan big data terkait data-data lokasi, koordinat atau georeference sangat penting dalam upaya memerangi pandemi Covid-19," kata Park yang juga menjabat sebagai Head of the Regional and Policy Institute tersebut. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa terdapat platform dan aplikasi berteknologi big data di Korea Selatan, di mana salah satu contohnya adalah platform sistem suplai masker bagi kebutuhan publik. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Melalui sistem tersebut pemerintah Korea Selatan dapat mengetahui jumlah stok masker untuk apotek. Dengan demikian penerapan teknologi big data membantu pemerintah Korea Selatan untuk mengetahui ketersediaan stok masker secara nasional. Contoh lainnya adalah aplikasi yang dikembangkan perusahaan startup Korea dan dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat umum, di mana aplikasi itu menyediakan informasi publik da mendeteksi lokasi kasus-kasus konfirmasi atau positif COVID-19 dalam jarak 100 meter di layar telepon pintar sehingga dapat memperingatkan masyarakat untuk menghindari lokasi itu. Gil H. Park juga mengungkapkan selain faktor penerapan teknologi komunikasi dan informasi, terdapat beberapa faktor kunci bagaimana Korea Selatan berhasil menanggulangi pandemi COVID-19. Pertama, Korea Selatan berhasil membuat dan mengembangkan alat tes COVID-19 oleh perusahaan swasta serta pemerintah Korea menyetujuinya melalui public emergency use authorization. Kemudian terdapat pengendalian penyebaran COVID-19 yang tersistematis oleh KCDC dan pemerintah pusat Korea Selatan. Selain itu masyarakat Korea Selatan bekerjasama dan berusaha mematuhi pedoman, arahan pemerintah serta pembatasan sosial yang diberlakukan dalam rangka menanggulangi penyebaran COVID-19. "Contoh pembatasan sosial di Korea dijalankan oleh warganya berdasarkan pemahaman sosial dan kesadaran mereka sendiri bukan karena anjuran kesehatan oleh pemerintah. Di samping itu jika salah satu anggota keluarga ada yang terinfeksi maka anggota keluarga itu secara sukarela mau mengisolasi dirinya di dalam kamar," ujar Gil H. Park. Sebelumnya, Indonesia juga disarankan menerapkan teknologi sistem informasi seperti yang dilakukan Singapura dalam membantu melakukan pelacakan terhadap individu yang melakukan atau menjalin kontak dengan kasus-kasus COVID-19 di masyarakat. PT Kontak Perkasa Futures - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menginvestigasi laporan yang menyebut ada pasien COVID-19 yang kembali positif setelah sebelumnya dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona COVID-19. Sejauh ini ahli menyebut ada beberapa kemungkinan penyebabnya.
"Kami mengetahui ada laporan dari individu yang telah dites negatif untuk COVID-19 menggunakan pengujian PCR (polymerase chain reaction) dan kemudian setelah beberapa hari pengujian positif lagi," kata WHO seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/4/2020). "Kami berhubungan erat dengan para ahli klinis dan bekerja keras untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kasus-kasus individual tersebut. Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur dipatuhi dengan benar," lanjutnya. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Direktur Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), Jeong Eun-kyeong, mengatakan bahwa kemungkinan yang terjadi adalah virus mengalami 'reaktivasi', bukan pasien yang kembali terinfeksi (reinfeksi). Kemungkinan reinfeksi dinilai kecil karena seseorang yang pernah terinfeksi virus Corona akan membentuk imunitas atau kekebalan. Selama beberapa waktu, tubuhnya diyakini akan bisa menangkal infeksi. Ada juga spekulasi hasil tes PCR tidak akurat sehingga yang sebetulnya masih ada virus sudah dinyatakan negatif. "Karena COVID-19 ini penyakit baru, kami membutuhkan lebih banyak data epidemiologi untuk bisa mengambil kesimpulan terkait sifat penyebaran virus," ungkap WHO. PT KP Press - Kabar duka kembali lagi terdengar, musisi Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) pukul 18:47 WIB di RS Setia Mitra, Jakarta Selatan. Diketahui Glenn meninggal karena penyakit meningitis yang diidapnya.
"Akibat meningitis," kata perwakilan keluarga, Mozes Latuihamalo, dalam keterangan resminya, Rabu (8/4/2020). Karena penyakit tersebut, Glenn sempat dirawat di rumah sakit pada bulan lalu. Lantas apa saja gejala penyakit meningitis ini? Menurut dokter bedah saraf dari RS Mayapada, dr Roslan Yusni Hasan, SpBS, ada beberapa gejala khas yang bisa dirasakan oleh orang yang menderita meningitis atau radang selaput otak. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik "Ada gejala khas radang selaput otak seperti leher kaku jadi kakunya ditekuk seperti menunduk saja keras itu," kata dr Ryu, sapaan akrabnya, kepada detikcom, Kamis (9/4/2020). "Terus nyeri leher bisa sampai ke dagu nyerinya, demam, sakit kepala, bisa mual bahkan muntah, kejang-kejang, terus ngantuk sampai dibangunkan pun dia melek tapi ngantuk lagi," lanjutnya. dr Ryu juga menjelaskan pada anak kecil atau bayi memiliki gejala yang cukup berbeda pada orang dewasa jika mengidap meningitis. "Kalau pada bayi yang biasa muncul itu gatal-gatal dan nangis nggak berhenti-henti, nggak mau makan, sesak napas itu gejala-gejala pada bayi," tuturnya. PT KP Press - Tottenham Hotspur mengingatkan kembali para pemain agar mematuhi aturan jaga jarak setelah muncul video Jose Mourinho melatih tanpa menerapkan social distancing.
Di tengah ketidakpastian kelanjutan Liga Inggris, muncul video dan gambar beberapa pemain Tottenham melakukan latihan berdekatan. Mourinho terlihat memberi instruksi kepada Tanguy Ndombele di sebuah taman yang berlokasi di daerah Barnet, London Utara. Selain itu juga terlihat Davinson Sanchez dan Ryan Sessegnon melakukan latihan di tempat yang sama. Sementara di tempat lain Serge Aurier diketahui melakukan jogging berdampingan bersama orang lain. Menanggapi video dan gambar yang ada di media sosial, pihak Tottenham Hotspur mengulang pesan soal menjaga jarak di saat pandemi virus corona. "Semua pemain kami telah diingatkan untuk mematuhi jarak sosial ketika berolahraga di luar ruangan. Kami akan terus mengingatkan pesan ini," demikian ujar perwakilan klub dikutip dari SkySports. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Guna menekan penyebaran COVID-19, pemerintah Inggris memberlakukan lockdown. Orang-orang tidak bisa bebas berada di luar rumah. Olahraga diperbolehkan dengan mematuhi aturan soal jarak dua meter antara satu orang dan yang lainnya. Ini merupakan kali kedua The Lilywhites mendapat sorotan dalam masa krisis virus corona. Sebelumnya klub asal London itu juga dikritik karena menerapkan kebijakan merumahkan pegawai. Sejak dihentikan pada pertengahan Maret, Liga Inggris hingga kini belum menemui kepastian mengenai musim 2019/2020. Spurs yang masih menyisakan sembilan pertandingan berada di peringkat kedelapan. (nva/har) Kenali seluk-beluk virus corona, cara mencegah, serta gejala dan pengobatannya lewat laporan interaktif CNNIndonesia.com. Cek di sini. PT Kontak Perkasa Futures - Industri otomotif merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, bahkan pada 2017 lalu sektor ini menyumbang 10,16 % PDB (Produk Domestik Bruto). Industri otomotif juga menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 350 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sekitar 1,2 juta orang.
Di awal tahun 2020 ini industri otomotif Tanah Air mendapat cobaan berat seturut terjadinya pandemi virus corona di dunia, yang kini juga telah mewabah di Indonesia. Beberapa merek otomotif yang punya fasilitas perakitan di Indonesia pun menghentikan sementara operasional pabriknya. Ada juga beberapa merek yang mengurangi kapasitas produksi. "Karena rantai pasokan terganggu, pabrik-pabrik perakitan terpaksa memakai stok parts dari distributor lokal. Karena terbatasnya stok parts di dalam negeri, akhirnya mereka tidak dapat menyelesaikan proses perakitan produknya," bilang pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu, kepada detikOto, Minggu (5/4/2020). Menurut Yannes, pabrik mobil dan motor yang berhenti sementara waktu karena wabah corona, akan menimbulkan dampak negatif ke berbagai sektor. "Produksi yang terganggu membuat barang tidak dapat dikirim ke dealer. Bayangkan, setiap keterlambatan produksi, tiap pabrikan mengalami kerugian miliaran rupiah, tinggal dikalikan berapa puluh industri otomotif yang ada di Indonesia, mulai dari yang local content-nya 85% sampai yang kisaran 10-15%," lanjut Yannes. Efek negatif ini, menurut Yannes, juga akan menyasar para distributor resmi kendaraan, termasuk dealer. Stok kendaraan mereka yang siap dijual akan terganggu, sehingga dealer mendapatkan komplain dari para konsumen. "Lalu stok kendaraan yang mereka miliki semakin sulit dijual akibat seruan pemerintah pada masyarakat agar diam di rumah. Masyarakat yang awalnya pegang uang untuk beli kendaraan baru saat Idul Fitri, akhirnya mengalihkan uangnya untuk beli kebutuhan pokok dalam jumlah besar," jelas akademisi dari Institut Teknologi Bandung itu. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Menurut Yannes, krisis ini akan semakin berlarut-larut, saat masa darurat bencana akibat virus corona diperpanjang hingga Mei 2020. Suasana ekonomi yang tidak pasti, membuat masyarakat semakin menahan pembelian produk kebutuhan tersier, termasuk kebutuhan akan kendaraan bermotor. "Jika pembelian terhenti, maka dealer pun tidak dapat melakukan pemesanan kendaraan untuk diproduksi oleh pihak pabrikan. Pabrik akan terganggu produksinya, sedangkan karyawan yang harus digaji begitu besar jumlahnya. Ini kemudian jadi beban berat perusahaan. Apabila bekepanjangan, dengan terpaksa mereka mulai merumahkan karyawannya dengan pemotongan gaji, bahkan bukan tidak mungkin, hingga PHK," ujar Yannes. PT Kontak Perkasa - Tenaga medis di DKI Jakarta yang terpapar virus Corona (COVID-19) terus bertambah. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, per 1 April 2020 sebanyak 84 tenaga medis terpapar Corona, bertambah 3 orang dari dua hari sebelumnya.
Sebanyak 84 tenaga kesehatan di DKI Jakarta positif terinfeksi virus Corona. Bahkan, data terbaru Pemprov DKI Jakarta, dua orang di antaranya dalam kondisi hamil, sementara 1 orang lainnya meninggal dunia. "Tenaga kesehatan yang positif COVID-19 sampai terakhir sejumlah 84 orang. 1 di antaranya meninggal, 2 di antaranya dalam kondisi hamil," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta dr. Dwi Oktavia saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan di akun YouTube Pemprov DKI, Rabu (1/4/2020). Tenaga kesehatan yang terinfeksi Corona itu dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Selain itu, ada 2 dokter spesialis yang berdomisili di Jakarta yang meninggal dunia. "Tersebar di 30 rumah sakit dan 1 klinik di Jakarta serta ada 2 orang dokter spesialis domisili di Jakarta yang meninggal tetapi dari 2 rumah sakit di luar Jakarta," ujarnya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Sementara itu, Dwi mengatakan ada 794 pasien di Jakarta yang dinyatakan positif Corona. Sebanyak 51 pasien telah dinyatakan sembuh. "Berdasarkan data terkini pada 1 April 2020, ada 51 pasien positif COVID-19 di DKI Jakarta yang dinyatakan sembuh dari total kasus positif sebanyak 794 orang. Sebanyak 490 pasien masih dalam perawatan di rumah sakit, sedangkan yang menjalani self isolation di rumah sebanyak 166 orang," ujar Dwi. Dua hari lalu, tepatnya Senin (30/3/2020), Pemprov DKI Jakarta menyampaikan perkembangan kasus virus Corona di Jakarta. Ketua II Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DKI Jakarta Catur Laswanto menyampaikan terdapat kasus Corona dialami oleh tenaga kesehatan di Jakarta sebanyak 81 orang. "Tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID adalah 81 orang, tersebar di 30 RS di DKI Jakarta," kata Catur. Pekan lalu, Sabtu (28/3/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan setidaknya ada 61 petugas medis yang terpapar Corona. Anies mengatakan Pemprov terus melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. "Dari 603 kasus ada 61 tenaga medis yang terpapar di 26 RS di Jakarta," kata Anies kala itu. "Dengan situasi itu, semua kemungkinan kita antisipasi. Kita perlu sampaikan kepada masyarakat Jakarta bahwa pembatasan tetap berjalan," tutur Anies. Anies pun menyiapkan fasilitas nyaman untuk tenaga medis yang ada di Jakarta. Hal ini sebagai bentuk apresiasi Anies kepada tenaga medis yang bekerja melawan virus Corona. |
About Us
Archives
February 2022
|