Sentimen dari AS Tekan Rupiah ke Rp14.105 PT Kontak Perkasa Futures - Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.105 per dolar AS pada Jumat (26/2) pagi. Posisi tersebut melemah 0,20 persen dibandingkan perdagangan Kamis (25/2) sore di level Rp14.082 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,11 persen, dolar Taiwan melemah 0,01 persen, dan won Korea Selatan melemah 1,20 persen. Kemudian, peso Filipina melemah 0,08 persen, rupee India melemah 0,14 persen, yuan China melemah 0,30 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,28 persen. Sebaliknya bath Thailand terpantau menguat 0,09 persen sementara Yen Jepang masih stagnan. Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen dan dolar Australia menguat 0,23 persen. Sebaliknya dolar Kanada melemah 0,04 persen dan franc Swiss melemah 0,06 persen. Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Penyebabnya adalah terus naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor jangka panjang. "Untuk tenor 10 tahun, yield menembus level 1,56 persen kemarin dan hari ini masih bertahan di kisaran 1,50 persen," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/2). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Selain itu, kenaikan yield obligasi jangka panjang ini juga didukung oleh outlook pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi di AS. "Naiknya yield obligasi pemerintah AS ini membuat dollar AS lebih menarik. Untuk hari ini potensi pergerakan rupiah berada di kisaran Rp14.050-14.130 per dolar AS," tandasnya. Vaksinasi Covid-19 Belum Signifikan, IHSG Berpotensi Melemah PT Kontak Perkasa Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (25/2).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksikan perdagangan hari ini dibayangi oleh kekhawatiran akan belum signifikannya hasil dari program vaksin covid-19. Untuk diketahui, program vaksinasi covid-19 di Indonesia dimulai pada Rabu (13/1) lalu dengan suntikan perdana diberikan kepada Presiden Jokowi. Saat ini program memasuki fase kedua atau vaksinasi untuk kelompok lansia dan pelayan publik. Di sisi lain, secara teknikal dia menyebut ada indikasi pelemahan, yakni indikator stochastic membentuk deadcross di area overbought didukung candlestick yang melemah dengan volume tinggi. "Selain itu investor akan wait and see (aksi tunggu) menanti data GDP Amerika Serikat," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Kamis (25/2). Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.185-6.218 dan resistance 6.289-6.327. Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melihat gelombang tekanan IHSG terlihat belum akan berakhir. Bila IHSG tidak dapat mempertahankan support level terdekatnya, maka IHSG berpotensi melemah. "Terjadinya capital inflow secara ytd (year-to-date) serta fluktuasi nilai rupiah dan harga komoditas akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG," katanya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.202 dan resistance 6.318. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BBNI, PWON, TLKM, LSIP, ICBP, AALI, dan CTRA. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Selasa (16/2), IHSG melemah ke 6.251 atau turun 21,75 poin atau 0,35 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp302,2 miliar. Pemerintah Serap Rp4,99 Triliun dari Lelang Enam SukukPT Kontak Perkasa Futures - Pemerintah berhasil mengantongi dana sebesar Rp4,99 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (23/2). Secara total, pemerintah melelang enam seri sukuk, yaitu Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan Project Based Sukuk (PBS).
"Total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp4,99 triliun," bunyi keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Jumlah tersebut lebih rendah dari target indikatif dari lelang sebesar Rp12 triliun. Sementara itu, total penawaran yang masuk sebesar Rp24,23 triliun. Hasil lelang akan digunakan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN 2021. Enam seri sukuk yang dilelang meliputi SPNS 10082021, PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Detailnya, seri SPNS 10082021 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp4,05 triliun dari jumlah penawaran yang masuk Rp4,88 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 10 Agustus 2021 dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang 3,07 persen. Sedangkan, seri PBS029 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp850 miliar dari jumlah penawaran yang masuk Rp4,93 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Maret 2023 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6 persen Kemudian, seri PBS004 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp350 juta dari jumlah penawaran yang masuk Rp2,48 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,52 persen. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Terakhir, seri PBS028 jumlah yang dimenangkan sebesar Rp420 juta dari jumlah penawaran yang masuk Rp3,67 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,12 persen. Pemerintah tidak memenangkan seri PBS027 dan seri PBS017. Padahal, jumlah tawaran yang masuk untuk masing-masing seri tersebut sebesar Rp4,22 triliun dan Rp4,04 triliun. Prospek Cerah Industri Nikel di Indonesia Tahun Ini PT Kontak Perkasa Futures - Analis PT Pefindo Martin Pandiangan menilai prospek industri nikel di Indonesia stabil dalam jangka pendek hingga menengah. Hal itu didukung oleh permintaan global yang tinggi serta posisi Indonesia sebagai produsen terbesar nikel primer terbesar dunia.
Martin menyebut nikel Indonesia tak hanya diminati oleh produsen besi dan baja (stainless steel), namun juga untuk baterai mobil listrik yang diperkirakan akan membutuhkan pasokan jumlah besar dalam jangka menengah. Dia menilai Indonesia sudah berada di posisi yang tepat dalam pasar nikel global dalam menggantikan China sebagai produsen nikel nickel pig iron (NPI) terbesar dengan cakupan 27 persen pasar global. "Serta posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar primer, dorongan dalam bentuk regulasi pemerintah untuk menciptakan industri hilir nikel juga menegaskan opini kami bahwa industri nikel merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya pada siaran IDX Channel awal pekan ini. Martin menyebut larangan ekspor biji nikel yang diberlakukan pada awal 2020 lalu sempat mengganggu pasokan global. Hal ini diharapkan dapat mendorong investasi asing ke proyek hilir Indonesia. Di sisi lain, ia menyebut di tengah pemulihan ekonomi global permintaan stainless steel mulai bergairah, terutama dari China. Ini terbukti dari harga komoditas nikel yang pulih dalam beberapa bulan terakhir. "Seiring dengan pemulihan global khususnya di China, terlihat juga dari harga komoditas nikel yang pulih dalam beberapa bulan terakhir," tambahnya. Sudah memegang di hulu dan hilir, Martin menyebut industri nikel juga ditopang oleh dukungan penuh pemerintah. Menurut Martin, pemerintah menerapkan regulasi yang cenderung efektif. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Selain itu juga ramah terhadap calon investor atau mitra yang ingin mengembangkan pabriknya di Indonesia. Namun, ia menilai dalam membentuk ekosistem baterai listrik di RI membutuhkan waktu yang panjang. Selagi membangun ekosistem itu, ia menyebut pemerintah bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk menggaet lebih banyak mitra strategis lainnya. "Untuk bisa membentuk ekosistem butuh waktu sangat panjang karena membentuk hulu hingga hilirnya," pungkasnya. Prediksi Nama-nama Direksi LPI yang Bakal Dilantik Jokowi PT Kontak Perkasa Futures - Dewan Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) akan dilantik pada Selasa (16/2). Beberapa nama seliweran diprediksi menjadi direktur utama dan kursi direksi lainnya.
Berdasarkan sumber CNNIndonesia.com, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI) Ridha Wirakusumah diprediksi menduduki kursi Direktur Utama di LPI. Lalu, eks direktur keuangan PT Pertamina (Persero) Arief Budiman sebagai Wakil Direktur Utama LPI. Selain itu, nama Marita Alisjahbana diperkirakan sebagai Direktur Risiko LPI dan Edi Purwanto sebagai Direktur Keuangan LPI. Sebelumnya, Jokowi sudah melantik Dewan Pengawas LPI pada Rabu (27/1) lalu. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Ketua merangkap anggota dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai anggota. Jokowi juga melantik Yozua Makes, Darwin C Noerhadi dan Haryanto Sahari sebagai Dewan Pengawas LPI. Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 6/P tahun 2021. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pemerintah akan memilih calon direksi LPI yang memiliki jaringan internasional. Selain itu, direksi juga merupakan sosok yang dipercaya pasar. "Direksi ini banyak nama yang berseliweran. Yang pasti yang kami cari adalah orang yang memang berkualitas, punya jaringan internasional, dipercaya oleh market, dan yang pasti menumbuhkan kepercayaan market terhadap SWF juga, itu sangat penting," ucap Arya. Melihat Penempatan Dana Investasi BPJS Ketenagakerjaan PT Kontak Perkasa Futures - BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan tingkat pengembalian investasi atau imbal hasil (yield on investment/YOI) turun dalam 10 tahun terakhir. Penurunan ini berdampak pada imbal hasil yang diterima peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Jika YOI turun, maka imbal hasil yang diterima peserta BPJS Ketenagakerjaan juga semakin kecil. Sebaliknya, bila YOI terus meningkat, artinya imbal hasil yang didapat peserta juga semakin tinggi. Lihat saja, YOI BPJS Ketenagakerjaan pada 2010 mencapai 12 persen. Namun, pada 2011 turun menjadi 11,57 persen. Penurunan terus berlanjut hingga menjadi satu digit pada 2018 sampai 2020. Rinciannya, YOI pada 2018 sebesar 8,15 persen, pada 2019 sebesar 6,75 persen, dan 2020 sebesar 7,38 persen. Naik dan turunnya tingkat imbal hasil BPJS Ketenagakerjaan dipengaruhi oleh bagaimana lembaga itu menginvestasikan dananya. Selain itu, YOI juga dipengaruhi oleh pergerakan pasar, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bunga deposito. Lantas, di mana saja BPJS Ketenagakerjaan menempatkan dana investasinya? Deputi Direktur Bidang Humas dan Antara Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja menjelaskan total dana yang dikelola dan diinvestasikan pada 2020 sebesar Rp486,38 triliun. Mayoritas dana ditempatkan di surat utang (obligasi) sebesar 64 persen. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan menempatkan dana di saham sebesar 17 persen dari total investasi, 10 persen di deposito, 8 persen di reksa dana, dan 1 persen berupa investasi langsung. Jika dilihat, BPJS Ketenagakerjaan selalu menempatkan sebagian besar dana pengelolaannya di surat utang. Setidaknya, hal itu terlihat sejak 2010. Pada 2010, dana pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp99,98 triliun. Dana itu ditempatkan di surat utang sebesar Rp39,74 triliun, deposito Rp31,2 triliun, saham Rp21,92 triliun, reksa dana Rp5,61 triliun, properti Rp469 miliar, dan investasi langsung Rp26,67 miliar. Hal yang sama terjadi pada 2011, mayoritas dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang sebesar Rp111,78 ditempatkan di surat utang. Saat itu, jumlah dana yang diinvestasikan ke instrumen surat utang sebesar Rp46,68 triliun. Sisanya, BPJS Ketenagakerjaan menginvestasikan dananya ke saham sebesar Rp23,43 triliun, reksa dana Rp8,37 triliun, deposito Rp32,86 triliun, properti Rp390,21 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar. Lalu, total dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan naik pada 2012 menjadi Rp132,83 triliun. Dana itu ditempatkan di surat utang sebesar Rp53,51 triliun, deposito Rp41,74 triliun, saham Rp27,43 triliun, reksa dana Rp9,55 triliun, properti Rp369 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar. Dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan kembali naik pada 2014 menjadi Rp149,21 triliun. Lembaga itu menginvestasikan dana kelolaan ke surat utang sebesar Rp65,05 triliun, saham Rp31,81 triliun, reksa dana Rp11,76 triliun, deposito Rp40,18 triliun, properti Rp358 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar. Hal ini terus berlanjut hingga 2020. Jumlah dana yang dikelola juga kian meningkat pada tahun lalu. Harga Emas Antam Hari Ini 10 Februari, Naik ke Rp945 Ribu PT Kontak Perkasa Futures - Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp945 ribu per gram pada Rabu (10/2). Posisi naik Rp2.000 dari posisi sebelumnya yang sebesar Rp943 ribu per gram.
Lalu, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp2.000 dari Rp823 ribu per gram menjadi Rp825 ribu per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp522 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,72 juta, 5 gram Rp4,5 juta, 10 gram Rp8,94 juta, 25 gram Rp22,23 juta, dan 50 gram Rp44,39 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,71 juta, 250 gram Rp221,51 juta, 500 gram Rp442,82 juta, dan 1 kilogram Rp885,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,05 persen ke level US$1.838,4 per troy ons. Sementara, harga emas di perdagangan spot menguat 0,07 persen ke US$1.839,68 per troy ons pada pagi ini. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas kembali menguat hari ini. Sentimen terkuat masih berasal dari harapan pasar terkait stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,9 triliun. "Stimulus fiskal yang besar dari pemerintah AS membuat investor mencari aset lindung terhadap inflasi," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/2). Emas sebagai salah satu aset lindung menjadi yang paling diburu investor saat ini. Ariston memperkirakan harga emas akan menguat sekitar US$1.820 per troy ons hingga US$1.860 per troy ons. Tesla Borong Bitcoin Rp21 TriliunPT Kontak Perkasa Futures - Produsen mobil listrik Tesla mengumumkan membeli bitcoin senilai US$1,5 miliar (Rp21,03 triliun). Tidak lama lagi mobil Tesla bisa dibeli menggunakan mata uang kripto itu menurut pernyataan Tesla.
Pengumuman investasi diketahui dari administrasi Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat. Hal ini menandakan kepercayaan diri pihak swasta pada bitcoin meski pemerintah setempat khawatir mata uang ini bisa digunakan untuk transaksi ilegal. "Pada Januari 2021, kami memperbarui kebijakan investasi kami untuk memberi kami lebih banyak fleksibilitas untuk diversifikasi dan memaksimalkan memaksimalkan keuntungan," kata Tesla seperti diberitakan AFP. Efek pembaruan itu dikatakan membuat Tesla dapat menginvestasikan keuntungan ke aset cadangan alternatif termasuk aset digital, emas batangan, perdagangan emas, dan aset lainnya. Tesla menyebut bakal 'memulai menerima bitcoin sebagai bentuk pembayaran atas produk kami tak lama lagi'. Pengumuman investasi ini melambungkan bitcoin ke nilai tertinggi. Sebelumnya pendiri Tesla, Elon Musk, juga sudah mempromosikan bitcoin dengan mencuitkan '#bitcoin' di akun Twitter-nya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Nilai bitcoin naik menjadi US$43.725,51 sebelum ditutup pada US$42.352. Dalam administrasi SEC Tesla mengakui aset digital 'mungkin terus berlanjut tidak stabil' dan rentan terhadap serangan 'berbahaya' berbasis teknologi. Pada awal Februari Musk sempat menyatakan dukungannya pada Bitcoin dalam obrolan di aplikasi media sosial terbatas Clubhouse. Dia juga bilang merasa terlambat delapan tahun untuk membelinya. "Saya agak lambat dalam penggunaan," ujar Musk. Bank Indonesia saat ini belum mengakui bitcoin ataupun mata uang digital lainnya sebagai alat pembayaran yang sah. PT Kontak Perkasa Futures - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) akan melakukan penghimpunan dana melalui skema penerbitan saham baru alias rights issue. Namun, belum diungkapkan berapa nilai dan kapan waktunya.
"Kami ingin melakukan rights issue," ucap Tiko, sapaan akrabnya saat menghadiri acara Mandiri Investment Forum 2021 secara virtual pada Rabu (3/2). Mantan direktur utama Bank Mandiri itu mengatakan rights issue akan dilakukan karena BSI sejatinya masih membutuhkan modal yang besar untuk menunjang operasional bisnis ke depan. "Bank ini akan membutuhkan peningkatan modal yang signifikan dalam jangka menengah," ujarnya. Sayangnya, Tiko belum mengungkap rencana rinci dari rights issue tersebut. Di sisi lain, Tiko mengatakan BSI akan terbuka agar bisa mendapatkan aliran investasi dari investor. "Tentu saja, jika ada kecocokan, kami akan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan investor-investor strategis yang ingin mengambil bagian di masa depan," tuturnya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kendati begitu, ia belum membagi proyeksi investor mana yang dimaksud. Sementara saat ini, BSI sudah resmi berdiri. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). BSI merupakan bank syariah terbesar di tanah air. Bank ini merupakan hasil dari merger tiga bank syariah BUMN, yaitu BRISyariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Dampak Bank Syariah Indonesia ke Hidup Wong Cilik PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI pada hari ini, Senin (1/2). Ini merupakan bank syariah terbesar di Indonesia dari hasil merger tiga bank syariah BUMN.
Merger membuat BSI memiliki aset mencapai Rp240 triliun dan modal inti Rp22,6 triliun. Sementara pembiayaan tembus Rp157 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) alias simpanan Rp210 triliun. Dari dana jumbo ini, Jokowi berharap BSI akan memberi manfaat besar kepada masyarakat. Tidak hanya kepada sektor syariah, namun juga ekonomi masyarakat secara nyata. "Saya menaruh harapan besar agar BSI juga memberikan kontribusi besar ke ekonomi syariah yang dapat menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi saat peresmian BSI di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/2). Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengamini harapan Jokowi. Menurutnya, secara nyata memang seharusnya pembentukan BSI akan bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat. Khususnya para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) alias wong cilik. Sebab, menurut riset yang pernah dilakukannya, nilai pembiayaan dari bank syariah ke sektor UMKM jauh lebih besar daripada bank konvensional. Menurutnya, bank konvensional umumnya lebih mengalokasikan dana yang dimiliki untuk penyaluran kredit korporasi dan komersial. Maklum saja, ini sejalan dengan prinsip bank yang mengutamakan bisnis dan profit. Sementara bank syariah umumnya lebih mengedepankan penggerakan ekonomi dan keuangan umat. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Jadi kalau bicara manfaat riil tentu tujuannya semakin banyaknya pembiayaan untuk sektor UMKM, karena sekarang pun perbandingannya jauh lebih besar syariah untuk UMKM daripada konvensional," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com. Untuk itu, ia melihat BSI bisa menjadi harapan baru bagi akses dan sumber pembiayaan yang lebih besar dan luas kepada para wong cilik. Apalagi, penggabungan ketiga bank syariah BUMN membuat aset, modal inti, dan kemampuan pembiayaan semakin kuat. "Ini momentum baru untuk punya harapan untuk dorong kinerja para UMKM ke arah yang lebih baik, apalagi saat pandemi seperti ini," tuturnya. Dampak lebih lanjutnya, kebangkitan UMKM tentu akan memberi kontribusi juga ke perekonomian nasional. Sudah jadi rahasia umum bahwa usaha kecil merupakan penopang ekonomi tanah air. "Ini juga bisa meningkatkan penetrasi pasar dari UMKM itu sendiri karena sumber modal mereka jadi kuat," imbuhnya. Tak hanya itu, secara riil BSI juga memungkinkan perluasan produk keuangan syariah di masyarakat. Ini tentu akan memperkaya produk keuangan di Indonesia yang saat ini masih didominasi oleh produk keuangan konvensional. Produk-produk keuangan syariah pun punya prospek diminati karena Indonesia memiliki populasi penduduk muslim yang besar. Dampak terusannya, ini bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan nasional. Kendati begitu, Ekonom dari Perbanas Institute Piter Abdullah Redjalam punya pendapat berbeda. Menurutnya, secara jangka pendek, kehadiran BSI tidak langsung berdampak ke masyarakat. "Kalau bermanfaat langsung ke nasabah dan masyarakat saya kira tidak ya, tidak akan ada perubahan drastis dalam satu dua hari karena merger-nya bank-bank syariah milik negara. Semua akan sama saja, layanan kepada nasabah akan sama saja, tidak akan berubah, apalagi kepada masyarakat," ungkap Piter. Menurutnya, dampak nyata dari pembentukan BSI saat ini masih lebih dinikmati oleh bank sebagai pelaku bisnis dalam jangka pendek. Jadi bukan langsung ke masyarakat. Pasalnya, merger dan pembentukan BSI memungkinkan Indonesia punya bank syariah dengan aset dan modal yang cukup besar. "Sehingga mampu untuk beroperasi secara lebih efisien dan mampu bersaing. Kita harus ingat perbankan adalah industri padat modal," jelasnya. Tapi, bank syariah yang kuat bisa membantu perkembangan bisnis halal di Indonesia. Pada akhirnya, juga bisa berkontribusi pada perekonomian dalam negeri secara jangka panjang. |
About Us
Archives
February 2022
|