PT Kontak Perkasa Futures - PT Pertamina (Persero) di tahun 2020 akan fokus mengawasi distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Hal ini berkaca pada kesalahan tahun 2019 dimana BBM subsidi mengalami kelebihan kuota alias jebol.
"Program kita fokus di 2020 distribusi atau penjualan (BBM subsidi) kepada pihak yang lebih tepat sasaran," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Gedung BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan penerapan transaksi non tunai di seluruh Stasiun Pengisian Baham Bakar Minyak (SPBU) yang dikelola Pertamina. Nantinya, setiap SPBU akan dilengkapi dengan Electronic Data Capture (EDC) agar pembayaran bisa dilakukan secara elektronik menggunakan kartu uang elektronik atau kartu debit dan kartu pembayaran lainnya. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Selain kartu, lanjut Nike, pembayaran non tunai bisa juga dilakukan melalui aplikasi dompet digital seperti LinkAja, e-payment dan bank yang bekerjasama dengan Pertamina. "Ada LinkAja, e-payment dan kita sudah koordinasi dengan perbankan untuk support," ungkapnya. Selain pembayaran non-tunai, data yang terekam dalam EDC juga bisa memberi gambaran siapa konsumen yang melakukan transaksi pembelian BBM sehingga ke depannya akan lebih mudah melakukan pengawasan dan seleksi siapa saja yang bisa membeli BBM bersubsidi. "Kita akan mendorong menggunakan cashless payment untuk di seluruh transaksi SPBU," sebutnya. Dengan cara ini, diharapkan penyaluran BBM bisa lebih tepat sasaran dan memastikan kuota penyaluran BBM tak jebol lagi seperti yang terjadi di 2019. PT Kontak Perkasa Futures - Angga, pria kurus pedagang kopi instan di pertigaan Jalan Senopati-Jalan Gunawarman, Jakarta, mengaku sudah biasa melihat dengan kecelakaan yang kerap terjadi di lokasi itu. Salah insiden dua kali Apotek Senopati ditabrak mobil.
Ia menilai bentuk persimpangan dan pembatas jalan yang rendah jadi salah satu kerentanan kecelakaan. "Sudah enggak heran, sudah biasa. Kadang juga guling tengah jalan," jawabnya, sambil menunjuk ke arah pertigaan di depannya, saat ditemui CNNIndonesia.com, di tempat jualannya yang menghadap Apotek Senopati, Jakarta, Minggu (29/12). Diketahui, mobil BMW dengan nomor polisi B 610 MAG yang dikemudikan AS (19) menabrak Apotek Senopati pada Minggu (29/12) dini hari. Hasil tes urine menunjukkan bahwa tersangka positif menggunakan ganja. Polisi juga menemukan obat terlarang lainnya dari apartemen AS. Polisi kemudian menahan AS di Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan. AS nantinya bakal dijerat dengan pasal 114 dan 112 UU Narkotika. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Meski begitu, Angga kadang merasa risau dengan kecelakaan-kecelakaan itu. Menurutnya, kejadian serupa sudah sering terjadi meski tak semua berakhir fatal. Ia menilai kecelakaan itu tak lepas dari bentuk lajur dari Jalan Gunawarman menuju Jalan Senopati yang tak tampak seperti pertigaan. Selain itu, kata dia, ada andil pembatas pertigaan yang rendah dan tipis yang bisa mengakibatkan pengendara tak sadar akan keberadaan persimpangan. Dari pantauan CNNIndonesia.com, trotoar segitiga yang berada di tengah pertigaan tersebut cukup rendah. Meski demikian, di tengahnya ada pohon dan tanaman hias hijau yang cukup tinggi. Tak ketinggalan, ada rambu lalu lintas penunjuk arah. Pasca-kecelakaan itu, beton pembatas jalan atau movable concrete barrier (MCB) tampak sudah dipasang di sisi kanan trotoar dari arah Jalan Gunawarman itu. Selain itu, perbaikan tengah dilakukan terhadap dinding Apotek Senopati yang tertabrak. Apotek itu sendiri masih beroperasi normal. Ditemui terpisah, Ozi, warga setempat yang sempat melihat sekilas kejadian tersebut, mengaku tak heran dengan kecelakaan itu. Pria berusia 35 tahun itu mengatakan sudah sering menyaksikan kendaraan mengebut yang melintasi jalur Jalan Senopati. "Iya sering, Mbak. Coba deh duduk sini malem sampai pagi, pasti banyak lihat mobil ngebut kenceng," jelas Ozi sembari menyeruput kopinya. Dirinya yang bekerja dan tinggal di daerah Senopati itu menyayangkan dua kejadian yang terjadi beruntun itu tak ditanggapi serius oleh Pemerintah. Menurutnya, kejadian tersebut bisa dihindari jika tersedia rambu waspada atau pagar tinggi di sekitar pertigaan. Ozi juga sempat mengusulkan pemasangan pagar di sekitar pertigaan kepada lurah setempat, namun belum ada aksi jelas yang diambil. "Jawabannya, 'ya nanti disosialisasikan', begitu," aku dia. Keberadaan Pub Warga lainnya, Abdullah alias Abul (26), mengatakan jalur ke arah Jalan Senopati memang tidak gelap saat malam hari. Terdapat papan reklamasi yang menerangi badan jalan. Ia hanya menyebut bahwa hampir seluruh pelaku tabrakan adalah pengemudi berusia relatif muda yang tidak dalam kondisi fit untuk menyetir. Selain itu, Abul menyindir soal keberadaan tempat hiburan yang menyediakan minuman keras di area itu. Kontak Perkasa Futures - Musim liburan akhir tahun ini, Jasa Marga menyatakan setidaknya ada 4,7 juta unit kendaraan yang menggunakan jalan tol untuk pergi keluar kota.
Semakin besar jumlah kendaraan yang mengakses jalan tol, maka lebih beragam pula orang yang berada di balik kemudi mobil. Ada pengemudi yang sangat berhati-hati, ada pula yang ugal-ugalan ketika melihat jalan kosong sedikit. Pengemudi yang berada di jalan tol banyak juga yang tidak mengemudi secara aman. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Sony Susmana, direktur Safety Defensive Consultant (SDCI), mengatakan, ada setidaknya tujuh kelakuan pengemudi yang berbahaya di jalan tol. Para pengemudi jenis ini, sebaiknya dihindari ketika berjumpa di jalan. 1. Melebihi kecepatan yang sudah ditentukan Mengemudi di atas batas kecepatan adalah hal yang berbahaya. Risiko kecelakaan akan semakin besar terjadi sejalan dengan semakin tinggi kecepatan kendaraan. “Pengemudi kadang tidak sadar kalau semakin cepat laju kendaraan, semakin besar risiko kecelakaannya,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini. 2. Mengemudi zig-zag Masih sering dijumpai pengemudi yang berpindah-pindah jalur, kadang juga kurang memperhatikan mobil di sekitarnya. Situasi ini membahayakan untuk pengemudi lain dan dirinya sendiri. “Biasanya banyak dilakukan pengemudi yang buru-buru sehingga membuat pengemudi lain kagok dan bingung,” kata Sony. “Biasanya banyak dilakukan pengemudi yang buru-buru sehingga membuat pengemudi lain kagok dan bingung,” kata Sony. 3. Bertahan di jalur kanan Malas berada di jalur kiri membuat pengemudi memposisikan dirinya dalam kondisi yang tidak aman dan membahayakan pengemudi lain yang ingin menyusul. “Pastikan berada di lajur kanan hanya untuk mendahului, lalu bisa kembali lagi ke jalur yang awal,” ucap Sony. 4. Berhenti tidak di rest area Bahu jalan tol hanya dipergunakan untuk darurat, jika ingin istirahat harus di rest area. Masih ada pengemudi yang beristirahat, kencing, dan makan di bahu jalan. Semaksimal mungkin untuk tidak berada di bahu jalan tol karena berbahaya. 5. Tidak paham arah yang dituju Sebaiknya pengemudi sudah mempersiapkan arah yang akan dituju. Jangan seperti orang bingung ketika berada di jalan tol yang akhirnya membahayakan diri sendiri dan pengemudi lain. “Ada beberapa pengemudi yang bingung ketika dipersimpangan dan berhenti di antara dua jalan tersebut, sebenernya itu bahaya buat dia juga,” kata Sony. 6. Memodifikasi lampu kendaraan yang tidak layak Mengganti lampu dengan yang lebih terang, seperti menggunakan strobo, dan rem yang menyilaukan dapat mengganggu kendaraan lain yang berada di jalan tol. Padahal penggunaan lampu-lampu yang tidak sesuai dan sudah melanggar hukum. 7. Merasa bisa dan aman Ketika pengemudi sudah merasa bisa dan aman, kadang tingkat kewaspadaannya berkurang. Perasaan hati seperti ini juga berbahaya, walau terlihat aman, tapi kewaspadaan harus tetap maksimal, sehingga jika terjadi sesuatu yang mendadak, bisa mencegah kecelakaan. PT Kontak Perkasa Futures - Di masa liburan akhir tahun seperti sekarang, traveler tetap harus waspada. Nah, Federal Bureau of Investigation (FBI) di Amerika sana pun punya sejumlah tips liburan.
Saran itu diberikan oleh FBI Oregon lewat laman teknologinya. Karena ulasannya memang soal teknologi, konteks tips liburan yang diberikannya pun berkisar seputar potensi ancaman cybersecurity saat liburan. "Hari ini: membangun sebuah pertahanan digital pada saat Anda jalan-jalan melintasi alam untuk menuju rumah nenek buat berlibur," tulisnya. Berikut tips liburan akhir tahun dari FBI: - Ketika sedang tak berada di rumah, jangan biarkan ponsel, komputer, tablet, atau perangkat lain terkoneksi otomatis ke sebuah jaringan nirkabel gratis. Ini mengundang sosok jahat untuk mengakses perangkat. Mereka bisa menyusupkan malware, mencuri password dan PIN, atau bahkan masuk ke kontak dan kamera dalam perangkatmu dari jarak jauh. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas - Jika memang harus terkoneksi ke hotspot publik, seperti yang ada di bandara atau hotel, pastikan nama jaringannya dan prosedur login terperinci. Tujuannya adalah untuk terhindar dari Wi-Fi palsu yang dibuat agar terlihat seperti resmi. - Jika pun memang harus terkoneksi ke hotspot yang tidak secure, hindari mengakses hal-hal sensitif seperti rekening bank. Seorang hacker bakal senang sekali bisa dapat kesempatan mengakses ID dan password milikmu. - Terkait poin di atas, menggunakan koneksi dari perangkat sendiri secara umum merupakan opsi yang lebih baik. - Matikan layanan lokasi, terutama yang ada di akun-akun media sosial dan pengaturan kamera, demi menghindari orang-orang tahu persis di mana lokasimu saat ini. - Selain itu, walaupun takkan mudah di dunia yang penuh berbagi seperti sekarang ini, pertimbangkan untuk tidak posting foto-foto mengenai petualangan asyikmu. Ya, anak-anakmu memang menggemaskan dan pagi hari saat Natal adalah momen mantap, tapi apakah kamu benar-benar ingin agar dunia tahu bahwa dirimu sedang tidak ada di rumah? PT Kontak Perkasa - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjatuhkan denda Rp 100 juta kepada PT Garuda Indonesia Tbk. Denda diberikan terkait penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton yang diangkut menggunakan pesawat baru Garuda Indonesia dari Perancis pada November 2019 lalu.
Kelanjutan dari itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan pihak manajemen Garuda Indonesia telah membayar denda tersebut. "Sudah, sudah (bayar denda)," kata Polana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12/2019). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Polana menjelaskan besaran denda Rp 100 juta kepada Garuda sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 78 Tahun 2017 tentang Ketidaksesuaian Flight Approval atau Data Penerbangan. "Iya sesuai regulasi (denda yang dikenakan)," sebutnya. Adapun penyampaian surat denda dilakukan Kemenhub pada Senin (9/12/2019). Tidak lama setelah surat itu dilayangkan, Polana bilang, pihak Garuda langsung merespons dengan melakukan pembayaran. "Sebelum seminggu kita kasih peringatan udah (dibayar) ya. Sudah lama (dibayarnya)," ucap Polana. Kontak Perkasa Futures - Polisi terus memburu pemilik mobil mewah yang melanggar aturan berlalu lintas. Kali ini Polda Jawa Timur yang mengincar warga Surabaya dan Malang pemilik mobil harga miliaran.
Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan cara ini digunakan sebab mereka curiga banyak mobil mewah, namun tidak punya kelengkapan surat-surat alias 'bodong'. Operasi mobil mewah dimulai dengan menyisir jalan raya, pusat perbelanjaan, bahkan menyambangi rumah pemilik. Peristiwa terbakarnya satu unit Lamborghini pada Minggu (8/12) diduga sebagai penyulut aksi polisi melakukan sidak. Masuk akal karena mobil tidak dilengkapi surat-surat resmi. Sekitar seminggu kemudian, polisi mengumumkan menemukan 14 mobil mewah yang disebut 'bodong' hasil sidak ke rumah warga berkocek tebal. Mobil-mobil ini dalam kondisi baik dan hanya punya Form A. Mobil-mobil ini tidak mengantongi STNK dan BPKB syarat legal bergerak di jalan. Form A merupakan surat lahir kendaraan impor yang mesti dimiliki mobil impor. Form A diperoleh jika pemilik sudah melunasi bea masuk dan pajak berupa PIB (Pajak Impor Barang), PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPh (Pajak Penghasilan), serta PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Data kepolisian menyebutkan mobil yang disita antaranya lima unit Ferrari, tiga unit McLaren, dua unit Porsche, satu unit Aston Martin, satu unit Lamborghini, satu unit Nissan GTR, dan satu unit Mini Cooper. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Tangkapan polisi dalam razia tersebut menyimpulkan bila Indonesia masih menjadi 'surga' bagi para orang kaya yang menggemari mobil mewah. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan mobil mewah tanpa surat dan bebas berkeliaran di jalan raya sebetulnya bukan hal baru di Indonesia. Ia tidak heran lantaran sejak dahulu oknum pemilik mobil mewah sengaja tak memenuhi syarat legal berkendara karena merasa bisa 'menggocek' petugas. "Mobil atau motor mewah itu tanpa surat bukan hal baru. Ibaratnya dari jaman kuda gigit besi," kata Agus kepada CNNIndonesia.com melalui telepon, Rabu (18/12). Ia mengatakan kenapa banyak kasus mobil mewah tak bersurat hingga akhirnya ditindak Polda Jawa Timur, sebab sebelumnya tidak ada ketegasan dari aparat penegak hukum terhadap pemilik kendaraan. "Ya mau bagaimana misal oknum aparatnya masih bisa diajak cincai, kasus seperti itu pasti tidak akan pernah sudah," ucap Agus. Mobil Mewah Tanpa STNK dan BPKB Bukan Berarti Ilegal Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim yang bergerak pada importasi supercar mengatakan 'bodong' di sini bukan berarti kendaraan itu ilegal masuk Indonesia. Rudy mengatakan, pemilik sudah memenuhi kewajiban ketika membeli mobilnya karena sudah punya Form A. Mobil tersebut tetap dibeli dengan jalur resmi sesuai ketentuan. Hanya saja mobil itu tak dilengkapi STNK, sebab cukup banyak mobil tidak digunakan di jalan raya. "Yang benar itu sudah bayar bea masuk namun belum bayar STNK karena (kendaraan) tidak di gunakan on the road. Misal hanya untuk kontes, pameran, balap sirkuit atau bahkan kolektor mobil yang hanya disimpan dan koleksi sehingga tidak on-the-road," ucap Rudy. Kolektor mobil mewah asal Jakarta, Ahmad Sahroni juga berpendapat serupa. Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPR ini memberi contoh soal kolektor yang menemukan mobil rongsok kemudian diperbaiki agar bisa menjadi pajangan di rumah. Kata Sahroni apa perlu mobil tersebut lantas dilaporkan ke polisi padahal kebutuhannya sekadar barang pajangan. "Nah jika sudah bagus mobilnya apa perlu lapor dan akhirnya ditangkap karena bodong? Contoh lagi mobil balap dan motor balap serta mobil test drive only yang tidak ada surat, apa itu juga mesti ditangkap?" tutup Sahroni. PT Kontak Perkasa Futures - Panji Petualang selama ini dikenal sebagai pawang dan penjinak hewan.
Ia dulunya sempat menjadi presenter program televisi yang menampilkan keahliannya menaklukkan ular ataupun buaya. Bertahun-tahun tak terdengar kabarnya, kini ia muncul lagi dan aktif di YouTube. Melihat banyaknya ular kobra yang belakangan ini muncul di permukiman warga, Panji memberikan pendapatnya tentang hewan reptil satu ini. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Mengapa mereka bisa keluar dari habitatnya dan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang digigit ular? Panji menjelaskan semuanya lewat tayangan Call Me Mel. 1. Habitat terusik Menurut Panji, keberadaan ular kobra di permukiman warga adalah akibat banyaknya pembangunan di mana-mana yang membuat habitat asli mereka terkikis. " Kobra itu habitatnya berdekatan dengan manusia karena mereka sendiri dulu sering ditemukan di persawahan, tetapi seiring perjalanan waktu, sawah dijadikan rumah, pabrik, jalanan, membuat mereka tersingkir," kata Panji. Pada akhirnya, lanjut dia, ular kobra tidak memiliki lagi habitat asli. 2. Bulan-bulan menetas Selain habitat yang mulai terusik, menurut Panji, ternyata saat ini merupakan waktu telur ular kobra menetas. Itulah juga alasannya yang muncul kebanyakan anak ular kobra. "Iya bulan menetas. Bertelur di (bulan) Juli, menetas di Desember dan Januari," kata Panji Petualang dalam tayangan Call Me Mel, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (19/12/2019). 3. Kesalahan memberi pertolongan pertama Jangan berpikir mengisap bagian yang digigit atau mengikat kuat bagian yang digigit agar racun tak menyebar ke seluruh tubuh adalah tindakan yang benar untuk pertolongan pertama pada orang yang digigit ular. Panji menyebut hal itu adalah tindakan yang salah besar. "Ada metode sebenarnya secara medis yang dianjurkan adalah imobilisasi. Itu WHO yang ngasih sarannya. Metode diisap itu tidak boleh dilakukan," ucap Panji. 4. Tips menolong orang yang digigit ular Menurut Panji, pertolongan pertama yang benar justru dengan memasang papan kayu pada area yang digigit layaknya orang patah tulang. "Bukan diikat, tapi dibidai atau digip. Semakin banyak gerak, akan semakin membuat bisa (racun) menyebar," tutur Panji. Membidai tangan adalah meletakkan pelat dari kayu seperti penanganan pada patah tulang, kemudian kayu tersebut diikat di bagian tubuh yang digigit. Tujuannya adalah mencegah gerakan yang akan membuat racun beredar dalam tubuh. "Pada dasarnya, bisa ular menjalar bukan dari darah, tapi melalui kelenjar getah bening. Sedangkan kelenjar getah bening bukan ada di pembuluh darah, tapi ada di bawah otot. Semakin otot banyak bergerak, semakin racun bergerak juga," ujar Panji. Selain itu, Panji menyarankan untuk tidak lagi mengikat bagian yang digigit dan agar tidak melakukan banyak gerakan selama dirawat. PT Kontak Perkasa - Sore ini, hujan besar yang mengguyur Jakarta membuat banjir di kawasan Senayan. Twitter jadi tempat semua orang berkeluh kesah.
Sore ini Selasa (17/12/2019) ada 3 trending topic Twitter terkait hujan dan peristiwa banjir di Senayan. Ada 'Hujan' dengan 38 ribu tweet, lalu 'Airnya' dengan 2.223 tweet dan 'Senayan' dengan 4.602 tweet. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Mereka berbagi kisah soal pengalaman hujan dan banjir sore ini. Sebagian ada yang mengalami langsung di lokasi. Mereka melihat motor-motor yang terendam banjir di depan Plaza Senayan. Mobil susah payah membelah air dan orang-orang yang pasrah menunggu hujan. Semua berbagi foto-foto di Twitter. Dari situ, keluarlah celetukan 'Kolam Renang Senayan' untuk menggambarkan kondisi di sana. Meski banjir sudah mulai surut, hal itu tidak mengurangi netizen untuk meramaikan Twitterland soal cerita banjir di Jakarta. PT KP Press - Tindakan seorang perempuan yang mencabut tanaman bunga viral di media sosial Twitter.
Video yang merekam tindakan itu diunggah oleh sejumlah akun sejak Senin (16/12/2019) pagi. Salah satu unggahan menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Exit Tol Singosari Malang. Berikut narasi unggahan tersebut: Dalam video yang beredar itu, seorang perempuan terlihat turun dari mobil yang tengah terjebak macet di tol, kemudian mencabut bunga yang ditanam di pembatas jalan tol. Terlihat pula plat kendaraan mobil yang ditumpangi perempuan tersebut, yaitu plat N. Viralnya video tersebut membuat “Plat N” menjadi trending topic di twitter. Bagaimana tanggapan PT Jasa Marga atas peristiwa ini? Humas Jasa Marga Pandaan Malang Agus Tri Antyo, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (16/12/2019), membenarkan bahwa peristiwa terjadi di Tol Singosari Malang. “Benar (di Tol Singosari Malang). Baru kali ini terjadi. Sesuai ajaran agama, mengambil barang yang bukan haknya namanya mencuri,” kata Agus. Agus mengingatkan, perbuatan seperti itu merupakan pelanggaran hukum dan ada sanksi yang mengancam, sesuai ketentuan Pasal 362 KUHP mengenai pencurian. “Pasal 362 KUHP, barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah,” kata Agus. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Agus berharap, pelaku pencabutan bunga tersebut meminta maaf. “Kami berharap pelaku pencabutan melakukan permintaan maaf saja. Kalau polisi mau proses itu haknya polisi, karena yang dicuri kategori barang milik negara,” ujar Agus. Ia menjelaskan, bunga yang dicabut oleh perempuan dalam video tersebut adalah kembang sepatu. Belajar dari kasus viralnya video pencabutan bunga di jalan tol, Agus mengimbau kepada masyarakat agar turut menjaga tanaman dan kebersihan di jalan tol. Ia menekankan, keberadaan bunga di wilayah tol bagian untuk memperindah Kota Malang. PT KP Press - Tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dipercaya mempercepat waktu tempuh pengemudi yang ingin berpergian ke Bandung dan daerah Timur Pulau Jawa lain. Kendaraan melalui infrastruktur yang dibangun sejak 2017 ini diprediksi memangkas waktu tempuh sampai 30 persen.
Tol ini memang menjadi alternatif mengurai kemacetan, namun saat melaluinya kita harus lebih hati-hati terlebih untuk urusan mengatur kecepatan. Perlu dipahami Tol Japek II dibangun di atas tiang setinggi lebih kurang 15 meter. Tol ini hanya punya dua lajur, yang artinya lebih kecil ketimbang jalan bebas hambatan di darat. Selain itu bahu jalan yang menjadi jalur darurat tak selebar tol biasanya. Desain tol Japek II menarik secara visual sebab terlihat bergelombang sehingga membuat pengemudi bakal merasakan momen naik-turun saat melintas. Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diantisipasi pengemudi saat melintasi tol sepanjang 36,4 km itu. Pertama, Jusri mengatakan soal disiplin kecepatan. Pengemudi diharapkan selalu mengikuti rambu, misalnya batas kecepatan di ruas tol tertera minimum 60 km per jam, sementara kecepatan maksimumnya 80 km per jam. Jusri mengatakan hal tersebut untuk mengantisipasi jalur bergelombang pada tol tersebut. "Kalau mobil tidak disiplin kecepatan bisa bumpy [bergelombang]. Bumpy itu mobil bisa melayang walau hanya beberapa senti (sentimeter) atau mili (milimeter) saja dan roda bisa hilang teraksi," kata Jusri melalui telepon, Sabtu (14/12). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Saat roda kehilangan traksi, pengemudi bisa kehilangan kendali dan berpotensi kecelakaan. "Ya kalau ada gaya yang membuat mobil terangkat, otomatis roda kehilangan traksi dengan aspal. Belum lagi kalau roda depannya miring," tuturnya. Kemudian Jusri juga berbicara soal gangguan angin karena ini tol Japek II berada di ketinggian. Gangguan angin yang dimaksud dikatakan kecil kemungkinannya berasal dari samping sebab sudah dipecah pembatas jalan. Menurut Jusri yang perlu diantisipasi adalah angin dari depan yang disebut bisa menahan laju mobil dan berbahaya bila tiba-tiba menghilang. Pada kondisi itu kendaraan yang dikemudikan bisa menjadi 'liar'. "Kalau yang namanya angin pasti tidak permanen. Makanya kalau ada angin dari depan ibaratnya seperti anak panah lepas dari busurnya," kata dia. Menurut dia tertib berlalu-lintas adalah kunci selamat melalui tol tersebut, disiplin mematuhi batas kecepatan mutlak diperlukan. Dia juga mengingatkan agar pengemudi mengurangi kecepatan saat kondisi jalan tol hujan. "Lalu antisipasi juga kesalahan orang lain agar kita bisa menghindar tepat waktu. Tapi intinya tertib berlalu lintas.," ucapnya. Jusri menambahkan sebelum perjalanan pastikan mobil dalam kondisi laik, sedangkan pengemudi, fisik dan mentalnya harus prima. "Jangan lupa juga isi bensin, karena yang kita tahu di atas dengan jarak tersebut tidak ada rest area," kata Jusri. |
About Us
Archives
February 2022
|