PT Kontak Perkasa - Yudi Tama Redianto (50) yang merupakan dalang pelaku pembunuhan Aprianita (50), PNS Kementerian PU, menghabiskan uang korban sebesar Rp 145 juta untuk karaoke bersama perempuan lain usai menipu korban.
Hal itu diakui Yudi saat menjalani pemeriksaan di Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Sumatera Selatan. Diungkapkan Yudi, ia mulanya mengimingi korban untuk berbisnis jual beli mobil bekas di Jakarta pada 26 Agustus 2019. Saat itu, Aprianita ditawarkan pelaku untuk mengikuti lelang pembelian mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Aprianita pun akhirnya terhasut oleh ucapan Yudi hingga akhirnya mengirimkan uang Rp 145 juta seperti yang diminta oleh tersangka. Namun, mobil yang dijanjikan oleh Yudi tak kunjung datang. Aprianita lalu meminta kepada tersangka untuk mengembalikan uang milik korban. "Saya kembalikan Rp 50 juta saat dia minta uangnya,"kata Yudi. Selama memegang uang korban, Yudi selalu datang ke tempat karaoke untuk berfoya-foya dan menyewa dua perempuan. Dalam satu malam saja, pria bertubuh gempal ini mengaku bisa menghabiskan uang sebesar Rp 5 juta. Akan tetapi, ia mulai kebingungan ketika korban menagih untuk meminta uangnya dikembalikan akibat mobil yang dijanjikan tak ada. "Uangnya habis untuk karaoke dan senang-senang. Saya mulai bingung ketika korban menagih uangnya. Karena mobil itu tidak ada. Jadi saya rencanakan untuk membunuh korban,"ujar Yudi. Yudi pun lalu menghubungi pamannya bernama Navari alias Nopi alias Aci (57) untuk meminta solusi atas permasalahan yang menimpanya tersebut. Menurutnya, Nopi menyarankan agar Aprianita dibunuh. "Akhirnya saya turuti, Aci minta uang Rp 15 juta dan saya siapkan hari itu juga,"aku Yudi. Nopi lalu mengajak dua rekanny,a Amir dan Ilyas (26) untuk ikut beraksi. Tersangka Ilyas berperan sebagai eksekutor, sedangkan Amir ikut membantu tersangka Nopi menguburkan jenazah korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Setelah menjemput korban, Yudi pun memberikan air mineral yang telah dicampur obat tetes mata hingga Aprianita lemas di dalam mobil. Dalam kondisi tak beradaya, korban dijerat oleh Ilyas hingga tewas. "Aci yang menguburkan, bersama Amir. Setelah itu kami tidak bertemu lagi,"jelas tersangka ini. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, mereka telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk memburu tersangka Nopi dan Amir. Bahkan, polisi tak akan segan mengambil tindakan tegas dengan menembak mati pelaku jika melakukan perlawanan ketika akan ditangkap. "Kami imbau pelaku menyerahkan diri, kalau tidak kami akan berikan tindakan tegas,"ujar Supriadi. Diberitakan sebelumnya, setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita (50), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10/2019). Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada (9/10/2019) pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan. Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi. Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. PT Kontak Perkasa - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate blak-blakan soal mengejar pajak dari perusahaan penyedia layanan over the top (OTT) atau layanan digital di Indonesia. Netflix bagaimana?
Berbicara apakah Netflix sudah membayar pajak atau belum, Johnny mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Ia menyarankan agar hal itu ditanyakan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. "(Namun) info yang saya peroleh adalah perpajakan di usaha digital ekonomi belum sepenuhnya diatur dengan baik, karena itu hak negara," kata Johnny ditemui di gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Selasa (29/10/2019). Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Johnny menjelaskan, pada dasarnya semua perusahaan yang ada, harus berbuah nilai tambah di Indonesia. Disampaikannya, ada hak negara di bidang ekonomi bisnis adalah penerimaan pajak. "Kalau itu belum dilakukan, maka mari kita atur itu dengan benar. Jangan sampai usahanya ada di sini, nilai tambahnya di sini karena kita jadi pasar, tapi dari pasar yang besar itu negara tidak mendapatkan haknya," sambung Menkominfo. Pria berdarah Nusa Tenggara Timur itu mengajak untuk membahas terkait aturan layanan digital ini, termasuk tentang menunaikan kewajiban pajak perusahaan kepada negara. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Mari kita atur itu bersama-sama. Kan ada contoh di Australia juga begitu bagaimana, dan negara lain juga begitu. Kita perlu sepakat untuk mengatur bagaimana pajak di era ekonomi digital ini. Bagaimana itu pajaknya diatur, mekanismenya seperti apa," ungkap Johnny. Terkait hal ini, Kominfo seperti dikatakan Johnny, akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. "Untuk memastikan hak negaranya terlindungi tetap diperoleh, tetapi usahanya, iklimnya, suasananya, arenanya bisa terbuka dan berkembang dengan pesat," pungkas dia. PT Kontak Perkasa Futures - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bakal membebaskan kendaraan listrik murni dari tarif Bea Balik Nama (BBN). Pembebasan atau berarti pengenaan BBN sebesar nol persen itu dikatakan akan diatur dalam sebuah regulasi.
"Langkah kami kan membebaskan pajak balik nama untuk kendaraan bermotor berbasis listrik baik roda dua maupun empat," kata Anies ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (27/10). Saat ini tarif BBN kendaraan bermotor di Jakarta sudah naik menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 10 persen. Kesepakatan kenaikan tarif BBN itu terjadi melalui Sidang Paripurna Laporan Hasil Pembahasan Badan Anggaran DPRD DKI terhadap Rancangan Peraturan Daerah Perubahan APBD 2019 pada Agustus lalu. Anies mengatakan mengubah tarif BBN mobil dan motor menjadi nol persen diharapkan menumbuhkan populasi kendaraan listrik di Jakarta. Seiring dengan itu kualitas udara di ibu kota diyakini akan semakin bersih. "Kami mendorong agar kendaraan bermotor berbasis listrik lebih banyak digunakan," ujar dia. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut juga menuturkan langkah tersebut sebagai upaya menepis anggapan masyarakat kendaraan listrik merupakan barang mewah. Meski wacana sudah dilempar, Anies belum bisa memastikan kapan regulasi terkait BBN nol persen kendaraan listrik itu resmi diundangkan. "Kami berharap agar kendaraan listrik tidak lagi dimasukkan sebagai kategori barang mewah. Sehingga dia tidak terkena pajak yang begitu besar," ucapnya. Pemerintah kini sedang berusaha mempercepat program kendaraan berbasis listrik melalui sejumlah regulasi. Regulasi yang pertama adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan yang sudah ditandatangani sejak 12 Agustus 2019. Pemerintah juga sudah menerbitkan aturan harmonisasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk semua jenis kendaraan di dalam negeri melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM. PP 73/2019 menyatakan kendaraan jenis hybrid, plug-in hybrid, murni listrik, dan fuel cell lebih murah ketimbang mobil jenis pembakaran dalam konvensional. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Saat ini mobil listrik yang berada di Jakarta sudah mendapatkan keistimewaan dari Anies, yakni kebal aturan ganjil-genap. Selain itu Anies juga pernah menyebut mobil listrik bakal mendapat tarif parkir lebih murah, namun belum direalisasikan. PT Kontak Perkasa - Uji coba sistem 2-1 di Puncak, Bogor tetap membuat kemacetan. Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesi (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan permasalahan di Puncak berkutat pada dua hal yaitu kapasitas jalan yang tidak bertambah dan populasi kendaraan yang terus meningkat.
"Ini kan hanya soal manajemen saja. Mau dipilih yang mana. Kapasitas jalan tidak bertambah, populasi kendaraan yang lewat selalu bertambah dan tidak berkurang," kata Djoko kepada wartawan, Minggu (27/10/2019). Djoko menuturkan pilihan untuk mengurangi macet adalah melakukan pengalihan arus atau membatasi kendaraan pribadi. Dia menuturkan sistem sebelumnya one way, awalnya bisa membantu, namun populasi kendaraan terus bertambah. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Populasi kendaraan bertambah, kapasitas tidak. Pasti muncul masalah baru lagi seperti semula, kemacetan lagi," tuturnya. Dia mengakui sudah ada upaya untuk mengurangi penggunaan pribadi melalui rute langsung Blok-Puncak. Meski demikian, ada masalah sosial di masyarakat setempat terkait bisnis lahan parkir yang terganggu akibat rute tersebut. "Ada masalah sosial yang harus ditangani ketika nantinya makn banyak dibuka rute transportasi umum dari Jakarta ke puncak," tuturnya. Sebelumnya, beragam masalah ditemukan saat penerapan uji coba sistem 2-1 di jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Kemacetan pun masih menghantui. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat mengatakan Pasar Cisarua menjadi titik paling krusial. Sebab lokasi tersebut menjadi penyebab kemacetan panjang. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik "Kita mutar dari Taman Safari Indonesia (TSI) sudah macet. Jarak TSI ke Pasar Cisarua sekitar 2 kilometer, ditempuh 1 jam lebih. Sekitar 2 jam sampai sini (TMC Gadog)," kata Hindro di TMC Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (27/10). PKL di sekitar Pasar Cisarua, disebut Hindro, sampai memakan bahu jalan. Selain itu, parkir liar membuat kondisi semakin semrawut. "Kapasitas jalan tidak maksimal. Terus ada penyempitan, yang dari dua menjadi satu lajur. Itu sangat mengganggu. Apalagi dari dua ke satu, posisinya di Pasar Cisarua. Itu makin crowded, titik krusial (kemacetan)," tuturnya. PT Kontak Perkasa - Hanya gara-gara 'serangan' burung, pesawat di AS mengalami kerusakan mesin. Kerugian yang harus dibayar jumlahnya cukup besar, sekitar Rp 28 miliar.
Salah satu pesawat militer canggih milik Angkatan Laut AS, E-6B Mercury terpaksa digrounding. Itu karena pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin gara-gara bertabrakan dengan seekor burung yang sedang terbang. Akibat dari insiden tersebut, nilai kerugiannya mencapai US$ 2 Juta atau sekitar Rp 28 Miliar. Jumlah yang tidak sedikit hanya gara-gara seekor burung. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Dihimpun detikTravel, Kamis (24/10/2019), saat diterjang burung pesawat E-6B Mercury yang dijuluki 'Doomsday' tersebut sedang digunakan untuk latihan terbang. Burung tersebut merusak salah satu dari 4 mesin di pesawat itu Sejumlah penumpang ada di penerbangan tersebut. Beruntung semua penumpang selamat, tidak mengalami cedera apapun. Sampai saat ini belum diketahui burung jenis apa yang menabrak pesawat tersebut. Menurut Departemen Pertahanan AS, setiap tahun tak kurang ada 3.000 laporan yang masuk terkait 'serangan' hewan liar yang melibatkan pesawat militer AS. Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan pesawat militer karena faktor non teknis. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Pesawat E-6B Mercury digunakan oleh Angkatan Laut AS pada tahun 1998. Pesawat canggih ini disebut-sebut mampu bertahan dari serangan nuklir dan diklaim sebagai yang paling mematikan. Pesawat ini memiliki dimensi panjang 45,7 meter dan tinggi 12,8 meter. Kecepatan pesawat ini mencapai 965 km per jam dan memiliki jangkauan 6.600 mil laut. Kontak Perkasa Futures - Bagi seorang turis yang kerap tidak tahu rute jalan kadang suka dikerjai oleh supir taksi yang nakal tujuannya agar argo yang dibayar semakin mahal. Nah, fitur Google Maps akan memberikan peringatan kepada pengguna jika taksi yang dinaikkin menyimpang alias keluar jalur yang seharusnya.
Meski alasan tersebut tidak melulu supir nakal karena memang mungkin saja ada penutupan jalan atau mencari jalan yang lebih cepat yang belum diketahui dari Google Maps. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Pun demikian alasannya, Google Maps akan tetap memberikan peringatan kepada pengguna jika Taksi yang dinaikkin keluar jalur lebih dari 500 meter, hal ini memberikan agar pengguna tetap waspada dan aman ketika berpergian di kota yang asing. Saat aplikasi ini telah diperbaharui fitur Stay Safe ini akan muncul ketikan pengguna memilih 'Get Direction'. Dilansir detikINET dari Techradar, fitur ini dinamai Stay Safe yang dilaporkan oleh XDA Developers fitur ini pertama kali muncul di India pada awal tahun ini. Kini Fitur tersebut tampaknya sudah digulirkan oleh Google secara global, namun saat ini negara yang sudah mendapatkan baru Amerika Serikat dan Belanda dan semoga negara-negara lainnya akan segera mendapatkan versi terbaru ini. Saat aplikasi ini telah diperbaharui fitur Stay Safe ini akan muncul ketikan pengguna memilih 'Get Direction'. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik PT Kontak Perkasa Futures - Presiden Jokowi memanggil para calon pembantunya selama dua hari ini. Sebagian calon menteri mengungkap terang-terangan posisinya, sebagian lainnya memberi petunjuk dalam bentuk sejumlah kata kunci.
detikcom mengumpulkan data keterangan dan petunjuk-petunjuk yang disampaikan para calon menteri hingga Rabu (23/10/2019). Selain itu, detikcom memperoleh informasi dari sumber-sumber kredibel. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Presiden Jokowi memanggil para calon pembantunya selama dua hari ini. Sebagian calon menteri mengungkap terang-terangan posisinya, sebagian lainnya memberi petunjuk dalam bentuk sejumlah kata kunci. detikcom mengumpulkan data keterangan dan petunjuk-petunjuk yang disampaikan para calon menteri hingga Rabu (23/10/2019). Selain itu, detikcom memperoleh informasi dari sumber-sumber kredibel. Mengenai nama kabinet ini telah disampaikan Jokowi dalam cuitannya pada hari Minggu (20/10) di hari pelantikan. "Kerja bersama, menuju Indonesia Maju ...," cuit Jokowi. Berikut ini prediksi formasi kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin: 1. Menko Polhukam: Mahfud Md 2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto 3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan 4. Menko PMK: Muhadjir Effendy 5. Mensesneg: Pratikno 6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian 7. Menlu: Retno LP Marsudi 8. Menhan: Prabowo Subianto 9. Menkum HAM: Yasonna Laoly 10. Menkeu: Sri Mulyani 11. Menteri ESDM: 12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita 13. Mendag: Agus Suparmanto 14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo 15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar 16. Menhub: Budi Karya Sumadi 17. Menteri KKP: Edhy Prabowo 18. Menaker: Ida Fauziyah 19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar 20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono 21. Menkes: dr Terawan 22. Mendikbud Dikti: Nadiem Makarim 23. Menteri Investasi dan BKPM: Bahlil Lahadalia 24. Mensos: Juliari Batubara 25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi 26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama 27. Menkominfo: Johnny G Plate 28. Menkop UKM: Teten Masduki 29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati 30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo 31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa 32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil 33. Menteri BUMN: Erick Thohir 34. Menpora: Zainudin Amali Jaksa Agung: ST Burhanuddin Panglima TNI: Marsekal Hadi Tjahjanto Kapolri: Plt Wakapolri Komjen Ari Dono Sekretaris Kabinet: Pramono Anung Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Artikel ini merupakan prediksi. Kepastian formasi dan susunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Jokowi baru akan melakukan pengumuman pukul 08.00 WIB. PT Kontak Perkasa Futures - Pernah melihat gambar seperti di atas di media sosial seperti Twitter dan Instagram? Gambar serupa cukup banyak beredar di media sosial belakangan.
Namanya adalah aplikasi Gradient-You Look Like. Seperti namanya, aplikasi ini merupakan aplikasi edit foto yang akan memirip-miripkan foto yang diunggah pengguna dengan wajah tokoh poopuler dunia. Mulai dari wajah selebriti kenamaan seperti Kim Kadarshian, tokoh politik seperti Donald Trump, hingga tokoh teknologi semacam Mark Zuckerberg. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Dari pantauan KompasTekno, aplikasi yang berukuran 99 MB ini memuncaki aplikasi trending di Google Play Store, pada Senin (21/10/2019). Aplikasi ini semakin populer, bahkan di Indonesia. Sejatinya, aplikasi ini bertujuan untuk hiburan saja. Tetapi apakah sepenuhnya aman bagi data pengguna? Pertanyaan ini wajar muncul mengingat aplikasi Face App yang beberapa waktu lalu cukup ramai, disinyalir tidak sepenuhnya aman. FaceApp yang dikembangkan perusahaan Rusia Wireless Lab diduga mencuri foto pengguna yang tersimpan di ponsel secara diam-diam. Jika dilihat dari pedoman kebijakan privasi, Gradient menyebut bahwa "tidak akan mengklaim kepemilikan konten pengguna yang diunggah". Disebutkan pula bahwa pengguna memberikan lisensi non-eksklusif ke aplikasi Gradient dengan "dibayar penuh dan bebas royalti, dapat ditransfer, dan sub-lisensi". Soal penggunaan data, kebijakan privasi aplikasi ini mengatakan "tidak akan menyewa dan menjual informasi pribadi yang dihimpun pengembang ke pihak ketiga." Pengembang Misterius Berbeda dengan Face App, pengembang aplikasi Gradient agak misterius. Aplikasi ini diketahui dikembangkan oleh Ticket to the Moon Inc. Sedikit sekali informasi publik tentang pengembang ini. Dilihat dari ketentuan penggunaan aplikasi, Ticket to the Moon beralamat di Delaware,AS. Namun dari laporan Independent yang menelusuri alamat tersebut, Google Maps mengarahkan ke sebuah firma investasi bernama Meihua Capital Partners LLC, bukan perusahaan bernama Ticket to the Moon, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Senin (21/10/2019). Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Hingga saat ini, belum ada penelitian sahih apakah aplikasi ini aman digunakan atau tidak. Namun tidak ada salahnya untuk lebih jeli. Sebab, dari beberapa ulasan di Google Play Store beberapa pengguna juga ada yang mengeluh. Misalnya, ada yang mengatakan tidak bisa menghentikan berlangganan aplikasi Gradient. Aplikasi ini memang mematok biaya berlangganan 4 dollar AS (Rp 56.336) per bulan, dan 20 dollar AS (Rp 281.680) per tahun. Namun, pengguna bisa menjajal secara gratis lebih dulu selama tiga hari. Ada juga yang mengatakan biaya yang dipatok untuk aplikasi ini terlalu mahal. "Tidak ada cara untuk membatalkan langganan. Mereka belum membalas e-mail saya," tulis pengguna dengan nama akun Percy di kolom ulasan di Play Store. PT KP Press - Valentino Rossi tak kunjung menemui jalan keluar atas masalah yang dialami pada Yamaha YZR-M1. Hal itu terlihat saat dirinya melakoni balapan di Jepang. Pada balapan yang digelar di Sirkuit Motegi Jepang, Rossi lagi-lagi gagal berdiri di podium dan tak bisa menyelesaikan balapan karena harus terjatuh.
Padahal para pebalap Yamaha Lainnya masih bisa menyelesaikan balapan di posisi 10 besar, seperti Fabio Quartararo di tempat kedua, Maverick Vinales pada posisi keempat, dan Franco Morbidelli di posisi enam. Rossi sendiri memulai balapan dari tempat kesepuluh hingga sempat tercecer di posisi ke-14. Ia pun sempat beberapa kali berusaha menyalip pebalap yang berada di depannya, namun sayang usahanya sia-sia karena motor tak punya kecepatan yang cukup. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Di beberapa lap kecepatan motor tidak buruk, tapi pebalap lain lebih cepat sehingga sulit untuk memperbaiki posisi. Pada akhirnya saya sepertinya melakukan kesalahan pada tikungan pertama dan harus terjatuh," ujar Rossi dikutip dari situs MotoGP, Senin (21/10/2019). Rossi pada balapan di Jepang pun tak lagi menggunakan swingarm serat karbon dan knalpot ganda. Rossi bahkan disebut bereksperimen dengan teknik pengereman baru demi bisa mengejar ketertinggalan dengan pebalap Yamaha lainnya. "Saya pikir pada balapan kali ini cukup cepat dibandingkan dua seri sebelumnya, tapi saya memulai dari posisi jauh di belakang. Setidaknya saya bisa bersaing dengan Rins dan Crutchlow karena memiliki kecepatan yang sama," katanya. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Pebalap asal Italia itu juga kembali mengeluhkan soal akselerasi motornya. Rossi berharap permasalahan akselerasi pada motor bisa cepat terselesaikan sehingga ia bisa kembali mengejar ketertinggalannya itu. "Ini menjadi sulit karena di beberapa balapan terakhir kami tidak cukup kencang. Kami tak bisa memacu motor sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Kami harus lebih cepat agar bisa bersaing mendapatkan posisi yang lebih baik," imbuhnya. PT Kontak Perkasa Futures - Jelang pelantikan presiden, Polda Banten melakukan pengetatan pengamanan di objek strategis seperti terminal, stasiun hingga pintu tol. Setiap objek itu akan dijaga 1 peleton pasukan untuk antisipasi adanya arus massa yang akan menganggu prosesi pelantikan.
"Jalur strategis dilakukan penjagaan, pemantaan sudah pasti. Personel di titik tersebut (terminal, stasiun, dan pintu tol) ada 1 peleton," kata Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir di Mapolda Banten, Banten, Jumat (18/10/2019). Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Personel pengamanan total di seluruh Banten sendiri ada 1.500 orang yang akan ikut menjaga prosesi pelantikan presiden terpilih. Personel merupakan gabungan dari polisi, TNI beserta Satpol PP dan personel lintas sektoral. Ribuan personel tersebut akan melakukan rangkaian antisipasi kegiatan yang bisa menganggu pelantikan presiden. Tomsi menambahkan, kepolisian belum mendeteksi adanya kegiatan yang dapat menganggu rangkaian pelantiknan presiden di Jakarta. Tapi, perlu ada kesiagaan yang dilakukan seluruh jajaran keamanan khususnya di Banten. "Kalau siaga tentunya (apalagi) dengan even besar pasti siaga bersama-sama sampai dengan rangkaian selesai," katanya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Seperti diketahui, pelantikan presiden dan wakil presiden bakal digelar pada 20 Oktober 2019 mendatang pukul 14.30 WIB. Sejumlah tamu-tamu asing disebutkan bakal hadir di lokasi. |
About Us
Archives
February 2022
|