Kontak Perkasa - Presiden Joko Widodo akan memanggil kembali Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menanyakan perkembangan penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Pemanggilan juga berkaitan desakan banyak pihak agar Jokowi segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) supaya perkara segera selesai. "Sebelum memutuskan membentuk TGPF, Presiden ingin mendengarkan laporan progres penyelidikan yang dilakukan Polri, akan dipanggil Pak Kapolri," ujar Juru Bicara Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (28/2). Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka Perkembangan baru akan diminta Jokowi dalam waktu dekat sebab sebelumnya Presiden kunjungan kerja ke banyak daerah mulai dari Ambon, Makassar, Bandung, dan Bali sejak dua pekan lalu. Kendati demikian, Johan mengaku belum dapat memastikan waktu pemanggilan Kapolri oleh Presiden. Johan menyatakan, penyelesaian kasus Novel masih menjadi perhatian Jokowi sehingga masyarakat diharapkan bersabar kepada proses hukum yang sedang berlangsung. "Konsen Presiden kasus ini harus diungkap, dicari pelakunya, dan juga siapa di belakang pelaku," tutur mantan Jubir KPK ini. Sejumlah pihak seperti lembaga swadaya masyarakat hingga keluarga Novel meminta Jokowi segera membentuk TGPF. Kemarin, Novel secara pribadi turut berharap Jokowi selaku Kepala Pemerintahan membuat TGPF. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Novel menilai, pembentukan TGPF merupakan bukti nyata perhatian Jokowi terhadap dirinya dan penuntasan kasus ini sebab kepolisian tak kunjung berhasil mengungkap pelaku penyerangan dalam penyelidikan 10 bulan terakhir. Kontak Perkasa - Indonesia perlu mengadaptasi sistem tani yang lebih unggul untuk meningkatkan kualitas di beberapa komoditas, seperti cabai dan bawang-bawangan.
Guru Besar Bidang Ekonomi Pertanian Universitas Riau Almasdi menjelaskan cabai lokal Indonesia lebih gampang membusuk dibandingkan cabai di negara lain. Cuaca hujan kerap kali menjadi alasan mengapa beberapa komoditas seperti cabai, bawang merah dan bawang putih selalu mengalami fluktuasi harga karena gagal panen dan busuk. Dirinya mengatakan, Indonesia perlu mengadaptasi sistem pertanian di Thailand. "Bisa yang dekat itu Thailand, sama Malaysia dia itu sudah mengembangkan jenis cabai- cabaian lokal yang diproduksi secara unggul. Teknologi kita masih terbatas untuk pertanian karena petani kita terbatas modal," katanya kepada detikFinance, Senin (26/2/2018). Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Dirinya menjelaskan, teknologi Indonesia masih kalah dibandingkan dengan teknologi Thailand jika mengenai produksi jenis cabai, dan bawang. "Bisa dikatakan iya (kalah). Kalau kalah betul nggak, tapi kalau dari aspek- aspek tertentu, komoditas tertentu kita kalah, contohnya kelapa sawit, palawija (cabai, bawang) kita kalah. Thailand unggul dia, dia kan udah masuk pasar internasional dia. Seperti cabai itu masuk pasar lokal kita," ujarnya. Keunggulan sistem pertanian Thailand kata Almasdi, selain memiliki bibit yang sudah unggul, sistem teknologi tani yang sudah dibuat dengan sistem per wilayah, sampai sistem penyimpanan yang mapan untuk memasok kapasitas berlebih dari hasil panen di dalam negeri. "Dia unggul di berbagai hal, seperti bibitnya, teknologi tanamnya dibuat per wilayah. Jadi kalau dia kelebihan panen dia sudah ada penyimpanannya," jelas diam Sebagai informasi, akibat dari adanya curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah pemasok cabai dan bawang. Harga cabai sudah menyentuh angka Rp 60 ribu. Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 Begitu pula dengan hrga rempah jenis bawang putih yang harganya menebus angka Rp 45 ribu/ kilogram. Ada pula bawang merah yang dipasok dari Brebes saat ini dijual dengan harga Rp 35 ribu. Kontak Perkasa - Ketika sedang berkendara dan tiba-tiba mesin mobil mendadak mati saat melintasi rel kereta adalah situasi yang tidak mengenakan. Pengemudi merasa was-was, sementara kepala kereta sudah mulai terlihat dari jarak jauh.
Kondisi itu juga biasanya ditemukan pada pengemudi yang nekat menerabas palang pintu kereta yang hendak ditutup. Tidak ayal saat mobil mendadak bermasalah di tengah perlintasan yang berujung maut. Kepala bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta Dolf Valentino menyampaikan bahwa ada satu kemungkinan penyebab mesin mobil mati dan mendadak sulit dinyalakan dalam kondisi tersebut, yaitu adanya material rel kereta yang terbuat dari baja dapat menghantarkan listrik Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka Pada dasarnya, rel adalah penghantar listrik dan medan magnet yang baik. Komponen itu dapat menghantarkan listrik dan menyimpan magnet yang sangat tinggi akibat gesekan yang terjadi secara terus menerus. Rel juga menyimpan medan magnet yang cukup tinggi selama berjam-jam. Hal itu dipercaya akan menimbulkan masalah kelistrikan pada kendaraan, dan praktis mesin sulit dihidupkan. "(Tapi) Banyak juga yang mengatakan bahwa matinya mesin kendaraan di rel kereta api karena adanya pengaruh gesekan dan akhirnya menimbulkan efek impedans (beda potensial elektrik pada ujung-ujung suatu komponen dan arus yang melalui komponen). Efek ini memengaruhi dynamo stater pada mesin yang terbuat dari magnet dan akhirnya mobil yang sudah terkena efek tersebut akan sulit dihidupkan," kata Dolf kepada CNNIndonesia.com, Minggu (25/). Menurutnya, jika kita terjebak dalam situasi itu baiknya untuk terus membunyikan klakson secara terus menerus dan starter mobil. Dijelaskan Dolf, sesuai pengalaman para ahli, cara tersebut dapat memutus rangkaian listrik dan medan magnet di sekitarnya. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Siapapun pengemudi mobil terjebak di perlintasan akan histeris dan ketakutan. Untuk itu, pengemudi yang jiwanya tidak tenang dalam kondisi tersebut, baiknya segera meninggalkan mobil jika dalam kondisi darurat dan jauhi perlintasan kereta api demi keselamatan. Di satu sisi Dolf menyarankan agar setiap pengendara waspada dan tidak memaksa melewati palang pintu yang hendak tertutup. Membiarkan kereta lebih dulu lewat, dianggapnya menjadi solusi terbaik untuk selamat sampai tujuan. "Usahakan jangan melintasi rel walau jarak kereta api cukup jauh. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan efek impedans tersebut," tutup Dolf. Kontak Perkasa - Pencarian terhadap korban longsor di Desa Pasirpanjang dilanjutkan pagi ini. Basarnas Jawa Tengah mengatakan pencarian akan fokus di 4 titik lokasi.
Kepala Basarnas Jawa Tengah, Noer Isrodin merinci, empat titik lokasi pencarian tersebut adalah, lokasi di mana ditemukan korban dalam kondisi hidup. "Di situ kan kemungkinan akan ditemukan banyak korban lain, kita akan kerahkan relawan di titik itu," kata Noer Isrodin kepada wartawan di lokasi Desa Desa Pasirpanjang, Salem, Brebes, Kamis (23/2/2018). Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka Berikutnya adalah lokasi di mana ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Titik lainnya yaitu lokasi akhir longsoran daerah aliran sungai. "Kita berasumsi korban turun ke bawah dan di situ kita akan disisir dari bawah ke atas untuk mencari korban," imbuhnya. Titik terakhir adalah jalan provinsi yang terkena longsoran. Karena dimungkinkan pula ada korban di daerah itu. "Kita fokus di empat titik itu dulu. Perkembangan nanti bila jumlah resources ternyata banyak, maka zona pencarian akan ditambah menjadi lebih luas," tutur Noer. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Hari ini, pencarian di empat titik ini melibatkan 535 personel. Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat. Kontak Perkasa - Penetrasi internet dan perubahan gaya hidup masyarakat, membuat industri e-commerce di Indonesia berkembang pesat. Melihat ada potensi yang besar di industri ini, pemerintah berniat untuk menarik pajak.
Meski masih berupa wacana, namun pemerintah terlihat serius dan sedang menggodok kebijakannya. Ada 3 lembaga pemerintah dari Kementerian Keuangan yang tengah merumuskan kebijakan itu yakni Direktorat Jenderal Pajak, Badan Kebijakan Fiskal, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Baca juga : Tahun 2018, Bisnis Investasi Dinilai Tetap Menarik Setelah memunculkan polemik di industri e-commerce, pemerintah pun memberikan sinyal bahwa nanti jual beli online via media sosial (medsos) juga akan terkena pajak. Hal itu demi mengakomodir permintaan pelaku e-commerce yang ingin adanya kesetaraan antara marketplace dengan medsos. Pernyataan itru pun semakin meramaikan polemik. Berbagai pandangan kembali muncul, khususnya dari para pelaku bisnis online via medsos. Berikut berita selengkapnya. Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka Kontak Perkasa - Sebuah paten atas nama Samsung menunjukkan niat perusahaan memproduksi drone yang terbang mengikuti gerak wajah dan mata seseorang.
Desain drone ini layaknya sebuah layar yang punya empat tungkai berbaling di tiap sudutnya. Ada kesan pesawat nirawak ini lebih menyerupai layar terbang ketimbang sebuah drone. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Tungkai berbaling itu menjadi poros gerak drone tersebut. Sudut layarnya pun bisa disesuaikan bahkan ketika terbang. Fitur lainnya adalah drone bisa mendeteksi keberadaan suatu objek secara otomatis agar tidak menabraknya. Drone ini diperkirakan memiliki sejumlah sensor mulai dari gyroscope, sensor gerak, sistem getaran, dan kemungkinan akselerometer. Di samping itu, drone ini dipersenjatai oleh GPS, sistem pemosisian berbasis WiFi, serta sistem pengenal suara. Cara kerja drone Samsung ini bermula dari sistem observasi dan kamera yang mengirim informasi ke unit kendali utama drone. Informasi tadi bisa berasal dari gestur tangan, mata, hingga kepala pengguna. Drone itu bahkan juga bisa bergerak mengikuti pemiliknya secara otomatis tanpa gestur tambahan. Kendati begitu, perlu diingat bahwa drone ini masih berbentuk paten. Pertama kali paten ini diajukan oleh Samsung pada 3 Januari 2016 dan akhirnya lolos tes pada 13 Februari 2018. Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 LetsGoDigital, media asal Belanda, seperti mengutip The Verge diketahui menemukan pertama kali paten tersebut. Drone itu tidak hanya terbang mengikuti gerak mata, tapi juga gerakan dan posisi tangan. Sejumlah prediksi menyebut drone ini akan dimanfaatkan oleh Samsung sebagai papan iklan terbang. Dengan kemampuannya yang canggih, paparan iklan diperkirakan akan jauh lebih efektif ketimbang medium iklan lainnya. Kontak Perkasa - Kasus kecelakaan konstruksi kembali terjadi. Kali ini peristiwa itu terjadi pada proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang pada awal November 2017 lalu sebagian ruasnya diresmikan Presiden Joko Widodo. Proyek tersebut diketahui digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/2/2018) dini hari. Dalam laporan akun Twitter @TMCPoldaMetro disebutkan ada sejumlah korban yang terimbas peristiwa itu. “Tiang Girder ambruk dekat Gardu Tol Kebon Nanas Jl. DI. Panjaitan Jaktim & msh penanganan,” demikian tulis akun tersebut. Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Saat ini, aparat kepolisian masih menangani peristiwa tersebut. Adapun korban telah dilarikan ke RS UKI Cawang untuk mendapatkan penanganan. “Polri lakukan penanganan Tiang Girder yang ambruk dekat Gardu Tol Kebon Nanas Jl. DI. Panjaitan Jaktim. @KemenPU,” cuit akun itu. Sekadar informasi, proyek Tol Becakayu ini sempat mangkrak 22 tahun sebelum dimulai kembali pembangunannya oleh Presiden Jokowi 2014 lalu. Tol ini dirancang sepanjang 21,04 kilometer. Adapun Seksi 1B dan 1C yang menghubungkan Cipinang Melayu-Pangkalan Jati-Jakasampurna sepanjang 8,26 kilometer telah diresmikan Presiden Jokowi. Baca juga : Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 Sementara Seksi IA dari DI Panjaitan-Cipinang sepanjang 3,19 kilometer ditargetkan rampung April 2018. Pemerintah menargetkan, seluruh seksi dapat dioperasikan pada tahun 2021. Kontak Perkasa - Masih ingat kebakaran hutan dan lahan pada 2015 lalu? Gara-gara rangkaian peristiwa itu, 19 nyawa melayang, 100.000 jiwa terancam meninggal dunia secara dini, dan kerugian ekonomi mencapai Rp221 triliun.
Di antara yang terbakar, lahan gambut merupakan kawasan paling banyak yang dilalap api. Ini sangat membahayakan karena berdasarkan data World Resources Insitute, setiap hektare gambut tropis yang dikeringkan untuk pengembangan perkebunan mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton C02 setiap tahun, kurang lebih setara dengan membakar lebih dari 6.000 galon bensin. Untuk melindungi lahan gambut, langkah pertama adalah memetakannya. Indonesia sebenarnya punya tiga peta gambut, yakni peta dari Program Prencanaan Fisik Regional untuk Transmigrasi (1989), Wetland Internasional (2004), Kementerian Pertanian (2011). Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka Masalahnya, skala pada ketiga peta itu terlalu kecil, yakni 1 banding 250.000. "1 banding 250.000 artinya 1 cm di peta setara dengan 2,5 kilometer di lapangan. Mungkin kalau perencanaan, masih oke. Tapi kalau keperluan yang lebih detil di level tapak, misalnya untuk restorasi, penentuan mana yang dibudidayakan, mana yang harus dikonservasi, kan repot kalau skala terlalu kecil. Salah tarik garis di lapangan nanti bermasalah," papar Hasanuddin Abidin, Kepala Badan Informasi Geospasial. Kebutuhan peta gambut yang lebih detil diamini Nazir Foead, kepala Badan Restorasi Gambutbadan yang ditugas Presiden Joko Widodo untuk memulihkan lahan gambut seluas dua juta hektare selama lima tahun sejak 2016. "Untuk keja restorasi gambut, kita butuh peta dengan skala sampai 1:2.500. Kita melakukan kajian pemetaan terakhir ini dengan foto udara dan LiDAR. Itu dibutuhkan sekitar US$5 per hektare," kata Nazir. Sepanjang 2016-2017, menurut Nazir, BRG telah memetakan hampir 900 ribu hektare dari target 2,4 juta hektare. Jika seluruh target lahan gambut dipetakan dengan biaya US$5 per hektare, biaya yang akan dihabiskan mencapai US$12 juta atau Rp162 miliar. Lebih murah Guna membuat peta gambut yang lebih detil, lebih cepat, dan lebih murah, Badan Informasi Geospasial membuat sayembara dua tahun lalu yang diikuti sejumlah tim ilmuwan baik dari Indonesia maupun mancanegara. Pada 2 Februari lalu, sebuah tim yang terdiri dari ilmuwan Indonesia, Jerman, dan Belanda diumumkan sebagai pemenang. Tim bernama International Peat Mapping itu beranggotakan Florian Siegert, Uwe Ballhorn, Peter Navtratil, Hans Joosten, Muh Bambang Prayitno, Bambang Setiadi, Felicitas von Poncet, Suroso dan Solichin Manuri. Berkat teknologi yang mereka kembangkan, pemetaan gambut bisa lebih rinci dengan skala 1 banding 50.000 atau 1 cm di peta setara dengan 500 meter di lapangan. Biayanya pun jauh lebih rendah. Bambang Setiadi, salah satu anggota tim yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional, mengklaim metode pemetaan yang dikembangkan pihaknya, biaya yang diperlukan untuk memetakan lahan gambut mencapai US$0,65 hingga US$1,61 per hektare. Lahan gambut yang dilalap api ditargetkan untuk segera direstorasi. Sepanjang 2016-2017, Badan Restorasi Gambut telah memetakan hampir 900 ribu hektare dari target 2,4 juta hektare.(AFP/Getty Images) Tim tersebut mengombinasikan teknologi berbasis satelit, LiDAR (teknologi dengan cahaya laser untuk menciptakan peta permukaan bumi tiga dimensi), dan pengeboran di sejumlah titik di lapangan. Metode ini pula yang membuat ongkos pemetaan menjadi lebih rendah, menuruti Bambang Setiadi. "Karena kita tidak menggunakan pencitraan satelit yang menjangkau seluruh area. Kita hanya mengambil belahan di suatu lahan gambut dan melihat belahan itu menggunakan satelit. LiDAR memang ada kelemahan, kalau cakupannya luas, biayanya juga mahal," terang Bambang. Meski ongkosnya lebih rendah, kualitas pemetaan yang dihasilkan cukup tinggi. Bahkan, tim tak hanya mengetahui lokasi gambut, tapi juga jenis tanaman yang menutupi lahan gambut, kedalaman gambut, dan kandungan air di dalamnya. "Dengan teknologi yang kita tawarkan ini, kita bisa mengamati ketebalan gambut dan hal-hal yang terkait dengan air di dalam gambut. Sehingga kita bisa membuat rekomendasi-rekomendasi, misalnya berapa banyak bendungan yang bisa dibuat agar air tidak keluar dari lahan gambut," katanya. Siap digunakan Dengan adanya metode pemetaan gambut yang dihasilkan Bambang Setiadi dan rekan-rekannya, Badan Restorasi Gambut siap menggunakannya. Namun, BRG masih menunggu teknologi itu mendapat Standar Nasional Indonesia (SNI). Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 "Kalau sudah distandarisasi dengan SNI, semua pihak harus menggunakan, pemerintah apalagi. Swasta juga bisa menggunakan," cetus Kepala BRG, Nazir Foead. Bagaimanapun, karena proses mengurus SNI cukup lama, Badan Informasi Geospasial akan mengeluarkan peraturan agar teknologi pemetaan gambut yang baru bisa digunakan. "SNI itu kan lama, satu hingga dua tahun. Minimal 18 bulan. Biar cepat, saya akan mengeluarkan peraturan kepala BIG, mengikat BIG dan wali data-wali datanya," tegas Kepala BIG, Hasanudin Abidin. Kontak Perkasa - Punya mobil mahal berbanderol puluhan miliar harus siap pula dengan harga suku cadang yang fantastis. Misalnya saja ketika Otolovers berminat untuk membeli mobil termahal di dunia seperti Bugatti Chiron.
Harganya mencapai Rp 65 miliar kalau dijual Indonesia. Itu baru harga mobilnya, bagaimana dengan suku cadangnya ya? Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim yang sengaja menghadirkan mobil tersebut di Indonesia mencontohkan harga ban Bugatti Chiron mencapai US$ 12.500. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik "Untuk bannya sendiri Bugatti punya ban khusus. Satu buah ban itu harganya US$ 12.500, sekitar Rp 200 juta. Nggak bisa beli satu harus sepasang itu US$ 25.000," kata Rudy seperti detikOto kutip dari video Youtube yang diunggah Rans Entertainment. Penjelasan Rudy soal ban Chiron bisa kita lihat di video di atas mulai menit 11. Harga ban itu belum termasuk dengan biaya pemasangan yang mencapai Rp 1 miliar untuk dua buah ban. Wow! Rudy menjelaskan pemasangan ban Bugatti ini berbeda dengan mobil-mobil berkecepatan tinggi lainnya. Itulah yang membuat biaya pemasangannya selangit. Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 "Kenapa begitu mahal? kalau dilihat ban Bugatti itu dilem ke pelek karena mobil ini bisa meraih kecepatan 400 km/jam tekanannya luar biasa berat bisa meledak kalau mobil-mobil biasa. Sehingga harus dilem ke ban jadi kelihatan ada sealen," pungkasnya. Kontak Perkasa - Berwisata ke Singapura, mengunjungi berbagai tempat wisata dengan berbagai keragamannya tentu akan menjadi pengalaman tak terlupakan.
Meski demikian, bagi anda wisatawan muslim harus berhati-hati dalam menentukan menu makanan. Di negara singa ini cukup sulit mencari restoran yang menyajikan makanan halal. Tentu anda harus berhati-hati dalam memilih makanan baik yang dibeli dari restoran tertentu atau makanan kemasan yang dibeli di toko-toko sekitar. Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka No Pork no Lard Di Singapura mungkin anda akan dengan mudah menemui restoran yang memiliki plang bertuliskan "no pork no lard" yang artinya tanpa daging babi dan tanpa lemak babi. Namun "no pork no lard" tak sepenuhnya menjamin makanan tersebut halal. Kata halal juga berkaitan dengan proses pemotongan daging, higienisitas makanan atau bagaimana daging atau bahan masakan tersebut disimpan. Bahan makanan yang disimpan bersamaan dengan bahan makanan lain yang masuk kategori haram tentu harus dihindari juga. Tak hanya restoran berlabel "no pork no lard", restoran vegetarian pun belum tentu halal. Restoran vegetarian dikatakan benar-benar halal jika seluruh peralatan masaknya tak pernah digunakan untuk memasak makanan tak halal. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Sertifikat Halal Meski demikian pemerintah setempat telah mengampanyekan resto halal untuk melindungi konsumen dan wisatawan muslim. Sebuah lembaga negara, MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura) menerbitkan sertifikat halal untuk restoran-restoran yang menyajikan ahidangan yang 100 persen halal. MUIS ini mirip Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka memiliki standar-standar tertentu untuk menilai halal atau tidaknya makanan yang disajikan suatu restoran atau yang dijual di pasaran. Selain memberikan sertifikat restoran yang dinyatakan halal dapat mencantumkan logo halal di depan plang restorannya. Salah satu restoran yang mencantumkan logo halal adalah restoran Kublai Khan yang menjual masakan Mongolia dan Jepang. Kublai Khan terletak di lantai dua pusat perbelanjaan The Central di Jalan Eu Tong Sen, Singapura. Di ujung eskalator menuju resto, terpampang dengan jelas logo halal di ujung atas plang nama resto. Logo halal berupa bulatan berwarna hijau dengan garis-garis melintang dan membujur dan dilengkapi dengan tulisan halal berwarna putih. Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 "Makanan yang kami sajikan sepenuhnya halal, kami sudah punya sertifikat," ujar petugas yang menjaga pintu masuk menuju resto. Jika anda masih kesulitan mencari resto berlogo halal, anda dapat mengunjungi restoran makanan cepat saji terkemuka seperti McDonald. |
About Us
Archives
February 2022
|