PT Kontak Perkasa Futures - Pendiri dan mantan bos Google Larry Page ternyata diam-diam menggelontorkan dana lewat yayasan amalnya untuk memerangi virus flu.
Ada sejumlah kegiatan yang didanai menggunakan uang Page tersebut, salah satunya adalah pemberian vaksin flu gratis di sejumlah area di Amerika Serikat. Programnya bernama Shoo The Flu, yang mulai mendanai vaksinasi gratis untuk anak TK, SD, dan sampai SMP sejak 2014 lalu. Lalu ada juga perusahaan kedua bernama Flu Lab, yang menyalurkan dananya lewat Bill & Melinda Gates Foundation Grand Challenge for Universal Influenza Vaccine Development, yang sesuai namanya, bertujuan untuk mengembangkan vaksin flu universal. Page dan keluarga awalnya menyalurkan langsung sumbangannya itu, namun kemudian mereka membentuk Flu Lab. Flu Lab pun juga menyalurkan sumbangan ke Sabin Vaccine Institute, sebuah lembaga yang bertujuan untuk memperluas cakupan vaksinnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (12/12/2019). Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Sebagai informasi, Direktur Shoo the Flu adalah orang yang sama dengan CEO Flu Lab. Dan kabarnya, Shoo the Flu dalam waktu dekat akan pindah ke bawah naungan Flu Lab. Vaksin flu universal sejak lama adalah target jangka panjang dalam penelitian penyakit. Jika vaksin semacam ini sukses dikembangkan, para peneliti tak perlu lagi menebak jenis flu mana yang akan menyebar pada tahun tertentu, dan tentunya hanya satu jenis vaksin yang dibutuhkan untuk melindungi banyak orang dalam musim flu yang sama. Sudah ada lusinan kandidat vaksin yang saat ini masih dikembangkan, bahkan sudah ada yang mencapai uji klinis. Namun tampaknya produk final vaksin universal tersebut baru akan tersedia di tahun-tahun mendatang. Shoo the Flu dan Flu Lab adalah perusahaan privat non profit, yang tak perlu melaporkan pajaknya ke publik. Namun karena pendanaannya berasal dari yayasan amal milik Page yang bernama Carl Victor page Memorial Foundation -- yang harus melaporkan keuangannya ke publik, maka terungkaplah aliran dana dari Page ke dua organisasi itu. Selama 2015 sampai 2017, yayasan milik Page menggelontorkan dana sebesar USD 4,1 juta. PT Kontak Perkasa Futures - Jalan tol layang Jakarta-Cikampek ( Japek) sepanjang 36,4 km telah siap diresmikan. Jalan tol ini rencananya hanya diperuntukkan bagi kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II.
Hal ini diungkap oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai meninjau kesiapan Jalan Tol Layang Japek, Rabu malam (11/12/2019). Menurutnya, meski dari aspek struktur Jalan Tol Layang Japek mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar namun tetap dilakukan pembatasan kendaraan. Alasannya bukan karena aspek teknis, melainkan terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan. Terutama yang disebabkan karena perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang. "Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera CCTV yang dipasang oleh PT Jasa Marga untuk keamanan,” ujar Basuki dalam keterangan resminya. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Basuki menambahkan, jalan tol layang Japek dibangun dengan banyak tantangan karena merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah ramainya jalur Jakarta-Cikampek yang tiap hari dilewati sekitar 200.000 kendaraan, sehingga butuh kehati-hatian tinggi. “Waktu pengerjaan (windows times) nya hanya dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi, sedangkan Sabtu-Minggu dan hari raya sering diliburkan,” ucapnya. “Ditambah lagi ada dua proyek lain secara bersamaan yakni kereta cepat dan LRT, sehingga membutuhkan banyak koordinasi dimana hampir setiap minggu rapat," kata Basuki. PT KP Press - Pemerintah Provinsi Papua bakal menambah anggaran PON XX sebesar Rp 2 triliun demi suksesnya pesta olahraga tersebut.
Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan, besaran anggaran tersebut nantinya berasal dari APBD perubahan tahun 2020. " Dana tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi kegiatan PON XX," kata Lukas, kepada wartawan usai membuka rapat kerja PB PON XX dan sub PB PON XX dan penandatanganan sebaran vabang olahraga, venue dan arena, di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (10/12/2019). Anggaran tersebut diharapkan bisa terealisasi hingga Agustus 2020, mengingat anggaran yang tersedia saat ini tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan PON. Untuk itu, pembahasan APBD perubahan diharapkan Lukas bisa dibahas pada Bulan Maret atau April. "Perubahan anggaran di tahun 2020 itu harus dilakukan di Maret ataupun April. Sehingga bisa menambah untuk kegiatan PON," ujar Lukas, yang juga Ketua Umum PB PON XX. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Lukas juga mengingatkan semua bidang jangan asal mengajukan anggaran kebutuhan. Mengingat semua pendanaan pelaksanaan PON diawasi oleh hukum, sehingga jangan sampai bermasalah. Untuk proyek pembangunan venue, Lukas meminta harus melibatkan Inspektorat, BPKP, BPK Perwakilan Papua dan Lembaga Pengawasan Barang dan Jasa. “Bagaimana agar proyek pembangunan PON tidak bermasalah, maka harus ada komunikasi ke semua stakeholder,” kata Lukas. "Kegiatan di PB PON ini harus dirasionalkan. Jangan semaunya diajukan oleh bidang-bidang karena kebutuhan dana dari awal kita sudah tahu Rp 4 triliun, tapi kita mau meng-cover dana Rp 2 triliun dari APBD perubahan 2020," tambah Lukas. PT Kontak Perkasa Futures - Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 128,9 miliar untuk pengadaan satu unit komputer, lengkap dengan perangkatnya.
Komputer yang dimaksud adalah komputer " mainframe", yang utamanya digunakan untuk menangani data organisasi besar untuk aplikasi-aplikasi kritikal, seperti pemrosesan data besar, sensus, statistik industri dan konsumer, hingga pemrosesan transaksi. Ukuran komputer ini lebih besar dari server atau workstation, dan memiliki jumlah prosesor yang lebih banyak. Oleh BPRD DKI Jakarta, komputer mainframe itu akan digunakan untuk memetakan dan mengetahui potensi pajak daerah. Total anggaran yang diusulkan untuk pengadaan komputer mainframe sebesar Rp 128,9 miliar, tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) DKI Jakarta tahun 2020. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin menuturkan, sistem dalam komputer tersebut akan mampu meneliti potensi semua jenis pajak daerah secara digital. Dengan demikian, BPRD DKI mengetahui angka riil penerimaan pajak daerah yang harus masuk ke kas daerah setiap tahunnya. Selain itu, pengadaan komputer tersebut juga bertujuan untuk mencegah adanya kebocoran pajak daerah. Sebab, BPRD DKI sudah mengetahui angka riil penerimaan pajak. "Kami bisa melakukan manajemen risiko dalam rangka untuk menekan kebocoran pajak," ucap Faisal. Menurut Faisal, anggaran Rp 128,9 miliar itu juga termasuk untuk perawatan (maintenance) oleh penyedia barang selama tiga tahun dan pelatihan pegawai BPRD DKI. "Tiga tahun untuk maintenance-nya, pendampingannya. Kami juga ada pelatihan tenaga di sini, setelah tiga tahun, baru kami yang melaksanakan sendiri (perawatannya)," tuturnya. Dilihat dari situs web apbd.jakarta.go.id, pengadaan komputer itu terdiri dari pembelian satu unit komputer, dua unit storage area network (SAN) switch, enam unit server, dan sembilan unit storage untuk mainframe. Total anggaran yang diusulkan Rp 128.992.331.600 dengan rincian sebagai berikut: - satu unit Komputer Mainframe IBM Z14 ZR1 seharga Rp 66,6 miliar (dengan PPN) - dua unit SAN switch seharga Rp 3,49 miliar (dengan PPN) - enam unit server seharga Rp 307,9 juta (dengan PPN) - sembilan unit storage untuk mainframe seharga Rp 58,5 miliar PT Kontak Perkasa Futures - Jenazah taipan properti Ciputra akan dimakamkan di Jonggol, Jawa Barat, pada Kamis (5/12/2019) hari ini. Ciputra akan dimakamkan di makam keluarga.
"Prosesi pemakaman Alm. Bapak Dr. (HC) Ir. Ciputra akan diselenggarakan pada Kamis, 5 Desember 2019 pukul 09.00-12.00 WIB," kata pihak Manajemen Grup Ciputra dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Kamis (5/12/2019). Pemberangkatan jenazah dari rumah duka menuju pemakaman keluarga di Jonggol direncanakan sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelumnya jenazah disemayamkan di Ciputra Artpreneur lantai 11, Kuningan, Jakarta Selatan. Ciputra wafat dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Singapura. Anak pertama mendiang Ciputra, Rina Ciputra Sastrawinata menjelaskan bahwa Ciputra meninggal dunia karena usia yang telah lanjut. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik "Ayah saya meninggal karena usianya. Seperti semua Anda tahu ayah sudah berusia 88 tahun, jadi meninggal karena usia tuanya," kata Rina, Kamis (28/11/2019). Menurut sang anak, Ciputra tak memberikan pesan-pesan terakhir kepada mereka sebelum meninggal. Ciputra sendiri menghembuskan nafas terakhirnya Rabu lalu (28/11/2019) pukul 01.05 waktu Singapura. Ciputra meninggalkan seorang istri, 4 anak, 4 menantu, 10 cucu, 4 cucu menantu, dan 7 cicit. Semasa hidupnya, Ciputra telah menerima lebih dari 80 penghargaan dari berbagai institusi nasional dan internasional lainnya. Penghargaan antara lain datang dari Presiden Republik Indonesia, seperti Tanda Kehormatan Satyalencana dalam bidang Pembangunan, Tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial, dan Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan dalam Pengembangan KUD & Pengusaha Kecil. Kontak Perkasa Futures - Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan akan menerapkan konsep pemindaian wajah sebagai syarat aktivasi nomor seluler. Konsep ini telah diterapkan terlebih dahulu di China.
Komisioner BRTI Agung Harsoyo mengatakan pemindaian atau sensor wajah tersebut akan membuat sistem Know Your Customer (KYC) masyarakat Indonesia lebih baik. "Apapun yang KYC membuat lebih bagus akan terapkan. KYC itu intinya kita mencari sesuatu yang mencirikan bahwa orang itu adalah itu, bukan orang lain atau robot. KYC bisa melalui teks based atau biometrik dengan wajah, sidik jari, dan iris mata," kata Agung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/12). Pada prinsipnya, Agung mengatakan sesungguhnya Indonesia juga bisa menerapkan konsep pemindaian wajah sebagai syarat aktivasi nomor seluler. Dalam penerapannya, Agung mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan berkoordinasi dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dan operator seluler. Agung mengatakan Dukcapil adalah lembaga yang memiliki otoritas perihal data kependudukan seluruh masyarakat Indonesia. Ia menjelaskan Duckapil memiliki data lengkap seperti nama, alamat, tanggal lahir, foto, 10 sidik jari, dan iris mata. Di sisi lain, Kemenkominfo juga akan berkoordinasi dengan operator seluler untuk menyiapkan sistem verifikasi data pengguna. Di China, pemerintah meminta operator untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan verifikasi identitas pengguna saat mereka menggunakan nomor telepon baru. "Kalau ini diterapkan, koordinasi bukan hanya operator tapi juga Dukcapil. Koordinasi dengan Dukcapil sebagai pihak yang verifikasi kebenaran data," ujarnya. Terbentur Aturan PDP Agung mengakui proses verifikasi identitas pengguna dengan pemindaian wajah meningkatkan risiko kebocoran data pengguna. Di satu sisi, Indonesia belum memiliki aturan Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang ketat. Rancangan UU PDP telah diputuskan masuk ke prioritas prolegnas 2020 oleh Komisi I DPR RI. Oleh karena itu, Agung mengatakan pemerintah terlebih dahulu harus siap dari sisi aturan PDP untuk mengantisipasi risiko privasi data pengguna. "Jadi kasihan juga sistem industri kita ini. kalau kita tidak siap antisipasi risiko yang mungkin ditimbulkan dari apa yang kita buat sebagai regulasi," ujar Agung. Agung meminta agar aturan PDP terlebih dahulu diterapkan sebelum penerapan aktivasi nomor seluler dengan pemindaian wajah. Ia kemudian mengatakan China memberlakukan pemindaian wajah untuk aktivasi karena memiliki penegakan hukum yang keras apabila ada ancaman kepada privasi pengguna. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas "Hubungan antara regulator sampai ke end user itu mereka punya kontrol sistem komunis yang lebih otoriter. Saya kira mekanisme kalau ada pelanggaran bisa keras," ujar Agung. Sementara itu, penegakan hukum di Indonesia harus sesuai dan mengacu pada aturan. Sayangnya aturan terkait perlindungan data pribadi belum ada di Indonesia. Kalau kita ini basisnya harus UU, sedangkan UU yang melindungi nantinya ketika ada fraud belum ada (PDP)," kata Agung. Operator Seluler Bersiap Dalam penerapan ini, Telkomsel sebut operator pada dasarnya tinggal mengikuti arahan dari pemerintah. Telkomsel mengklaim akan patuh terhadap kebijakan pemerintah. Dihubungi terpisah, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan pemerintah bisa menggunakan biometrik yang sudah terekam di basis data Dukcapil. Sehingga operator tak perlu lagi melakukan pemindaian wajah. "Jadi tidak perlu memindai wajah pelanggan di setiap tempat pendaftaran," ujar Merza. Kontak Perkasa Futures - Asrinya hutan Wanagama di Desa Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menyimpan potensi madu yang cukup besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Purwanto Penggagas budidaya madu adalah Purwanto (65) warga Dusun Banaran I, Desa Banaran ini sudah puluhan tahun menggeluti madu dan dijuluki 'Profesor' lebah. Purwanto menceritakan, sebagai petani kecil, bersama warga lainnya bertani tadah hujan khas warga Gunungkidul, seperti palawija saat musim kemarau, dan padi saat musim penghujan. Tahun 1980-an dirinya memelihara lebah madu untuk menambah penghasilan keluarga. Pada medio 1983, Purwanto melihat lebah mengelilingi pohon akasia jenis mangium dan eukaliptus. Dia pun penasaran melihat banyaknya lebah yang berada di sekitar pohon setinggi 10-15 meter itu. Beberapa waktu kemudian, dirinya melihat daun akasia yang masih basah terkena embun, dan menjilatnya, ternyata disana muncul rasa manis. "Lain hari mengecek. Sebenarnya makan apa tho lebah ini," kata Purwanto kepada wartawan Senin (2/12/2019). Setelah dipelajari, ternyata lebah mengambil sari makanan dari nektar atau cairan manis yang muncul dari bunga atau daun. "Saya lalu mengecek, keluarnya nektar ini dari mana. Daun muda diambil,dari ujung daun dan kelopaknya," ujarnya. Rasa penasaran inilah, dia lantas menanyakan ke pengelola hutan Wanagama. Wanagama, merupakan hutan penelitian milik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hal itu mudah, karena dirinya juga diangkat sebagai karyawan bagian pengukur tanaman Hutan Wanagama. Selain itu, warga di sekitar bisa memanfaatkan lahan disekitar hutan untuk berkebun. Ia meminta izin untuk memelihara lebah di sekitar hutan. Sebab, tumbuhan akasia waktu itu belum diketahui menjadi makanan lebah. Setelah mendapatkan izin dirinya pun mulai membuat sangkar lebah madu di sekitar hutan, yang dekat dengan sumber makanan. Lama kelamaan, penanaman pohon akasia mangium dan eukaliptus diperbanyak. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Dua jenis pohon itu sudah ada di hampir seluruh kawasan Hutan Wanagama, yakni petak 19, 18, 17, 16, dan 5. Purwanto memiliki 300 kotak rumah lebah di kawasan Hutan Wanagama. Warga Desa Banaran juga ikut memelihara lebah. ia memperkirakan lebih dari 3.000 kotak rumah lebah yang dipelihara di hutan Wanagama. Dia menceritakan, temuan pohon akasia jenis mangium dan eukalipsus, sumber makanan lebah kemudian direspon serius oleh UGM, dan ketika itu menyebarkan informasi ke berbagai negara, baik Asia hingga Eropa. Bahkan, dari negara China waktu itu menganggap madu yang dihasilkan dari Hutan Wanagama terbaik di Asia. Atas kegigihan itu dirinya dijuluki 'profesor' meski dirinya hanya lulusan SD. Seiring perkembangan madu, dirinya pun keluar dari pengurusan Hutan Wanagama, namun tetap diminta membantu pengelola Hutan Wanagama setiap saat ada yang ingin belajar pengelolaan lebah. Saat ini perkembangan madu sudah menunjukkan tren positif. Saat panen pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober, dia dan warga tak perlu takut menjual karena pembeli dari berbagai kota sudah siap menampung. Saat panen, setiap kotak bisa menghasilkan 3-5 kilogram madu dalam sebulan. Per kilogramnya dijual seharga Rp 600.000. " Madu di Hutan Wanagama tak perlu ditawar. Dari orang mana-mana itu yang beli. Mereka sudah tahu kualitas, rasa, dan keasliannya,"ucapnya. Dengan penghasilan yang menggiurkan ini, bisa meningkatkan perekonomian warga, dan juga mengurangi potensi keinginan warga menebang pohon di hutan. "Istilahnya untuk menanggulangi kerusakan hutan juga," ucapnya. PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan rintisan biasanya 'bakar uang' melalui promosi gila-gilaan demi menarik pengguna baru. Contohnya, memberi cashback berupa nominal tunai ataupun poin.
Namun, salah satu investor OVO, Lippo Group mengaku tak kuat jika melakukan bakar uang terus-terusan. Karena itu Lippo berencana untuk melepas sejumlah sahamnya di OVO. Apakah program bakar duit ini membuat rugi? Bos Lippo Group Mochtar Riady sebelumnya mengungkapkan Lippo melepas saham di OVO karena tak kuat lagi melakukan promosi besar-besaran alias bakar uang. Nah jika masa bakar uang selesai, artinya tak ada lagi promosi. Maka tak akan ada lagi cashback untuk pengguna? Direktur riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menjelaskan program promo besar-besaran yang dilakukan untuk bisnis digital memang seharusnya bersifat jangka pendek. "Pada akhirnya investor akan back to earth jika hakikat bisnis adalah mencari keuntungan bukan sekadar mencari valuasi yang didasarkan jumlah user atau engagement," kata Piter saat dihubungi detikcom, Minggu (1/12/2019). Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Dia mengungkapkan, pengguna juga harus bisa memahami bahwa berbagai promo, cashback bonus poin itu pada akhirnya akan berakhir. "Pada saatnya kita akan menggunakan ewallet atau emoney sesuai dengan kelebihan yang ditawarkan tanpa harus ditambah dengan promosi yang besar," jelas dia. Sebelumnya OVO memang memberikan banyak cashback berupa poin kepada setiap pengguna jika berbelanja di merchant yang bekerja sama dengan OVO. Cashback yang diberikan tak tanggung-tanggung bahkan mencapai Rp 25.000 per transaksi. Sebelumnya Lippo Group mengungkap, perusahaan mau tak mau mesti melepas sebagian sahamnya di dompet digital OVO. Kini, Lippo masih menggenggam saham OVO di bawah naungan PT Visionet International sekitar 30%. Pelepasan sebagian saham ini diutarakan langsung oleh sang pendiri sekaligus Chairman Grup Lippo Mochtar Riady dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019) dikutip dari CNBC Indonesia. "Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," ujar Mochtar. Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Pendiri sekaligus Chairman Group Lippo, Mochtar Riady pekan lalu menyampaikan jika Lippo akan melepas sebagian saham di OVO. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan disebut tak kuat melakukan bakar uang untuk promosi besar-besaran. Bakar uang adalah istilah yang biasa disebut dalam pengembangan usaha rintisan untuk melakukan promosi besar-besaran. Bicara soal promosi besar-besaran, apakah bakar uang bikin perusahaan rugi. Apa setop bakar uang bisa jadi solusi yang bikin perusahaan kembali untung? Direktur riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan jika perusahaan menghentikan promosi atau bakar uang bukan berarti mereka bisa mendapat keuntungan dengan cepat. "Tapi setidaknya mereka sudah tidak lagi menderita kerugian yang terlalu besar dan bisa mulai fokus untuk mewujudkan keuntungan," kata Piter saat dihubungi detikcom, Minggu (1/12/2019). Menurut Piter, untuk perusahaan seperti OVO, saatini pengenalan produk ke masyarakat atau pengguna sudah lebih dari cukup. OVO disebut akan tetap survive dengan semua kelebihan berupa kedalaman ekosistem berupa jaringan bisnis Lippo Group yang mereka miliki. "Sepertinya Lippo memang tahu persis kapan mereka harus melepas shamnya di OVO, dengan catatan mereka tidak melepas semuanya," jelas dia. OVO merupakan aplikasi smart yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Sebagian besar masyarakat sudah mulai terbiasa menggunakan dompet digital. OV0 dirancang dengan prinsip open platfrom. Hal ini yang kemudian membuat OVO sebagai layanan Financial Technologi dan bisa merambah bisnisnya ke unit usaha di luar Lippo Grup yang merupakan induk OVO. |
About Us
Archives
February 2022
|