Pfizer Upayakan Otorisasi Untuk Dosis Ketiga Vaksin COVID-19 PT KP Press - Pfizer sedang berupaya mendapatkan otorisasi pihak berwenang Amerika untuk dosis ketiga vaksin COVID-19 buatannya. Pfizer hari Kamis (8/7) mengatakan vaksin ketiga yang diberikan dalam waktu 12 bulan akan meningkatkan secara dramatis kekebalan tubuh dan mungkin membantu menangkal mutan virus corona terbaru yang mengkhawatirkan.
Penelitian dari berbagai negara menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan vaksin-vaksin COVID-19 lainnya yang banyak digunakan memberikan perlindungan kuat terhadap varian Delta yang sangat menular, yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia dan kini menjadi penyebab sebagian besar perebakan baru di Amerika. Dua dosis dari sebagian besar vaksin sangat penting untuk mengembangkan antibodi tingkat tinggi penangkal virus, tidak saja terhadap varian Delta; ketika sebagian besar negara masih putus asa untuk mendapatkan perlindungan awal ketika perebakan terus meluas. Namun antibodi alami berkurang seiring perjalanan waktu, sehingga penelitian baru terus dilakukan untuk mengetahui apakah dan kapan suntikan ketiga - atau booster - mungkin diperlukan. Dr. Mikael Dolsten dari Pfizer pada hari Kamis (8/7) mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa data awal dari studi atas suntikan booster itu menunjukkan bahwa tingkat antibodi melonjak 5 - 10 kali lipat setelah pemberian dosis ketiga, dibandingkan dengan dosis kedua yang diberikan bulan sebelumnya. Pfizer pada Agustus nanti berencana meminta Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika FDA untuk memberikan otorisasi dosis ketiga untuk tujuan darurat. Dolsten merujuk data dari Inggris dan Israel yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dapat "menetralisir varian Delta dengan sangat baik." Asumsinya, tambah Dolsten, adalah ketika antibodi turun cukup rendah, virus Delta menyebabkan penularan ringan sebelum sistem kekebalan kembali melawannya. Namun otorisasi FDA hanya akan menjadi langkah pertama, dan hal ini tidak akan secara otomatis berarti warga Amerika akan mendapatkan booster yang ditawarkan, ujar Dr. William Schaffner, seorang pakar vaksin di Vanderbilt University Medical Center. Otoritas kesehatan masyarakat harus memutuskan apakah dosis ketiga ini benar-benar dibutuhkan, terutama ketika jutaan orang masih belum divaksinasi. "Vaksin dirancang untuk menjauhkan kita dari rumah sakit," dan terus melakukannya meskipun varian Delta lebih menular, tambahnya. Memberikan dosis lain akan menjadi "usaha sangat besar, sementara kita saat ini berupaya memberikan dosis pertama pada orang-orang." Saat ini hanya sekitar 48% orang di Amerika yang sudah divaksinasi penuh dengan dua dosis vaksin, sementara sebagian negara memiliki tingkat vaksinasi yang lebih rendah dan kini mulai dilanda varian Delta. Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan hal itu mengarah pada "dua kebenaran" yaitu negara-negara bagian yang sudah diimunisasi penuh mulai kembali ke kehidupan normal, sementara di sebagian negara bagian jumlah orang yang dirawat di rumah sakit kembali naik. "Peningkatan cepat ini meresahkan," ujarnya. Beberapa minggu lalu varian Delta menyumbang lebih dari seperempat kasus baru di Amerika, tetapi kini Delta menyumbang lebih dari 50% kasus; dan di beberapa tempat - seperti di bagian Midwest - menambang hingga 80% kasus baru. Sumber : VOA Kontak Perkasa Futures PT Kontak Perkasa PT Kontak Perkasa Futures Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|