Kontak Perkasa - World Glaucoma Week diperingati setiap minggu kedua bulan Maret. Tujuannya, meningkatkan kesadaran dan awareness terkait glaukoma, penyakit mata yang sering disebut pencuri penglihatan.
dr Astrianda Suryono, SpM(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo mengatakan glaukoma disebut pencuri penglihatan karena relatif tidak bergejala. Saat ini, glaukoma menempati peringkat kedua sebagai penyebab kebutaan di bawah penyakit katarak. "Jadi glaukoma itu adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat tekanan bola mata yang tinggi. Tingginya tekanan bola mata ini bisa merusak sel saraf yang ada di bola mata," ujar wanita yang akrab disapa dr Tria ini, saat dihubungi detikHealth. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik "Karena sel saraf tidak memiliki sifat regenerasi, maka dari itu kerusakan yang terjadi tidak bisa dikembalikan. Dengan kata lain, glaukoma berbahaya karena kebutaan yang dialami tidak bisa disembuhkan," tuturnya lagi. Dijelaskan dr Tria, ada dua tipe glaukoma. Glaukoma yang pertama adalah tipe akut, di mana tingginya tekanan pada bola mata menyebabkan gangguan penglihatan yang berat. Pada glaukoma tipe ini, pasien relatif cepat datang ke rumah sakit karena gangguan penglihatan terjadi tiba-tiba. Nah, glaukoma tipe kedua lebih berbahaya, di mana tanpa ada gejala khusus, penglihatan sedikit demi sedikit berkurang. Kondisi ini disebut sebagai glaukoma kronis. Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka "Jadi kehilangan penglihatannya dari pinggir, dari bagian ekor mata. Biasanya orang nggak menyadari karena pandangannya menyempit sedikit demi sedikit. Begitu sudah nggak kelihatan, pandangan hanya seperti melihat dari lubang kunci, baru merasa ada masalah dan datang ke dokter," urai dr Tria. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|