Kontak Perkasa - Pemerintah akhirnya mengambil langkah konkret guna menyelamatkan nilai tukar rupiah yang belakangan ini terus melemah terhadap dolar Amerik Serikat (AS).
Langkah konkret itu pun sudah dibahas dan disepakati oleb Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas tentang lanjutan strategi kebijakan memperkuay cadangan devisa. Dalam ratas tersebut, Jokowi pun meminta para pejabat kabinet kerja untuk fokus menjaga stabilitas rupiah, serta membenahi transaksi berjalan yang masih defisit. Menurut Jokowi, banyak faktor yang menyebabkan transaksi berjalan defisit, salah satunya kebutuhan produk impor seperti barang modal, barang konsumsi, hingga bahan baku lebih banyak dipenuhi dari luar dibanding penggunaan dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah pun mengambil empat langkah konkret untuk mengatasi persoalan rupiah dan current account deficit (CAD). Salah satunya akan menyetop impor terhadap 500 komoditas yang merupakan barang modal, bahan baku, dan barang konsumsi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, evaluasi impor terhadap 500 komoditas pun akan dilakukan bersama dengan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan. Hal ini pun masuk ke dalam empat langkah pemerintah dalam menyelamatkan nilai tukar rupiah. "Kita akan melakukan langkah drastis dan tegas untuk mengendalikan. Saat ini kami bersama Menteri Perdagangan dan Menperin akan identifikasi 500 komoditas yang bisa diproduksi dalam negeri apakah bisa substitusi impor dan pengendalian dari sisi impor," kata Sri Mulyani, Selasa (14/8/2018). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, 500 komoditas yang akan diidentifikasi ini merupakan barang konsumsi, bahan baku, serta barang modal yang memiliki potensi substitusi produk dalam negeri. "Kita akan lihat, kalau permintaan melonjak tinggi dan dia tidak strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian maka akan dikendalikan. Ini kita suspect termasuk berbagai macam belanja online khususnya dari luar yang mengindikasikan impor barang konsumsi yang melonjak sangat tinggi," jelas dia. Baca juga : Tahun 2018, Bisnis Investasi Dinilai Tetap Menarik Langkah kedua yang akan dilakukan pemerintah, adalah meminta kepada PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) untuk menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih banyak lagi. Ketiga, kata Sri Mulyani menyebut langkah yang dilakukan pemerintah adalah mendorong ekspor dengan skema pemberian insentif. Hal ini dilakukan baik oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan, maupun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Langkah keempat, kata bendahara negara ini melalui implementasi biodiesel 20% (B20) secara konsisten dan menyeluruh setelah aturannya terbit dalam waktu dekat. Penerapan B20 pun diharapkan bisa menekan impor minyak dan gas (migas). Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin siang mengumpulkan menteri kabinet kerja untuk melakukan rapat terbatas (ratas) mengenai strategi memperkuat cadangan devisa. Strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Indonesia sebelumnya juga sudah dibahas. Jokowi bilang salah satu langkah yang dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dengan memperkuat cadangan devisa, apalagi di tengah ketidakpastian global, termasuk krisis Turki. "Kita harus jaga stabilitas rupiah dalam nilai yang wajar, inflasi rendah, defisit transaksi yang aman," kata Jokowi saat membuka ratas di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018). Jokowi juga meminta percepatan pelaksanaan mandatori pemanfaatan biodiesel 20% (B20) dan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Di mana kebijakam tersebut dapat menghemat devisa. Bahkan peraturan yang implementasinya baru berjalam 1 September 2018 ini, akan diteken oleh Jokowi pada tanggal 15 Agustua 2018. Sehingga, Kementerian ESDM bisa menindaklanjuti dengan menerbitkan peraturan pelaksananya. Sri Mulyani mengatakan pemerintah memegang kendali atas impor produk yang berhubungan dengan proyek infrastruktur. PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) juga diminta melakukan peninjauan terhadap komponen bahan baku proyeknya yang diimpor. "PLN dan Pertamina diminta untuk melihat komponen impor dari proyek-proyek mereka. Karena ini adalah dua BUMN yang memiliki komponen impor barang modal yang cukup besar," kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). Sri Mulyani menambahkan, proyek yang kemungkinan ditunda adalah proyek yang belum mendapatkan pendanaan atau financial closing. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih berada di jalur yang positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang menguat, tingkat inflasi yang rendah, serta defisit APBN yang bisa direalisasikan di bawah target. Dengan dinamika eksternal yang terus berkembang, maka perlu dilakukan beberapa langkah agar perekonomian Indonesia tetap kuat. Sentimen negatif yang masih hangat adalah krisis ekonomi Turki. Meski memiliki perbedaan yang jauh, namun hal tersebut perlu diwaspadai mengingat transaksi berjalan masih defisit. Salah satu langkah perbaikan transaksi berjalan dengan menunda proyek-proyek BUMN yang berpotensi membutuhkan bahan baku impor sangat tinggi. "Dan ini kemudian menyebabkan kita harus melakukan tindakan tegas untuk mengendalikan. Kalau tidak, ekspor kita yang walau pertumbuhannya cukup bagus, double digit, namun karena impornya jauh lebih tinggi, dan pertumbuhannya double digit yang sangat tinggi. Ini menyebabkan kita harus melakukan langkah yang cukup tegas dan agak drastis pada pengendalian impor," ujar dia. Bendahara negara ini juga akan melakukan indentifikasi selama enam bulan ke depan untuk mengetahui mana saja proyek-proyek pelat merah terutama PLN dan Pertamina yang menggunakan bahan baku impor tinggi. Bank Indonesia (BI) menyiapkan tiga langkah untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap mata uang negeri Paman Sam tersebut. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tiga langkah yang akan dilakukan pun sudah dibahas dalam rapat terbatas (ratas) mengenai lanjutan strategi kebijakan penguatan cadangan devisa. Perry menyebut, langkah yang pertama untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta menyelamatkan transaksi berjalan dari zona defisit dengan mendorong ekspor. "Ini memperkuat respons kebijakan kita, pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi yang rendah, kebijakan moneter yang prudent, itu nomor satu," jelas dia. Langkah kedua yang akan dilakukan adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan, seperti instrumen suku bunga, intervensi ganda, hingga pembelian SBN dari pasar sekunder. Langkah ketiga, kata Perry, adalah melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat pasar valuta asing (valas) di Indonesia, serta kebijakan-kebijakan yang mempermudah eksportir bertransaksi, hingga pemberian insentif. Lanjut Perry, Bank Indonesia juga telah menyediakan fasilitas untuk menyerap likuiditas melalui swap dengan biaya yang lebih murah. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|