Kontak Perkasa - Mobil dinas baru tak hanya disiapkan untuk Presiden dan Wakil Presiden periode masa jabatan 2019-2024. Pemerintah dikabarkan juga sedang menyiapkan mobil baru untuk para menteri.
Tercatat dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan, deretan menteri negara/pejabat setingkat menteri akan mendapatkan mobil baru. Anggaran APBN 2019 sebesar ratusan miliar rupiah disiapkan untuk penyediaan kendaraan baru para menteri yang bakal membantu Jokowi. Ada 41 peserta yang mengikuti lelang untuk pengadaan barang bagi para menteri Jokowi. Namun hanya empat yang lolos secara administrasi dan tiga lolos teknis. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Astra International TBK TSO, PT Hadji Kalla, PT New Ratna motor, dan PT Agung Automall. Ketiga sisanya tidak lolos karena berbagai alasan seperti penawaran harga melebih Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan juga tidak melampirkan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Kalau Jokowi diketahui bakal menunggangi mobil baru asal Jerman, belum diketahui kendaraan jenis apa yang akan menemani menteri Jokowi ketika bertugas nantinya. Yang jelas dari 41 peserta lelang, ada empat perusahaan dinyatakan lolos administrasi dan juga teknis. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Astra International TBK TSO, PT Hadji Kalla, PT New Ratna Motor, dan PT Agung Automall. Jika ditelisik, keempat perusahaan tersebut berada di bawah payung PT Toyota Astra Motor. Misalnya PT. Hadji Kalla merupakan salah satu dari founder dealer Toyota di Indonesia yang telah berdiri sejak 1969. PT. Hadji Kalla juga merupakan perusahaan milik keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memiliki jaringan terluas tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Kemudian ada juga PT New Ratna Motor lewat Nasmoco Group yang juga menaungi merek-merek mobil Toyota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu PT. Agung Automall yang juga merupakan main diler resmi Toyota di wilayah Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan Bali. Namun terpilih menjadi pemenang lelang adalah PT Astra International TBK-TSO. Bisa jadi mobil menteri baru Jokowi nantinya menggunakan merek Toyota. Pihak Toyota hingga saat ini masih ogah memberikan komentarnya. "Untuk hal ini saya nggak bisa komentar dulu ya, mungkin baiknya dicek ke instansi pemerintah terkait," jelas Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/8/2019). Menurut detikers mobil apa yang cocok untuk menteri? Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 152.540.300.000 untuk pengadaan mobil bagi menteri-menteri pembantu Presiden. Terpilih menjadi pemenang lelang adalah PT Astra International TBK TSO dengan nilai penawaran sebesar Rp 147.229.317.000. Selain mobil untuk menteri, pemerintah juga melakukan lelang untuk pengadaan kendaraan SUV bermesin 4.000cc. Tercantum dalam Layanan Pengadaaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan telah selesai mengadakan lelang dengan metode pengadaan e-Lelang Umum untuk sebuah kendaraan SUV berkapasitas di atas 4.000cc. Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik Anggaran Rp 2.335.000.000 bakal mengucur untuk pengadaan SUV bongsor tersebut. Pelelangan tersebut dilakukan oleh Kementerian Sekretariat Negara satuan kerja Istana Kepresidenan. Tak dijelaskan pengadaan SUV bongsor ini akan disediakan untuk siapa. Tercatat sebagai pemenang yakni PT Astra International TBK TSO dengan penawaran sebesar Rp 2.341.999.999. Toyota Crown Saloon G masih setia menemani para pembantu presiden hingga saat ini. Sama halnya dengan mobil berpelat 'RI 1' itu rupanya belum berganti sejak era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014. Di era kepemimpinan SBY, merupakan kali pertama para menteri pembantu presiden menggunakan mobil Jepang. Sebelumnya, pada zaman Soeharto para menteri menggunakan mobil Eropa asal Swedia Volvo sebagai kendaraan dinasnya. Pemilihan mobil Jepang tepatnya Toyota sebagai kendaraan dinas menteri bermula sejak SBY dan Jusuf Kalla mengobrol soal mobil dinas para menteri usai pembentukan kabinet. Dalam buku Solusi JK (2009), JK menyarankan SBY agar pengurusan mobil para menteri diserahkan kepada JK. JK merasa jika masih menggunakan merek Volvo harganya terlampau mahal. Dia kemudian menghubungi Presdir PT Toyota-Astra Motor saat itu Johnny Darmawan dan memintanya untuk menemuinya. JK bertanya, sedan Toyota apa yang populer dan kualitas andal saat itu. Kelas menengah, tidak terlalu mewah. Jawaban Johnny saat itu jelas: Camry. Mobil ini nyaman dan tidak terlampau mahal untuk ukuran kelas menengah. Harganya saat itu sekitar Rp 425 juta per unit. Hingga akhirnya saat itu terpilihlah Camry menjadi kendaraan dinas menteri. JK memang akrab dengan merek Toyota. Keluarga JK diketahui menaungi diler terbesar Toyota di bawah PT Hadji Kalla. PT. Hadji Kalla telah menjadi main diler Toyota sejak tahun 1969. Hadji Kalla juga memiliki jaringan terluas dengan dealers yang tersebar di 4 Provinsi di Sulawesi diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara dan tersebar di 28 Outlet di berbagai kota dan kabupaten. Camry tak lama menemani para menteri sebagai kendaraan dinas. Saat SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2, para menteri dan pejabat setingkat mendapat mobil baru yang setingkat lebih mewah dari Camry yaitu Toyota Crown Royal Saloon G. Toyota Crown Saloon G masih betah menemani para menteri hingga era kepemimpinan Jokowi saat ini. Sempat muncul wacana untuk mengganti Toyota Crown Royal Saloon dengan Mercedes-Benz E Class namun hal itu dibatalkan karena menuai polemik. Kini kabarnya para menteri bakal menggunakan mobil baru. Anggaran sebesar Rp 152 miliar telah disiapkan untuk kendaraan dinas para menteri Jokowi. Namun tak diketahui mobil apa yang bakal terpilih menjadi kendaraan dinas menteri masa jabatan 2019-2024. Biasanya kendaraan menteri merupakan mobil sedan kelas menengah ke atas. Tapi hal itu tak diterapkan oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Duterte yang terpilih sejak tahun 2016 melarang para menteri di bawahnya untuk menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinas. Duterte bahkan memerintahkan agar menteri di bawah kabinetnya menggunakan Low MPV terlaris di Tanah Air, Toyota Avanza sebagai kendaraan dinas. Duterte sengaja melakukan itu demi menghemat anggaran pemerintah Filipina karena harga Avanza dianggap murah. "Duterte ingin Avanza karena itu yang termurah," jelas Rep Pantaleon Alvarez yang menjadi juru bicara Duterte dikutip dari media setempat Inquirer pada 2016 lalu. Sebagai informasi, Avanza yang dijual di Filipina didatangkan langsung dari Indonesia dan diekspor oleh PT Astra Daihatsu Motor. Dalam data distribusi ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT ADM tak pernah absen mengirim Avanza ke Filipina setiap bulannya. Untuk tahun ini saja pada periode Januari hingga Juni 2019 sudah 3.646 unit Avanza dikirim ke Filipina. Avanza memang bukanlah mobil mewah. Di Indonesia, Avanza dijuluki sebagai mobil sejuta umat lantaran tak pernah absen menjadi yang terlaris selama 15 tahun kiprahnya. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|