Kontak Perkasa - Sebanyak tujuh driver Grab di Makassar, Sulawesi Selatan ditangkap polisi karena menggunakan aplikasi tambahan untuk mengantar 'tuyul'. Grab Indonesia bekerjasama dengan kepolisian untuk memberantasnya.
'Tuyul' yang dimaksud yakni penumpang fiktif. Para driver menggunakan aplikasi Fake GPS. Seolah-olah di aplikasi ada penumpang yang diantar, padahal pengemudinya sedang di rumah. Baca juga : 2018, Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka "Di sistem Grab terbaca makanya kita tindaklanjuti. Jadi sistem kami dapat menemukan indikasi-indikasi penggunaan aplikasi yang tujuannya mencurangi sistem," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata kepada detikcom. "Kami menemukan adanya pihak-pihak yang menggunakan 'tuyul' untuk memperoleh keuntungan dan merugikan mitra pengemudi yang jujur dan bekerja keras. Sehingga kami ambil tindakan tegas yang dibantu kepolisian Makassar," lanjutnya. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Ridzki mengatakan, kasus driver Grab yang mengantar 'tuyul' di Makassar ini baru yang pertama kali terungkap oleh Grab dan pihak kepolisian. Nantinya, Grab akan bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap kasus serupa di kota lainnya. "Kalau yang terungkap Grab sendiri sudah beberapa. Ke depannya bisa kota-kota lain menyusul supaya tidak ada lagi kecurangan-kecurangan yang dilakukan dan merugikan mitra pengemudi lain," ujar Ridzki. Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|