Kontak Perkasa - Pemprov DKI Jakarta buka-bukaan soal tong sampah made in Jerman yang ramai jadi pembahasan di media sosial. Mulai dari alasan pemilihan hingga importir yang dipilih.
Tong sampah yang ramai dibahas adalah garbage bin 660 liter merupakan produk yang diimpor dari Jerman. Tong sampah ini berwarna hijau dengan tutup oranye dan roda di bagian bawah. Informasi tentang tong sampah yang ramai dibahas ini berasal dari screenshot situs e-Katalog LKPP. Tong sampah yang dimaksud adalah garbage bin beroda dengan kapasitas 660 liter merek Weber. Di situ tertulis pengadaan tong sampah sebanyak 2.640 buah dengan harga satuan USD 253,62 atau Rp 3.599.375,04. Ada pula ongkos kirim sebesar USD 5.581 atau Rp 79.205.552. Baca juga : KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengakui adanya pembelian itu. Adji mengatakan pengadaan tong sampah ini dilakukan sesuai analisis kebutuhan dan dibeli lewat sistem e-purchasing melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dia mempersilakan harga tong sampah di e-katalog dibandingkan dengan harga barang serupa di toko online. "Mekanisme e-purchasing memberikan keleluasaan bagi pemerintah untuk memilih produk yang benar-benar sesuai kebutuhan dengan harga terbaik. Silakan dibandingkan, ternyata memang harga produk sejenis di toko-toko online, rata-rata lebih mahal dari harga kami beli melalui e-katalog LKPP," kata Adji dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/6/2018). Pembelian produk buatan Jerman juga memiliki alasan tersendiri. Adji mengatakan produk yang tersedia di e-katalog hanya barang impor dari China dan Jerman. "Kami tidak mendapati produk lokal di katalog dan di pasaran untuk produk jenis ini, hanya ada produk China dan Jerman. Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas," ungkap Adji. Tong sampah ini diimpor oleh PT Groen Indonesia. Adji menuturkan pemilihan importir juga sudah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya legalitas. "Bukan perusahaan abal-abal," ujarnya meyakinkan. Pembelian tong sampah made in Jerman ini adalah upaya Pemprov DKI untuk modernisasi proses pengumpulan sampah di Jakarta. Harapannya, proses ini bisa persis seperti di kota-kota maju. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Adji mengatakan proses pengumpulan sampah di Jakarta selama ini tidak efisien. Dia mengilustrasikan saat ini 1 orang di Jakarta menghasilkan 2-3 liter sampah per hari. Tong sampah made in Jerman ini bisa menampung sampah untuk 330 orang atau 70 KK. "Ketika jadwal pengangkutan Garbage Bin, petugas dapat mendorong bin beroda ini ke lokasi truk compactor dan mengaitkan ke kait hidroliknya, maka sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. Persis seperti di negara-negara maju," kata Adji. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|