Kontak Perkasa - PT MRT Jakarta memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa berdagang di stasiun mereka. Namun kesempatan untuk bisa menyewa lapak bagi pelaku UMKM hanya diberikan di lima stasiun mass rapid transit (MRT).
Stasiun itu adalah, Lebak Bulus Grab, Cipete, Haji Nawi, Blok A, dan Dukuh Atas BNI. Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan total gerai yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM berjumlah 16 slot. Biaya sewa yang dikenakan untuk setiap lapak sebesar Rp1,3 juta per bulan. "Siapa yang akan mengisi sudah terpilih tapi belum dibuka, belum aktif sekarang," ucap Kamal, Rabu (10/4). MRT Jakarta masih mempersiapkan tempat yang nyaman bagi pelaku UMKM, seperti penyediaan air sampai listrik. Kamal memprediksi pelaku usaha baru bisa berjualan sekitar satu sampai dua bulan ke depan.. "UMKM nantinya akan berjualan produk-produk kerajinan, ada yang fesyen lalu makanan," terang dia. Selain UMKM, penumpang MRT juga akan dimanjakan dengan berbagai ritel modern di setiap stasiun, khususnya di Bundaran HI. Sejauh ini Kamal menyebut perusahaan sudah bekerja sama dengan 16 toko ritel yang beroperasi di delapan stasiun. "Ritelnya seperti mini market, kafe, lalu jual aksesoris, tempat potong rambut, dan farmasi," jelas Kamal. Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik Skema penyewaanya sendiri berbeda dengan UMKM. Kamal tak menyebut pasti berapa biaya yang harus digelontorkan bagi peritel untuk menjajakan barangnya di stasiun MRT. Hal yang pasti, sambungnya, kewajiban tak hanya soal biaya sewa per bulan. Peritel juga harus membagi keuntungannya dengan MRT tiap bulan. "Angka pastinya ada pada kontrak masing-masing kami dengan peritel. Tapi kami tidak bisa buka informasinya," ucap dia. Saat ini masih ada sekitar lima sampai 10 slot kosong bagi peritel yang ingin berjualan di stasiun MRT. Hanya saja, fasilitas seperti air dan listrik masih diproses oleh manajemen. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|