Kontak Perkasa |Belajar dari Perdamaian Pasoepati-Bonek: Pohon Cinta dan Nyali untuk Berubah9/25/2018
Kontak Perkasa - Pasoepati dan Bonek melalui proses yang tak mudah untuk bisa kembali berhubungan harmonis. Butuh keberanian dan tak takut dicaci untuk menuju keharmonisan.
Pasoepati adalah kelompok suporter dari Persis Solo, sementara Bonek sebutan untuk suporter Persebaya Surabaya. Kedua kelompok ini punya sejarah permusuhan sekitar tahun 2008. Perlahan hubungan kedua kelompok yang bertikai ini membaik. Mereka saling berkunjung satu sama lain untuk memperbaiki hubungan. Dalam kunjungan satu sama lain itu, Pasoepati dan Bonek membuat satu kegiatan yang dinamakan pohon cinta. Kegiatan ini adalah aksi menanam pohon di Solo dan Surabaya pada 8 Januari 2011. "Kami pernah disambangi pentolan Bonek di Solo. Kami sama-sama menanam pohon cinta antara Bonek dan Pasoepati. Itu sebagai tanda bahwa kami sebetulnya punya semangat cinta. Tidak ada rasa sedikitpun ingin bermusuhan," kata mantan ketua Pasoepati, Mayor Haristanto, kepada detikSport. "Yang datang tidak banyak. Sekitar 10 orang waktu mereka datang ke Solo tanam pohon cinta. Meski sedikit, kekuatannya ada di media sosial dan media massa," sambungnya. Kegiatan itu menjadi awal untuk memamerkan hubungan harmonis melalui media massa dan media sosial. Responsnya pun tidak langsung semuanya positif, ada juga sebagian kelompok Pasoepati dan Bonek yang menyikapinya secara negatif. Baca juga : Tahun 2018, Bisnis Investasi Dinilai Tetap Menarik "Dari situlah hal-hal kecil dimulai. Kami mulailah kegiatan saling berkunjung. Menurut saya hubungan kami mesra, cuma terkadang masih ada keributan, tapi bukan dengan suporter melainkan dengan warga," beber Haristanto. "Kami juga terbantu media massa dan media sosial, karena itu juga membantu memupus permusuhan antara Surabaya dan Solo." Pasoepati tidaklah mudah menjalin hubungan baik dengan Bonek. Mereka harus membahasnya dalam satu wadah organisasi, sementara Bonek tak berstruktur dan lebih mudah tiap individu untuk jalan sendiri-sendiri. "Butuh keberanian untuk memulai. Berani untuk dibenci oleh kelompoknya sendiri, soalnya tidak semua di kelompok itu bakal ada yang suka," kata pentolan Bonek, Andi Peci, dalam perbincangan dengan detikSport. "Tidak mungkin bisa untuk membuat hubungan menjadi cair tanpa keberanian. Harus ada orang yang jadi martir dalam perdamaian, berani dibenci juga. Itu saya alami juga." Andi Peci juga menegaskan bahwa perdamaian tidak perlu dinyatakan. Dia justru membiarkan hal-hal yang punya niat baik berjalan alami. "Tidak perlu dipaksakan. Pengalaman kami dan teman-teman tidak ada ikrar untuk damai, semua justru berjalan alami. Keberanian dan niat untuk berhubungan baik itulah kuncinya. Kami juga punya momentum saat di IPL," ungkap Andi. "Menjalin hubungan di akar rumput juga harus rutin. Tidak cukup sekadar pemimpin dengan pemimpin," tegasnya. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|