Kontak Perkasa - Belasan tahun lalu, komputer hanya dipakai orang dewasa. Tapi seiring perkembangan zaman, anak-anak pun familiar dengan komputer. Bahkan si balita sudah jago banget mengoperasikan komputer.
Sisi positifnya, anak bisa belajar membaca dan mengetik dari komputer. Tapi kadang game di komputer membuat anak nggak bisa beranjak dari hadapan komputer. Saat anak melek teknologi seperti ini, orang tua bangga atau prihatin ya? Jawabannya pasti relatif, Bun. Tapi Alliance for Childhood, kelompok internasional yang beranggotakan pendidik, dokter, dan psikolog mengkritik pemakaian komputer oleh anak-anak. Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Kelompok ini juga yang mengatakan hanya sedikit bukti langsung yang mengaitkan pemakaian komputer dengan pencapaian yang lebih baik di sekolah. Mereka juga mengkhawatirkan risiko fisiologis dan ergonomis dengan pemakaian komputer oleh anak-anak sejak usia muda. Sebenarnya, hampir tidak ada yang menyangsikan manfaat komputer, termasuk Alliance for Childhood. Dr David Bennett, psikolog klinis dan pakar Ilmu-ilmu perkembangan dan perilaku di Children's Mercy Hospitals and Clinics, AS, mengatakan ada banyak manfaat komputer. Misalnya sebagai alat pengajaran bagi anak kecil yang sedang belajar angka dan huruf. "Yang jadi masalah adalah ketika komputer digunakan lebih dari itu," ujarnya. Baca juga : Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 Bunda harus waspada jika mulai kesulitan meminta si kecil melakukan pekerjaan yang jadi tugasnya sehari-hari, ketika game komputer menyita semua waktunya sepulang sekolah. dr Kristiana Siste, SpKJ, pakar kejiwaan anak dan remaja, mengatakan kecanduan gadget bisa bermulai dari bayi, Bun. Anak bisa kecanduan gadget kalau orang tuanya memberikan stimulasi pada anak dengan memberikan tab atau komputer untuk bermain game atau video. "Padahal anak yang berusia di bawah satu tahun itu sangat butuh sosok yang dipercaya. Ketika diberi gadget, akhirnya anak kehilangan kepercayaan kepada orang tua dan lebih memilih untuk percaya pada gadget atau benda mati," kata dr Kristiana, seperti ditulis detikHealth beberapa waktu lalu. Kalau si kecil sudah masuk SD, waspadai saat nilai anjlok atau anak sering tertidur di kelas. Menurut Maressa Hecht Orzack, psikologis klinis yang merupakan anggota Harvard Medical School Faculty, tanda-tanda seperti itu bisa dikhawatirkan karena anak kecanduan komputer. Baca juga : Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018 Gejala psikologis kecanduan komputer, kata Maressa, antara lain euforia saat di depan komputer, mengabaikan keluarga dan teman, sedih dan tertekan kalau nggak di depan komputer, serta aktivitas di sekolahnya bermasalah. Sedangkan gejala fisiologisnya antara lain mata kering, sakit kepala migrain, sakit punggung, makan nggak teratur, tak bisa menjaga kebersihan sendiri, gangguan tidur, dan perubahan pola tidur. Nah, kita bisa lebih berperan untuk mengatasi anak dari kecanduan komputer dengan cara sebagai berikut, seperti dikutip dari buku 'Parents Guide Growing Up usia 5-6 Tahun': 1. Tetapkan Batas Waktu Membatasi waktu akan membantu bunda dan si kecil. Dengan adanya batasan waktu, anak akan terdorong memanfaatkan waktu luang seefektif mungkin. Untuk anak usia 5-6 tahun baiknya diberi waktu main game tidak lebih dari sejam di hari sekolah alias bukan hari libur. Kalau di akhir minggu atau liburan sekolah, kita bisa memberi sedikit tambahan waktu. Tapi tegaskan dulu batas waktu dan pastikan anak nggak melanggar. 2. Larang Main Game Sebelum Tidur Paparan visual dari game yang warna-warni mencolok serta gerakan cepat bisa mengacaukan pola tidur. Anak bisa saja memimpikan game. Untuk itu jangan biarkan anak main game hingga larut malam ya, Bun. 3. Aktivitas Penyeimbang Begitu anak selesai main game, mintalah ia melakukan kegiatan yang pengaruh visualnya nggak terlalu kuat seperti bermain dengan mainan non-komputer atau membaca buku. Kita bisa mencoba membongkar mainan lama si kecil di lemari dan mengajak anak main bersama. Mainan kuno mungkin nggak sebanding dengan game, tapi si kecil akan menemukan keasyikan mainan lamanya. 4. Temani Nah, saat anak main game komputer, jangan dibiarkan sendiri ya, Bun. Kita perlu banget menemani anak-anak dengan duduk di sampingnya. Makin sering kita ikut atau menemani si kecil main, makin berkurang kemungkinan anak overdosis komputer. Oya Bun, kalau sedang di depan komputer jangan lupa juga menyeleksi informasi yang didapat anak di internet. Soalnya bisa saja nggak sesuai dengan usianya. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|