Kepanikan Pasar Reda, Fluktuasi Rupiah BerkurangPT Kontak Perkasa Futures - Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menuturkan kekhawatiran pasar terhadap perekonomian di tengah pandemi covid-19 cenderung mereda. Kondisi ini mengurangi volatilitas sejumlah mata uang di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Ia menuturkan ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan covid-19 sebagai pandemi global, investor asing panik sehingga melarikan dananya dari pasar negara berkembang. Imbasnya, rupiah ikut tersungkur bahkan mencapai posisi terdalam Rp16.575 per dolar AS pada 23 Maret. "Investor global amankan asetnya dari negara berkembang termasuk Indonesia dan menukarkannya ke dolar AS, karena posisinya dolar AS adalah safe haven," ucapnya dalam diskusi Bisnis Pertukaran Valuta Asing, Senin (21/12). Namun, ia menuturkan kepanikan tersebut telah mereda seiring dengan pemberian stimulus fiskal oleh pemerintah dari berbagai negara. Di Indonesia sendiri, pemerintah menyiapkan dana penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun. Selain itu, bank sentral sejumlah negara juga ikut memberikan stimulus moneter untuk menjaga stabilitas mata uang masing-masing di tengah pandemi. Sejumlah stimulus moneter yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) seperti pelonggaran moneter lewat instrumen kuantitas atau quantitative easing (QE, memangkas suku bunga acuan, penurunan giro wajib minimum (GWM), dan sebagainya. "Dalam beberapa bulan ini kepanikan sudah mereda di pasar keuangan global akibat stimulus fiskal dan moneter pemerintah serta bank sentral, sehingga menenangkan pasar dalam 2 bulan terakhir," katanya. Imbasnya, dana asing mulai kembali masuk ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Ia mencatat aliran dana masuk (inflow) ke pasar Indonesia khususnya dari obligasi sebesar US$2,7 miliar sepanjang kuartal IV 2020. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Meskipun, sejak awal tahun (ytd) secara kumulatif masih terjadi aliran modal keluar (outflow) sebesar US$7,9 miliar. Selain faktor stimulus, ia menuturkan dimulainya program vaksinasi covid-19 juga mengembalikan kepercayaan pasar terhadap perekonomian global pada 2021 mendatang. Optimisme pemulihan ekonomi juga berlaku bagi Indonesia, sehingga ia memperkirakan rupiah bisa kembali perkasa tahun depan. "Harapannya tahun depan nilai tukar rupiah kita cenderung menguat lagi dibandingkan dolar AS," imbuhnya. Sore ini, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.130 per dolar AS pada perdagangan pasar spot. Posisi tersebut melemah 0,14 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.110 per dolar AS. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.180 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi sebelumnya yakni Rp14.146 per dolar AS. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|