PT Kontak Perkasa Futures - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tak akan memberangkatkan Kereta Rel Listrik (KRL) yang melebihi kapasitas penumpang di tiap-tiap gerbong untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) mulai hari ini, Senin (4/5).
Hal itu disampaikan untuk merespons temuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal tiga penumpang KRL Jurusan Bogor-Jakarta yang positif Virus Corona berdasarkan hasil tes swab PCR. "Untuk semakin meningkatkan kedisiplinan maka mulai Senin 4 Mei 2020 bila masih terdapat kereta yang melebihi kapasitas, ditandai dengan pengguna duduk maupun berdiri tidak sesuai marka yang ada, maka kereta tidak akan diberangkatkan kembali," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, dalam keterangan resmi kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/5). Dia mengatakan KRL akan diberangkatkan apabila memenuhi syarat sudah mencukupi ketentuan maksimum 60 orang penumpang per kereta. Lebih lanjut, Anne menyatakan pihaknya tetap melakukan berbagai langkah antisipasi bagi penumpang untuk mencegah virus tersebut. Contohnya, pengecekan suhu tubuh, penyediaan wastafel tambahan di stasiun, dan kewajiban menggunakan masker. "Kami tetap berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan prokotol pencegahan Covid-19 di transportasi publik, physical distancing, dan mengendalikan kepadatan pengguna di KRL," kata dia. Selain itu, PT KCI telah melengkapi seluruh kereta dengan marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengatur posisi pengguna agar tercipta jarak aman. Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas Anne menyatakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk berjaga di stasiun. "Agar pengguna tidak harus selalu bertatap muka dengan petugas sejalan dengan prinsip physical distancing," kata dia. Untuk mengatasi kepadatan penumpang pada jam pulang kerja menjelang buka puasa, PT KCI memperketat batasan pengguna yang diizinkan masuk ke peron stasiun dan ke dalam kereta sebagaimana pada pagi hari. "Pintu stasiun juga ditutup tepat pada pukul 18.00 WIB sesuai aturan PSBB untuk mencegah kepadatan pada jadwal kereta terakhir," kata dia. Sejauh ini, katanya, 761 perjalanan KRL beroperasi setiap harinya. Sebanyak 90 persen perjalanannya sudah dalam kondisi sangat minim penumpang. Selama kebijakan PSBB, Anne menjelaskan volume penumpang juga sudah turun mencapai 80 persen. "Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan, namun kami mengajak para pengguna untuk tetap bersabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing," kata dia. Sebelumnya, sejumlah kepala daerah penyangga DKI Jakarta meminta penyetopan KRL karena dinilai rawan penyebaran Virus Corona. Comments are closed.
|
About Us
Archives
February 2022
|